Pep Guardiola Lakukan Hal yang Belum Pernah Terjadi di Man City, Akhirnya!

Pep Guardiola terpaksa mengubah taktik karena demi konsistensi Man City di Liga Inggris dan Liga Champions.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 02 Desember 2025, 12:45 WIB
Pemain Manchester City, Josko Gvardiol, melakukan aksi loncat saat Phil Foden melepaskan tendangan ke gawang Leeds United pada pekan ke-13 Premier League 2025/2026 di Etihad Stadium, Sabtu (29/11/2025) malam WIB. (AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola sedang dihadapkan pada perubahan pendekatan bermain seiring inkonsistensi Manchester City di Premier League maupun Liga Champions.

Kemenangan tipis atas Leeds United di Stadion Etihad, Sabtu (29-11-2025), hanya tercapai lewat gol dramatis Phil Foden di pengujung laga, setelah tim asuhan Daniel Farke itu sempat bangkit dan membuat tuan rumah tertekan.

Advertisement

Man City masuk ke laga tersebut dengan catatan kurang meyakinkan: dua kekalahan beruntun untuk kedua kalinya musim ini, masing-masing dari Newcastle United dan Bayer Leverkusen.

Meski begitu, mereka masih menjaga jarak lima poin dari Arsenal di puncak klasemen Premier League. Sementara di Liga Champions, performa naik-turun membuat Man City kini berada di peringkat sembilan, meski menang tiga dari lima pertandingan.

Namun, yang paling mencuri perhatian para pendukung adalah perubahan drastis dalam gaya main Man City.

Sejak kedatangan Gianluigi Donnarumma, Man City disebut bermain jauh lebih langsung, dan hal itu memberi kepuasan tersendiri bagi Richard Keys, presenter olahraga Inggris dan pundit.


Bermain Lebih Langsung

Aksi cerdik Josko Gvardiol itu membuat bola tendangan Phil Foden mengalir deras ke gawang Leeds United pada pekan ke-13 Premier League 2025/2026 di Etihad Stadium, Sabtu (29/11/2025) malam WIB. (AP Photo/Ian Hodgson)

Dalam tulisan di blog pribadinya, Senin kemarin, Keys menilai Man City banyak melakukan lemparan jauh musim ini dan menunjukkan perbedaan mencolok dalam cara mereka membangun serangan.

"Ini kutipan yang akan membuat Anda terperangah: 'Mungkin kita bisa belajar memenangi tipe pertandingan seperti ini, untuk memasukkan bola lebih cepat ke kotak penalti. Ini bukan taktik atau strategi; ini hanya meletakkan bola ke sana, menciptakan kekacauan, dan Anda mencetak gol,'" tulis Keys mengutip pernyataan Guardiola.

'Pep Lijnders sekarang bersama saya (sebagai asisten di Man City), dan berapa kali Liverpool (klub lama Lijnders) memenangi pertandingan seperti ini?' Bukan Big Sam (Allardyce), bukan Tony Pulis, bahkan bukan Sean Dyche, tetapi Pep Guardiola. Luar biasa, bukan?'" lanjut Guardiola.

Keys melanjutkan:

"Sesuatunya berubah di City, dan untuk pertama kali sepanjang karier kepelatihannya, Guardiola sedang diarahkan oleh evolusi sepak bola. Syukurlah. Awalnya saya pikir dia hanya bergurau ketika mengucapkan itu, tetapi kemudian saya teringat cara City memulai laga melawan Leeds," kata Keys.

"Apakah Anda melihatnya? Bola digulirkan ke belakang kepada Donnarumma, yang langsung menendangnya jauh ke wilayah lawan, persis seperti yang dilakukan banyak tim lain saat ini," tambahnya.


Dugaan Cedera 'Pura-Pura' Donnarumma

Kiper Manchester City asal Italia #25, Gianluigi Donnarumma (2 dari kiri), dan gelandang Leeds United asal AS #11, Brenden Aaronson (2 dari kanan), berbicara dengan Wasit Peter Bankes (tengah) dan ofisial setelah pertandingan Premier League Inggris antara Manchester City dan Leeds United di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 29 November 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Guardiola juga kembali memicu ketegangan dengan manajer lawan, kali ini setelah Donnarumma dituding berpura-pura cedera untuk memberi kesempatan City melakukan diskusi taktik dalam laga menghadapi Leeds.

Saat itu The Whites sedang menekan habis-habisan mencari gol penyeimbang.

Leeds akhirnya menyamakan skor melalui Lukas Nmecha yang memanfaatkan bola muntah dari penalti yang ia gagal eksekusi, membuat suasana di Etihad makin tegang.

Namun, satu momen gemilang kemudian memastikan tiga poin tetap berada di Manchester, hasil yang sangat krusial bagi City jika ingin tetap bersaing dalam perebutan gelar liga.

Tekanan terhadap lini depan Man City juga makin besar karena ketergantungan absolut pada Erling Haaland. Striker Norwegia itu telah mencetak 14 gol musim ini, jauh di atas Foden yang baru mengoleksi tiga gol.

Situasi ini menunjukkan Guardiola harus terus menyesuaikan taktiknya. Namun, apabila Man City gagal menemukan konsistensi sesungguhnya, musim ini berpotensi menjadi musim tanpa trofi bagi juara Liga Inggris empat musim beruntun ini, 2020-2024.

 

Sumber: Football Insider

Berita Terkait