Terpuruknya Bali United dan Dewa United di BRI Super League 2025 / 2026

BRI Super League 2025/2026 sedang jeda cukup lama untuk mendukung Timnas Indonesia U-22 d SEA Games 2025, Thailand.

BolaCom | Alit BinawanDiterbitkan 10 Desember 2025, 09:30 WIB
Bali United dan Dewa United. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Bola.com, Jakarta - BRI Super League 2025/2026 sedang jeda cukup lama untuk mendukung Timnas Indonesia U-22 d SEA Games 2025, Thailand. Jeda hingga 20 Desember, sebenarnya bisa saja dimanfaatkan oleh masing-masing tim untuk berbenah.

Termasuk dengan Bali United dan Dewa United. Kedua tim sebenarnya memiliki skuad yang cukup mentereng musim ini. Bahkan nilai skuad Dewa United lebih besar Rp29 miliar dibandingkan Bali United.

Advertisement

Dewa United sendiri memiliki nilai pasar seluruh pemain sebesar Rp104,90 miliar. Sedangkan Bali United Rp75,09 miliar. Nilai pasar tersebut sebenarnya masih jauh dibandingkan Persib Bandung dengan Rp128,36 miliar.

Meskipun demikian, baik Dewa United dan Bali United sebenarnya memiliki peluang besar untuk bertengger di papan atas. Kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.

Justru keduanya sama-sama terpuruk di papan tengah klasemen sementara. Dalam lima pertandingan, Dewa United dan Bali United sama-sama baru menang 1 kali di pekan terakhir BRI Super League. Lantas banyak bertanyam apakah pelatih asal Belanda tidak cocok di Indonesia?

Contoh nyata adalah Patrick Kluivert dan jajaran pelatih timnas asal Belanda lainnya yang gagal membawa Timnas ke Piala Dunia 2026.

 


Adaptasi Masih Jadi Kendala

Kadek Agung Widnyana berselebrasi setelah mencetak gol ke gawang Borneo FC dalam laga pekan 14 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (30/11/2025). (Dok. Bali United)

Beberapa waktu lalu, Pelatih Bali United Johnny Jansen mengakui jika adaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia, cukup sulit. Apalagi bersama Bali United, menjadi yang pertama kalinya untuk Johnny Jansen menjadi arsitek di luar Belanda.

Adaptasi, adaptasi, dan adaptasi. Satu faktor ini yang selalu diucapkan pelatih berusia 50 tahun tersebut usai pertandingan meskipun ada rasa kepercayaan diri yang kembali meningkat usai mengalahkan Borneo FC pekan lalu.

“Waktu saya menjalani kompetisi di sini, saya merasa situasi akan menjadi sulit. Sekarang performa kami terkadang bagus dan terkadang menurun. Kami bisa memenangkan bola dan kadang cepat sekali kehilangan bola,” bebernya.

Terkadang skema yang dijalankan di lapangan, tidak berjalan baik. Ia juga sering menyoroti penyelesaian akhir yang masih belum 100 persen sempurna. Selain itu, Johnny Jansen, kebiasaan hidup pemain di Indonesia berbeda dibandingkan dengan di Eropa, terutama di Belanda.

Ia mengaku masih perlu waktu untuk mengalibrasi visi dan misi serta menyamakan arah. “Untuk di sini, saya harus bisa memberikan energi yang positif, pola latihan yang baik dan pemahaman tentang sepak bola,” jelasnya.

“Namun semua itu harus pelan-pelan berlangsung dan dapat dipahami oleh semua pemain. Kami juga perlu mengarahkan pemain untuk menjaga waktu istirahat dan pola makan mereka. Situasi ini tentu tidak mudah, terutama untuk pemain muda yang perlu diberikan pemahaman agar maksimal,” bebernya.

 


Semua Tim Ingin Mengalahkan Dewa United

Egy Maulana Vikri, Nick Kuipers, dan Privat Mbarga memberikan selamat kepada Rafael Struick yang mencetak gol pertamanya bagi Dewa United dalam laga melawan Shan United di Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (1/11/2025). (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Lain Bali United, lain pula Dewa United. Musim lalu Dewa United superior dengan menjadi runner up dan musim ini mewakili Indonesia di AFC Challenge League 2025/2026. Sekarang, sangat mudah mengalahkan Dewa United.

Bahkan Borneo FC saja bisa mengalahkan Stefano Lilipaly dkk dengan skor 4-0. Menurut Jan Olde Riekerink, banyak tim yang mencoba untuk mengalahkan Dewa United musim ini, Bahkan seluruh tim mencoba untuk mengalahkan Dewa United.

“Mereka melihat kami sebagai tim yang berkembang,” ucapnya. Dalih lainnya adalah Dewa United tidak banyak melakukan perombakan pemain karena 80 persen pemain tetap dari musim lalu. Yang terbaru hanya beberapa pemain seperti Nick Kuipers, Stefano Lilipaly, hingga Edo Febriansyah.

Bagi Jan Olde, apa yang terjadi dengan Dewa United dianggap hal wajar dan terjadi juga di banyak klub besar di Eropa seperti Manchester United dan Ajax Amsterdam.


Persaingan di BRI Super League

Berita Terkait