Bola.com, Jakarta - Wolverhampton Wanderers F.C menelan kekalahan dengan skor 1-4 ketika menjamu Manchester United pada lanjutan Liga Inggris 2025/2026 di Molineux Stadium hari Selasa (09/12/2025) dini hari WIB.
Kekalahan ini menambah derita skuad asuhan Rob Edwards. Kini Wolves menyamai rekor kekalahan beruntun terpanjang mereka dalam sejarah kasta tertinggi Liga Inggris: delapan laga beruntun: Wolves juga kalah delapan kali berturut-turut antara Desember 1981 dan Februari 1982.
Perolehan dua poin yang didapat Wolves di Premier League musim ini adalah jumlah poin terendah setelah 15 pertandingan dalam satu kampanye sepanjang sejarah empat tingkat teratas kompetisi Liga Inggris.
Wolves sejajar dengan Sheffield United di Liga Inggris pada 2020-21, Southport pada 1975-76 di Divisi Keempat dan Barrow dan Newport County pada 1970-71 di Divisi Keempat.
Berbicara usai laga di Sky Sports, Rob Edwards mengkritik permainan anak asuhnya. Menurutnya menyaksikan Wolves kebobolan tiga gol pada babak kedua seperti sedang melihat pertandingan anak-anak.
"Kami kebobolan tiga gol. Sejujurnya, rasanya seperti menonton pertandingan anak-anak untuk melihat elemen dari tiga gol pertama di mana kami kebobolan. Jika Anda melakukan itu di level ini, Anda tidak akan menang," ungkap Rob Edwards.
Performa Babak Kedua Benar-benar Membingungkan
Rob Edwards turut mengatakan dirinya merasa bingung dengan penurunan performa Wolves pada babak kedua, padahal di babak pertama, timnya bisa menahan imbang MU 1-1.
"Secara keseluruhan, kualitas di sana berbeda, tidak diragukan lagi. Kami kebobolan tiga gol tandang," Rob Edwards menuturkan.
"Saat jeda babak pertama, ketika kami berada di posisi yang menguntungkan, kami kembali ke permainan, dan menyelesaikan babak pertama dengan kuat."
"Jadi ada energi positif, perasaan yang baik, dan kemudian berbalik dan memulai babak kedua seperti yang kami lakukan cukup membingungkan," tambahnya.