Saat Joshua Zirkzee Menjawab Kritik, MU Masih Mencari Penyerang yang Stabil

Mengapa MU masih membutuhkan tambahan baru, meski performa Joshua Zirkzee meningkat.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 02 Desember 2025, 18:45 WIB
Bek Crystal Palace asal Inggris #06, Marc Guehi (kanan), menyundul bola menjauh dari penyerang Manchester United asal Belanda #11, Joshua Zirkzee (kiri), dalam pertandingan Liga Inggris antara Crystal Palace dan Manchester United di Selhurst Park, London selatan, pada 30 November 2025. (Glyn KIRK/AFP)

Bola.com, Jakarta - Keputusan Ruben Amorim memberi kesempatan kepada Joshua Zirkzee musim ini sempat lama tertunda. Namun, hanya dalam rentang sepekan, situasinya berubah drastis bagi penyerang asal Belanda itu, padahal sebelumnya kepindahan pada bursa Januari 2026 nyaris tak terelakkan.

Sebelum tampil sebagai starter mengejutkan saat Manchester United menjamu Everton, Selasa (25-11-2025) dini hari WIB, kesempatan itu hadir karena absennya Benjamin Šesko dan Matheus Cunha, total menit bermain Zirkzee musim ini baru menyentuh 90 menit, yang tersebar dari sejumlah penampilan singkat sebagai pemain pengganti.

Advertisement

Sebagian besar waktu, ia bahkan tidak diturunkan sama sekali.

Setelah menjalani 90 menit penuh di Old Trafford, Zirkzee hampir mencetak dua gol di pengujung laga, tetapi keduanya digagalkan aksi gemilang Jordan Pickford, satu di antaranya bahkan disebut sebagai satu di antara penyelamatan terbaik di Premier League musim ini.

Penampilannya membuat Amorim kembali menurunkannya sejak menit awal pada laga tandang ke markas Crystal Palace, Minggu malam lalu, dan kali ini ia kembali bermain penuh.


Tekanan Mental dan Hadiah

Pemain Manchester United, Joshua Zirkzee, mencetak gol ke gawang Fulham pada laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Sabtu (17/8/2024). (Martin Rickett/PA via AP)

Dalam dua pertandingan itu, menit bermainnya melonjak hingga tiga kali lipat dan ia langsung memberikan dampak positif. Setelah hampir menjebol gawang Everton, Joshua Zirkzee akhirnya mampu menuntaskan peluang dengan klinis saat menghadapi Crystal Palace.

Gol tersebut memberinya kesempatan merayakan selebrasi "machine gun" ala Gabriel Batistuta di ajang Premier League, untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun.

Berbicara kepada TNT Sports seusai laga, Zirkzee menegaskan bahwa bermain untuk Manchester United berarti "Anda harus tampil maksimal".

Ia juga mengakui adanya tekanan mental akibat paceklik gol yang berkepanjangan, pada paruh kedua musim lalu, ia beberapa kali terlihat kehilangan kepercayaan diri. Pada satu di antara periode terburuknya, Desember tahun lalu, ia bahkan sempat mendapat ejekan keras dari suporternya sendiri.

“Jika Anda lama tidak mencetak gol, itu bisa memengaruhi diri Anda. Namun, saya dikelilingi para pemain hebat, orang-orang hebat. Kami saling membantu setiap hari. Mereka membuat semuanya terasa jauh lebih mudah bagi saya," ujar Zirkzee.

"Gol itu hanya sebuah hadiah, menurut saya, atas kesabaran, kerja keras, dan usaha saya untuk tetap konsisten. Saya sangat berterima kasih kepada mereka, juga kepada manajer, staf, semua orang. Lingkungan di sini sangat baik," imbuhnya.


Konsistensi Jadi Kunci bagi Zirkzee

Penyerang Manchester United, Joshua Zirkzee, tumpul saat timnya bermain imbang 0-0 kontra Aston Villa pada laga pekan ketujuh Premier League di Villa Park, Birmingham, Minggu (6/10/2024) malam WIB. (AFP/Adrian Dennis)

Musim ini, hanya Sesko (vs Brentford, Sunderland), Bryan Mbeumo (vs Liverpool, Brighton), dan Casemiro (vs Brighton, Nottingham Forest) yang mampu mencetak gol dalam dua pertandingan Premier League secara beruntun bagi MU.

Sampai sekarang belum ada seorang pun yang sanggup mencetak gol dalam tiga laga berturut-turut.

Kondisi serupa pernah terjadi pada Zirkzee. Dua golnya ke gawang Everton dalam laga kandang pertama Amorim sebagai pelatih MU pada 1 Desember 2024 sempat terlihat sebagai momen pemicu kebangkitan.

Namun, setelah itu ia tidak mencetak gol lagi di liga hingga akhir pekan lalu.

Faktor kepercayaan diri memainkan peran besar, dan dengan kemungkinan Sesko absen hingga pertengahan Desember, kesempatan kini terbuka lebar di depan Zirkzee, asal ia mampu memanfaatkannya.

Pada titik ini, ia seakan harus melakukannya jika ingin bertahan di MU setelah musim berakhir. Rencana hengkang Januari, meski sempat dirumorkan, tampaknya kini sudah tidak realistis.


Kekurangan Satu Elemen Penting

Benjamin Sesko (kiri) berhasil mencetak gol yang perdana bersama Manchester United, saat bersua Brentford pada laga pekan keenam Premier League di Gtech Community Stadium, London, Sabtu (28/9/2025) malam WIB. Sayangnya, gol Sesko tak mampu menghindarkan MU dari kekalahan 1-3 melawan Brentford. (AFP/JUSTIN TALLIS)

MU tetap membutuhkan sosok yang bisa konsisten mencetak gol dari pekan ke pekan.

Mayoritas tim bagus, bahkan bukan yang luar biasa, memiliki seorang pencetak gol reguler, pemain yang bisa masuk periode tajam setidaknya sekali atau dua kali semusim dan membantu tim meraih poin-poin krusial.

Musim 2025/2026, Brentford punya Igor Thiago (11 gol dalam 13 laga), Brighton punya Danny Welbeck (7 dalam 13), dan Crystal Palace memiliki Jean-Philippe Mateta (7 dalam 13). Sementara itu, top scorer Setan Merah saat ini adalah Mbeumo dengan lima gol, padahal ia bukan penyerang utama.

Selama masa kejayaan Sir Alex Ferguson yang berlangsung 27 tahun, MU menjadi standar tim yang ingin dikalahkan oleh semua pihak.

Selain diperkuat banyak pemain hebat, mereka juga memiliki penyerang-penyerang tajam: Wayne Rooney, Ruud van Nistelrooy, Andy Cole, Robin van Persie, Dimitar Berbatov, Ole Gunnar Solskjær, hingga Dwight Yorke.

Zirkzee, yang kini berusia 24 tahun, baru mencatat satu musim produktif sepanjang kariernya, 16 gol dari 38 laga ligaM dan itu terjadi saat membela Anderlecht di Liga Pro Belgia. Transfernya ke Old Trafford juga terjadi setelah mencetak 11 gol dari 34 laga untuk Bologna.

Angka-angka tersebut belum cukup untuk menjadi penentu nasib tim sepanjang musim.

Inilah alasan MU perlu mencari tambahan pemain baru untuk melengkapi Sesko, penyerang utama jangka panjang klub. Zirkzee hanya bisa memberi kontribusi sampai batas tertentu, meski belakangan performanya mulai membaik.

Hal ini menjadi catatan yang harus diperhatikan Amorim dan tim rekrutmen sebelum seluruh fokus anggaran dialihkan untuk sektor gelandang tengah.

(Roby Dian)

 

Sumber: SI

Berita Terkait