Bola.com, London - Moises Caicedo kembali menghadapi pekan internasional yang melelahkan pada jeda terakhir tahun 2025. Gelandang Chelsea itu tidak mendapat kesempatan beristirahat dan malah tampil penuh dalam dua laga uji coba Ekuador melawan Kanada dan Selandia Baru. Dua pertandingan tersebut digelar di Amerika Utara, membuat ritme perjalanannya semakin padat.
Ekuador memang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 sehingga kedua laga itu bersifat persahabatan. Namun Caicedo tetap dimainkan 90 menit di New Jersey dan Toronto. Situasi ini membuat sang gelandang harus langsung menempuh perjalanan panjang menuju London untuk bergabung kembali dengan Chelsea menjelang laga tandang kontra Burnley.
Sementara itu, Enzo Fernandez justru mendapat jatah libur karena tidak dipanggil Argentina untuk uji coba melawan Angola. Perbedaan kondisi ini membuat Caicedo menjadi pemain yang kembali ke klub dengan beban fisik paling tinggi. Apalagi musim ini ia sudah mencatat menit bermain terbanyak di skuad asuhan Enzo Maresca.
Beban tersebut semakin terasa karena musim lalu Caicedo juga masuk jajaran pemain dengan menit bermain tertinggi di Eropa, melewati angka 4.000 menit dalam musim yang berakhir lewat final Piala Dunia Antarklub di New Jersey. Wajar bila fans Chelsea mulai khawatir melihat gelandang andalannya terus dipaksa tampil penuh.
Chelsea Khawatir soal Kondisi Caicedo
Menurunnya kendali klub selama pemain bergabung dengan tim nasional membuat Chelsea hanya bisa memantau dari jauh. Namun mereka tetap menjalin komunikasi intens dengan staf Ekuador agar program latihan Caicedo tetap terkelola dengan baik.
"Mereka pasti terus berkomunikasi dengan staf timnas sepanjang jeda internasional. Mereka saling berbagi informasi soal bagaimana dia berlatih dan apa saja yang dilakukan selama sepekan terakhir," ujar Stephen Smith, CEO Kitman Labs, kepada Metro.
Menurut Smith, rekomendasi dan panduan dari Chelsea juga diberikan agar manajemen beban Caicedo tetap konsisten walau ia sedang tidak berada di Cobham.
Pentingnya Pemantauan Data Latihan
Chelsea, kata Smith, tidak hanya mengamati dari laporan verbal. Mereka juga memantau data fisik Caicedo selama dua uji coba tersebut. Hal ini menjadi dasar untuk menyusun program khusus ketika sang gelandang kembali ke klub.
"Mereka mengikuti semua informasinya, termasuk output fisik dari pertandingan itu. Semua itu dipakai untuk membangun rencana yang detil dan kuat ketika dia kembali," jelas Smith.
Sistem monitoring seperti ini dianggap penting terutama untuk pemain yang menjadi starter reguler seperti Caicedo. Ia hanya sekali tidak menjadi starter musim ini, yaitu setelah jeda internasional Oktober ketika mengalami sedikit masalah fisik.
Jadwal Berat Menanti, Rotasi Jadi Pilihan
Chelsea akan memasuki periode sibuk setelah lawatan ke Turf Moor. Partai besar melawan Barcelona di Liga Champions dan Arsenal di Premier League sudah menanti. Situasinya makin rumit karena lini tengah The Blues sedang krisis akibat Romeo Lavia kembali cedera dan Dario Essugo absen hingga tahun depan.
Faktor tersebut membuat opsi rotasi menjadi sangat mungkin, terutama mengingat padatnya perjalanan Caicedo dari Amerika Utara. Smith menilai jet lag dan adaptasi perjalanan bisa sangat memengaruhi performa pemain.
"Kita akan terus melihat rotasi seperti ini ketika para pemain kembali. Perjalanan yang jauh punya dampak besar, dan itu harus dikelola," tutur Smith.
Menurutnya, Chelsea dan tim nasional pasti sudah membahas seluruh skenario ini agar program pemulihan Caicedo berjalan optimal.
Sumber: Metro.co.uk