Luar Biasa! Louis Saha Justru Makin Tajir setelah Pensiun dari Sepak Bola, Kekayaannya Capai 4 Miliar Paun

Louis Saha kini bernilai lebih dari 4 miliar paun usai sukses di dunia bisnis pasca-gantung sepatu.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 04 Desember 2025, 10:45 WIB
Louis Saha - Saha pernah membela banyak klub saat berkarier di Premier League. Ia memiliki 84 gol saat berseragam Newcastle, Fulham, Manchester United, Everton, Tottenham dan Sunderland. (AFP/Adrian Dennis)

Bola.com, Jakarta - Mantan striker Manchester United, Louis Saha, kembali menjadi sorotan setelah nilai kekayaannya melonjak drastis, menariknya, jauh setelah ia gantung sepatu.

Eks bomber Timnas Prancis itu kini diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari 4,3 miliar paun (sekitar Rp 95 triliun) berkat bisnis yang ia bangun usai meninggalkan lapangan hijau.

Advertisement

Angka tersebut menjadikan Saha sebagai satu di antara mantan pesepak bola dengan pendapatan terbesar setelah pensiun.

Saha terkenal sebagai penyerang yang berpengaruh di Premier League lewat masa bermainnya di Fulham, Everton, hingga MU. Bersama Setan Merah, ia meraih dua gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions.

Namun, prestasi finansial Saha justru menanjak tajam ketika ia memasuki dunia bisnis.


Axis Stars, Sumber Kekayaan Utama Saha

Selebrasi striker Everton, Louis Saha seusai menjebol gawang Blackburn Rovers pada pentas Liga Premier di Goodison Park, Liverpool, 20 September 2009. AFP PHOTO/PAUL ELLIS

Begitu pensiun, Saha memilih tetap berkecimpung di ekosistem olahraga. Ia mendirikan Axis Stars, platform jejaring sosial khusus atlet profesional dan figur industri hiburan berpenghasilan tinggi.

Platform ini memungkinkan para atlet saling bertukar pengalaman, mencari peluang kolaborasi, hingga mendapatkan akses mitra tepercaya.

Axis Stars, yang ia bangun bersama Kate Hamer (pakar pemasaran), Patrice Arnera (eksekutif teknologi), dan Mike Farnan (mantan petinggi pemasaran Manchester United), kini bernilai lebih dari 3,5 miliar paun.

Dengan ribuan anggota termasuk lebih dari 500 mantan atlet elite. Platform ini berkembang menjadi komunitas eksklusif yang mendukung kesejahteraan dan karier panjang para penggunanya.

Laporan OLBG menyebutkan bahwa pertumbuhan Axis Stars berkontribusi besar pada kekayaan bersih Saha yang kini mencapai sekitar 4,312 miliar paun.


Ide Bisnis

Louis Saha di Piala Dunia 2006. Eks striker Prancis yang telah pensiun pada Agustus 2013 bersama Lazio ini masuk dalam skuad Prancis di Piala Dunia 2006 Jerman saat berseragam Manchester United yang menjadi Piala Dunia pertama dan terakhirnya. Prancis pun sukses melangkah hingga partai final sebelum akhirnya tumbang oleh Italia lewat adu penalti. Louis Saha yang berstatus pemain pelapis hanya bermain dalam 3 laga dari total 7 laga Les Bleus. Ia absen termasuk saat laga final akibat akumulasi dua kartu kuning. (AFP/John MacDougall)

Saha mengungkap bahwa ide Axis Stars muncul dari pengalamannya sendiri. Ia menilai tidak adanya platform yang dapat membantu atlet mengelola karier dan masa depan menjadi celah besar yang perlu diisi.

"Saya selalu berharap memiliki ruang seperti ini saat masih bermain. Itu akan membantu saya mengelola karier dan merencanakan masa depan dengan lebih baik," ujar Saha kepada CityAM pada 2014.

Beberapa tahun kemudian, Saha kembali menegaskan visi tersebut kepada The Guardian. Ia menyebut platform itu memberi dampak besar bagi atlet muda, termasuk memudahkan mereka mencari pelatih pribadi atau mentor yang tepat.

"Jika saya bisa membantu 100.000 orang, itu adalah pencapaian terbaik dalam hidup saya," tutur Saha.


Bisnis Sukses, Karier Sepak Bola Gemilang

Louis Saha. Striker Prancis yang kini berusia 43 tahun dan telah pensiun pada Agustus 2013 bersama Lazio ini menjadi salah satu pemain termahal asal Prancis yang pernah didatangan Manchester United. Ia didatangkan pada tengah musim 2003/2004 dari Fulham dengan nilai transfer 17,5 juta euro atau kini setara Rp268 miliar. Bertahan hingga akhir musim 2007/2008 ia total tampil dalam 124 laga bersama MU di semua ajang dengan torehan 42 gol dan 18 assist. (AFP/Glenn Campbell)

Kendati kiprahnya di dunia bisnis sangat mencolok, Saha tetap dikenang sebagai striker berbahaya di Premier League.

Kariernya dimulai di Metz sebelum pindah ke Inggris. Performanya meledak bersama Fulham pada musim 2000/2001 dengan 32 gol dalam 48 laga yang membawa klub promosi ke Premier League.

Periode terbaiknya datang bersama MU, di mana ia menjadi bagian penting skuad juara. Empat musim di Old Trafford memperlihatkan kualitasnya sebagai penyerang yang komplet dan efektif.

Banyak pesepak bola yang kesulitan secara finansial setelah pensiun. Namun, Saha menjadi contoh mantan pemain yang mampu menjaga stabilitas hidup dengan langkah bisnis strategis.

Ia memang bukan mantan pemain terkaya, rekornya masih dipegang Mathieu Flamini yang memiliki kekayaan lebih dari 21 miliar paun berkat industri biokimia, tetapi Saha tetap menempati posisi elite dalam daftar mantan pesepak bola paling sukses secara finansial.

(Razaqa Roger Arif Ali)

 

Sumber: Give Me Sport