Bola.com, Jakarta - Gianluigi Donnarumma akhirnya buka suara soal proses kepindahannya dari Paris Saint-Germain ke Manchester City pada Deadline Day musim panas lalu. Keputusan mengejutkan itu terjadi hanya beberapa bulan setelah dirinya membantu PSG meraih gelar Liga Champions pertama klub.
Meski tampil menentukan di fase akhir kompetisi, Donnarumma justru masuk daftar jual karena PSG ingin tipe kiper yang berbeda. Kehadiran Lucas Chevalier membuat kiper Italia berusia 26 tahun itu tak lagi jadi pilihan utama.
Ketertarikan Man City muncul di waktu yang tepat. Klub juara tujuh kali Premier League itu butuh kiper top yang bisa langsung beradaptasi dengan intensitas Premier League.
Namun ada faktor lain yang ternyata menjadi penentu kepindahan tersebut. Donnarumma mengungkapkan bahwa Erling Haaland, striker andalan City, ikut mendorong dirinya datang ke Etihad Stadium.
Haaland Jadi Sosok Penting di Balik Transfer Donnarumma
Donnarumma menjelaskan bahwa hubungan baiknya dengan Haaland sudah terjalin sejak keduanya sering bertemu sebagai lawan di kompetisi Eropa. Komunikasi tetap terjaga bahkan setelah pertandingan.
Menurut Donnarumma, dorongan dari Haaland membuat proses pengambilan keputusan jauh lebih mudah.
"Dia itu orang yang luar biasa, sangat tenang dan sangat dekat dengan keluarganya," ujar Donnarumma.
"Kami langsung klop. Ada rasa saling mengerti secara alami. Bahkan ketika masih berlawanan, kami saling kontak dan sering berbicara setelah pertandingan."
Donnarumma menambahkan bahwa Haaland secara aktif menghubunginya menjelang proses transfer.
"Saat saya punya kesempatan datang ke sini, dia mengirim pesan. Dia mendorong saya dengan sangat kuat dan saya berterima kasih sekali untuk itu. Dia benar-benar teman dekat. Dan untungnya sekarang saya satu tim dengannya karena sangat sulit menghadapi dia. Dia itu seperti alien."
Adaptasi Cepat di Premier League Berkat Dukungan Tim
Selain Haaland, Donnarumma juga memberikan apresiasi besar kepada seluruh skuad Manchester City yang membuatnya cepat beradaptasi dengan liga yang jauh lebih intens dibanding Ligue 1.
Dalam 12 laga pertamanya, Donnarumma sudah mencatat enam clean sheet. Meski puas, ia merasa masih bisa lebih baik.
"Saya agak kesal karena harusnya saya bisa mencatat clean sheet lebih banyak," ucap Donnarumma sambil tertawa.
"Saya tidak menyangka bisa memberikan dampak positif secepat ini di Premier League. Tapi tim membantu saya sejak hari pertama. Mereka menyambut saya dengan sangat baik."
Ia juga menyoroti betapa cepatnya ia merasa nyaman sejak sesi latihan awal.
"Di latihan pertama, rasanya seperti saya sudah dua tahun berada di sini. Liganya sangat berbeda, banyak lari dan intensitas tinggi jadi saya harus langsung menyesuaikan diri. Tapi tim benar-benar jadi faktor utama di bulan-bulan awal saya."