Bola.com, Jakarta - Everton meraih kemenangan penting saat menekuk Manchester United 1-0 pada pekan ke-12 Liga Inggris 2025/2026 di Old Trafford, Selasa (25/11/2025). Gol semata wayang Kiernan Dewsbury-Hall bukan hanya memastikan tiga poin, tetapi juga menegaskan mental kuat The Toffees di laga tandang yang berjalan penuh tekanan.
Pertandingan berlangsung panas dan penuh adrenalin. Everton sempat diguncang insiden internal antara Michael Keane dan Idrissa Gueye, yang membuat suasana sedikit memanas menjelang turun minum. Namun skuad asuhan pelatih mereka mampu mengatasi situasi tersebut dan tetap fokus pada rencana permainan.
Dewsbury-Hall tampil sebagai pembeda di tengah duel keras dua tim. Eks gelandang Leicester City itu memanfaatkan ruang kecil di kotak penalti dan melepaskan tembakan kaki kanan yang tak mampu diantisipasi kiper tuan rumah. Gol tersebut menjadi penegas penampilan kerja keras Everton sepanjang laga.
Kemenangan ini terasa spesial bagi Dewsbury-Hall, yang semakin menemukan kenyamanan bersama Everton sejak pindah dari klub masa kecilnya. Ia bahkan menegaskan bahwa proyek baru yang diusung Everton membuatnya bersemangat memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.
Rollercoaster di Old Trafford
Sebelum menguraikan detail teknis permainan, Dewsbury-Hall menekankan betapa emosionalnya pertandingan tersebut bagi seluruh skuad Everton.
"Itu pertandingan yang seperti rollercoaster. Malam ini saya pasti tidur nyenyak. Saya benar-benar bahagia untuk semua pemain karena mereka bekerja sangat keras. Penampilan kami fantastis, kami berjuang, mendapat gol, dan menunjukkan semangat itu. Saya sangat bersyukur kami mendapat tiga poin," ujar Dewsbury-Hall.
Ia menilai kemenangan ini adalah cerminan determinasi dan komitmen tim, terutama karena mereka harus bertahan dari tekanan Manchester United di depan publik sendiri.
Drama Keane–Gueye dan Respons Tim
Insiden antara Michael Keane dan Idrissa Gueye sempat menjadi sorotan. Dewsbury-Hall menjelaskan bagaimana peristiwa itu memengaruhi ruang ganti dan bagaimana tim merespons secara dewasa.
"Itu hanya momen gila. Sebenarnya bisa dihindari. Idrissa minta maaf kepada kami semua di ruang ganti saat jeda dan mengatakan apa yang perlu ia sampaikan. Itu saja yang bisa ia lakukan dan kami melanjutkan," tuturnya.
Dewsbury-Hall justru mengapresiasi respons tim yang bangkit setelah kejadian tersebut.
"Reaksi para pemain luar biasa, kelas atas. Kami bisa saja goyah, kehilangan fokus, dan kalah dengan mudah, tetapi kejadian itu justru membuat kami tumbuh sebagai tim," katanya.
Menurutnya, sang manajer juga memberi arahan tepat agar pemain tetap fokus.
"Manajer bilang ia akan menyelesaikan masalah itu nanti dan kami hanya perlu tetap pada rencana. Ia ingin kami melanjutkan apa yang sudah kami lakukan dan fokus pada hal-hal yang bisa kami kendalikan."
Gol Penentu dan Sentuhan Kaki Kanan
Gol Dewsbury-Hall bukan hanya krusial, tetapi juga lahir dari improvisasi yang jarang ia lakukan.
"Saya menemukan diri saya di ruang kecil, Jimmy (James Garner) menemukan saya, dan saya berpikir untuk menendang dengan kaki kanan. Saya tidak bisa bilang sering melakukannya. Saya bahkan tidak tahu kalau saya bisa melakukan itu, tetapi saya menerimanya," ungkapnya sambil tersenyum.
Gol tersebut kini menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan awalnya bersama Everton.
Nyaman di Everton dan Siap Berjuang Lebih Keras
Dewsbury-Hall juga berbicara tentang proses adaptasinya setelah meninggalkan Leicester City. Ia merasa Everton menawarkan proyek yang membuatnya percaya diri mengambil langkah besar dalam kariernya.
"Saya sangat menyukainya sejak datang. Saya selalu bilang, untuk meninggalkan klub lama saya, harus ada proyek yang menarik. Everton adalah contoh sempurna dengan stadion baru dan kepemilikan baru," katanya.
Eks Leicester itu menegaskan bahwa ia berkomitmen penuh untuk menjadi bagian penting dari masa depan klub.
"Saya ingin menjadi bagian dari grup yang membawa klub ini ke depan. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada para fans atas cara mereka memperlakukan saya dan keluarga sejak saya datang. Itu membuat saya ingin berlari menembus tembok untuk mereka."