Bola.com, Reggio Emilia - Sassuolo kembali menunjukkan kualitasnya sebagai tim promosi yang mengejutkan. Bermain di kandang sendiri, di Mapei Stadium, Sabtu (6/12/2025), Neroverdi sukses menumbangkan Fiorentina 3-1 meski sempat tertinggal lebih dulu.
Kemenangan ini semakin memantapkan posisi mereka di papan tengah Serie A, sekaligus menjaga momentum positif di musim comeback mereka ke kasta tertinggi.
Fiorentina unggul cepat lewat penalti Rolando Mandragora setelah blunder kiper Arijanet Muric. Namun Sassuolo merespons dengan percaya diri. Cristian Volpato menyamakan kedudukan, lalu Tarik Muharemovic membawa Sassuolo berbalik unggul lewat sundulan hasil sepak pojok.
Tim tuan rumah terus menekan dan akhirnya memastikan kemenangan melalui sepakan terarah Ismael Kone di babak kedua. Dalam kemenangan ini, perhatian publik Indonesia pun tertuju pada Jay Idzes yang kembali menjadi bagian penting di lini belakang Sassuolo. Ia tampil disiplin, tenang dalam membaca serangan lawan, dan turut menjaga organisasi pertahanan saat Fiorentina mencoba membalas.
Dengan hasil ini, Sassuolo tak hanya mendulang tiga poin, tetapi juga membuktikan bahwa mereka bukan sekadar peserta promosi. Bersama Jay Idzes di jantung pertahanan, Neroverdi kian solid dan layak diperhitungkan sebagai kejutan Serie A musim ini.
Musim yang Buruk Fiorentina
Ketertinggalan dua gol membuat Fiorentina tampak kehilangan arah dan kepercayaan diri. Satu-satunya momen positif adalah kembalinya Christian Kouame ke lapangan setelah pulih dari cedera ligamen ACL. Namun kehadirannya tak cukup mengubah keadaan.
Peluit akhir berbunyi, Fiorentina kembali tumbang dan kini telah menelan delapan kekalahan dalam 14 pertandingan, tanpa satu pun kemenangan. Catatan historis pun memberi sinyal bahaya: belum pernah ada tim yang selamat dari degradasi setelah gagal menang dalam 14 laga awal musim.
Musim masih panjang, tetapi langkah Fiorentina untuk bangkit tampak semakin berat. Pertanyaan besar kini menggantung: mampukah La Viola bertahan di Serie A, atau justru harus menghadapi realitas pahit turun kasta?
Jalannya Pertandingan
Fiorentina memulai dengan cukup agresif. Moise Kean mendapat peluang awal melalui skema bola mati, namun tembakannya melayang tinggi. Tekanan berbuah hasil saat kiper Sassuolo, Arijanet Muric, melakukan blunder fatal dengan salah memukul bola dan malah mengenai wajah Fabiano Parisi. Wasit langsung menunjuk titik putih. Setelah perdebatan antara Kean dan Mandragora soal eksekutor, Mandragora akhirnya maju dan menuntaskan penalti dengan keras. Fiorentina unggul 1-0.
Namun keunggulan tersebut hanya sementara. Cristian Volpato menembus pertahanan dari sisi kanan, melepaskan tembakan kaki kiri yang sedikit terdefleksi dan gagal diantisipasi David De Gea. Skor berubah menjadi 1-1 dan Sassuolo mulai menguasai permainan.
Moise Kean dan Andrea Pinamonti sempat membuang peluang masing-masing. Sassuolo terus menekan, dan pada akhirnya mereka membalikkan keadaan. Tarik Muharemovic melepaskan tembakan keras yang ditepis De Gea, tetapi tak lama berselang ia sukses menjebol gawang melalui sundulan dari situasi sepak pojok. Sassuolo unggul 2-1.
Fiorentina mencoba bangkit, tetapi justru semakin kehilangan kendali. Gol Volpato pada menit ke-57 sempat menggetarkan jala untuk skor 3-1, namun dianulir wasit karena dianggap terlalu keras mendorong Parisi dalam prosesnya. Keputusan itu memicu kemarahan Fabio Grosso yang akhirnya diusir dari area teknis.
Tak berselang lama, Sassuolo kembali menciptakan peluang. Walid Cheddira nyaris menambah angka, tetapi tembakannya membentur tiang. Dominasi tuan rumah akhirnya membuahkan gol ketiga melalui Ismael Koné yang dibiarkan terlalu bebas menusuk dan melepaskan tembakan akurat ke sudut bawah gawang.