Bola.com, Jakarta - Mantan petinggi Williams, Claire Williams, menyatakan keyakinannya bahwa Lewis Hamilton masih memiliki kapasitas untuk membuat kerja samanya bersama Ferrari berhasil, meski awal petualangannya di Maranello belum sesuai harapan banyak orang.
Kepindahan Hamilton ke Ferrari hingga kini belum menghasilkan pencapaian berarti. Dalam 21 balapan pertamanya, juara dunia tujuh kali itu belum sekalipun naik podium.
Penampilan di Sao Paulo menjadi pukulan terbaru. Hamilton gagal menuntaskan balapan akibat kerusakan serius pada bagian lantai mobilnya. Akhir pekan itu, ia terhenti di Q2 dalam sesi kualifikasi utama dan juga tersingkir di SQ2 sprint.
Dua insiden pada lap pembuka membuat mobilnya mengalami kerusakan tambahan sebelum akhirnya harus mundur.
Usai lomba, Hamilton mengungkapkan bahwa mimpi membalap untuk Ferrari justru berubah menjadi sebuah mimpi buruk.
Kinerja mengecewakan Hamilton dan Ferrari di Brasil ikut memicu komentar tajam dari Chairman John Elkann. Sang bos meminta Hamilton dan rekan setimnya, Charles Leclerc, untuk fokus pada penampilan di lintasan ketimbang banyak bicara.
Waktu Beradaptasi
Dalam kesempatan terpisah, Williams, yang menjabat sebagai deputy team principal Williams F1 pada 2013-2020, ditanya soal pernyataan Hamilton setelah Grand Prix Sao Paulo.
"Saya pikir sampai batas tertentu, iya, tetapi kita semua mungkin kerap meremehkan betapa sulitnya bagi seorang pembalap ketika harus berganti tim," ujarnya.
"Lewis berada di Mercedes sangat lama, dan saat ia pertama kali datang ke sana, tim itu masih bisa dibilang baru. Ia punya ruang untuk membentuknya sesuai yang ia inginkan. Sekarang, ia pindah ke tim yang benar-benar berbeda, dengan budaya kerja yang sangat lain."
"Ferrari itu Italia, mereka punya tifosi. Cara mereka menjalankan sesuatu benar-benar berbeda. Dan bahkan seorang pembalap sekelas Lewis dengan pengalaman sebesar itu tetap memerlukan waktu untuk beradaptasi," ulasnya.
"Ia ingin ke Ferrari untuk mewujudkan mimpi masa kecil, sesuatu yang, menurut saya, dimiliki hampir semua pembalap Formula 1, mengenakan seragam merah dengan kuda jingkrak di dada," kata Willams.
Melihat 2026
Ferrari kini berada di jalur menuju hasil terburuk mereka di klasemen konstruktor sejak 2020 sehingga fokus utama mereka telah bergeser ke musim depan. Regulasi teknis baru yang sangat berbeda dipandang sebagai peluang memulai 2026 dengan lebih kuat.
Namun, Williams juga mengingatkan bahwa jika Ferrari kembali menghasilkan mesin dan paket mobil yang lemah seperti pada 2014, proses menipiskan ketertinggalan bisa memakan waktu bertahun-tahun, yang berarti Hamilton mungkin tak memiliki kesempatan realistis untuk kembali bersaing memperebutkan gelar sebelum kariernya berakhir.
"Kita hanya perlu memberikan sedikit waktu lagi, melihat apa yang terjadi ketika memasuki 2026," lanjutnya.
"Terkadang perpindahan seperti ini berhasil, terkadang tidak. Tapi, saya kira, kalau ada seseorang yang bisa membuatnya berhasil, orang itu adalah Lewis Hamilton," kata Williams.
(Roby Dian)
Sumber: Crash