5 Bintang Terlupakan yang Berpeluang Bangkit usai Neymar Membungkam Para Peragu

Neymar membungkam para peragu. Inilah lima bintang yang terlupakan dan layak mengikuti jejaknya.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 12 Desember 2025, 11:00 WIB
Penyerang Santos #10 Neymar merayakan akhir pertandingan Brasileirao Serie A antara Santos dan Cruzeiro di Stadion Urbano Caldeira di Santos, negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 7 Desember 2025. (Miguel Schincariol/AFP)

Bola.com, Jakarta - Kepulangan Neymar ke Santos musim ini menjadi satu di antara kisah paling emosional dalam sepak bola dunia.

Mantan bintang Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) itu memutuskan meninggalkan Liga Pro Saudi demi kembali ke klub masa kecilnya, sekaligus membantu mereka lolos dari ancaman degradasi.

Advertisement

Kendati dokter sempat menyarankan agar ia tidak bermain karena kondisi cedera, Neymar memilih menepis saran tersebut dan turun ke lapangan.

Keputusan itu berbuah manis: ia mencetak lima gol dan satu assist dalam empat laga terakhir, memastikan Santos selamat di saat-saat krusial.

Jika Neymar, pada usia 33 tahun, mampu bangkit dari periode cedera dan sorotan yang meredup untuk membungkam para peragu, tentu ada pemain lain yang berpotensi mengikuti jalur serupa.

Nah, berikut lima nama yang, setelah melalui masa sulit, sangat pantas kembali bersinar.


1. Paul Pogba

Gelandang Monaco asal Prancis #08, Paul Pogba, memberi isyarat di akhir pertandingan Liga 1 Prancis antara Stade Rennais FC dan AS Monaco di stadion Roazhon Park di Rennes, Prancis barat, pada 22 November 2025. (Lou BENOIST/AFP)

Pogba pernah menjadi satu di antara gelandang terbaik di Premier League. Peraih Piala Dunia itu juga mengoleksi lebih dari 15 trofi sepanjang kariernya.

Namun, masa keduanya bersama Juventus justru menjadi titik balik yang berat. Pogba dijatuhi sanksi doping dan harus absen selama 18 bulan.

Kesempatan untuk berkarier di level tertinggi sempat diragukan. Namun, AS Monaco membuka pintu, dan hingga sejauh ini Pogba sudah tampil sekitar 30 menit musim ini, tanda bahwa proses pemulihannya mulai bergerak.

Melihat Pogba kembali tampil seperti masa jayanya, menguasai lini tengah, melepas umpan-umpan jauh akurat, hingga melepaskan tembakan jarak jauh, tentu akan menjadi pemandangan yang dirindukan banyak penggemarnya.


2. Dele Alli

2. Dele Alli - PSG dikabarkan mejadi klub yang paling serius ingin mendatangkan pemain Tottenham ini. PSG Sempat melakukan negosiasi peminjaman ke Tottenham. Namun, Tottenham hanya mau melepas pemainnya Dele Alli dengan transfer penuh. (AFP/Lindsey Parnaby)

Nama Dele Alli sempat menghiasi daftar pemain muda paling menjanjikan Inggris. Lonjekan kariernya dari League One bersama MK Dons menuju Premier League terjadi begitu mulus.

Pada tiga musim pertamanya di Tottenham, ia terlibat dalam lebih dari 20 gol per musim, serta meraih 37 caps bersama Timnas Inggris.

Namun, perjalanan itu terhenti karena masalah pribadi dan cedera. Sejak musim 2020–2021, Dele hanya tampil 47 kali bersama Tottenham, Everton, Besiktas, dan Como.

Bahkan bersama Como, ia hanya bermain sembilan menit sebelum menerima kartu merah dalam satu-satunya laga yang ia jalani.

Kontraknya dengan Como berakhir pada September melalui kesepakatan bersama, dan hingga kini ia belum mendapat klub baru. Padahal, pada usia 29 tahun, masih ada cukup waktu baginya untuk membalikkan keadaan.

Kebangkitannya, jika terjadi, akan menjadi satu di antara cerita paling mengharukan: bangkit dari keterpurukan dan menutup karier dengan layak.


3. Jesse Lingard

Lingard menandatangani kontrak dua tahun dengan Seoul. Ini akan menjadi langkah pertama Lingard sejak meninggalkan Nottingham Forest musim panas lalu. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Situasi Lingard tak kalah berliku. Disebut sebagai "legenda K-League" oleh sebuah media Korea setelah dua musim bersama FC Seoul, penilaian itu justru menggambarkan bagaimana status kariernya menurun.

Pada 2021/2022, ia masih mencetak dua gol untuk Manchester United. Semusim berikutnya, ia merumput bersama Nottingham Forest di Premier League sebelum memutuskan mencoba tantangan baru di Korea Selatan, meski sebenarnya masih punya modal untuk bertahan di level Eropa.

Perjalanan Lingard bisa saja berbeda jika ia mampu memaksimalkan momentum pinjamannya bersama West Ham pada 2020–2021, ketika ia mencetak sembilan gol dan lima assist dalam 16 pertandingan.

Namun, kepindahannya ke Seoul membuat potensi itu kembali meredup.

Dua tahun di Korea telah berakhir, dan Lingard menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan tahap berikutnya dalam karier sepak bolanya.

Indikasi itu menunjukkan ia masih merasa mampu bersaing di level lebih tinggi, dan bisa jadi pintu untuk tampil kembali di liga besar.


4. Alex Oxlade-Chamberlain

Alex Oxlade-Chamberlain beberapa kali dipercaya bermain sebagai starter, namun ia tak benar-benar menjadi pemain inti. Usai sembuh dari cedera panjang, Chamberlain dikabarkan memiliki keinginan untuk pulang ke Arsenal. Bisa saja Aston Villa akan mulai merayunya lewat Gerrard. (AFP/Anthony Devlin)

Oxlade-Chamberlain memiliki CV yang sangat layak dibanggakan: Liga Champions, Premier League, Piala Dunia Antarklub, empat Piala Liga, dan satu Piala FA. Jika ia memutuskan pensiun hari ini, pencapaiannya sudah lebih dari cukup.

Namun, setelah meninggalkan Besiktas, tempat ia mengemas lima gol dalam dua musim, Oxlade-Chamberlain tampak belum siap berhenti. Arsenal membuka kembali pintu bagi sang mantan pemain; ia bahkan sempat membela tim U-21 dan berlatih kembali di London Colney.

Semua itu menjadi sinyal bahwa pemain berusia 32 tahun tersebut sedang menjaga kebugaran untuk menatap peluang baru.

Kesempatan melatih tentu terbuka, tetapi keputusannya tetap berlatih di salah satu akademi terbaik dunia menunjukkan keinginannya untuk bermain lebih lama.

Jika proses ini mengantarkannya ke klub baru yang mampu memberinya menit bermain di penghujung karier, itu akan menjadi penutup manis bagi perjalanan panjangnya.


Ivan Toney

Ivan Toney. Striker Brentford ini total telah mencetak 14 gol dari total 20 laga di semua ajang musim 2022/2023. Ia sementara memuncaki daftar top skor Brentford dengan unggul jauh atas dua legiun asing, Bryan Mbeumo (Kamerun) dan Yoane Wissa (Kongo) yang masing-masing baru mencetak 4 gol. (AFP/Glyn Kirk)

Pada usia 29 tahun, Ivan Toney seharusnya berada di masa keemasan. Tetapi, keputusannya berkiprah di Arab Saudi membuat sebagian pihak mempertanyakan arah kariernya, terutama mengingat ia mencetak 20 gol pada musim penuh terakhirnya di Premier League.

Dengan Piala Dunia yang mendekat dan posisi Toney di Timnas Inggris belum aman, muncul spekulasi tentang kemungkinan ia kembali ke Inggris.

Jika ada klub besar yang bersedia menampungnya, peluang itu dapat menjadi momentum sempurna baginya untuk kembali mencetak banyak gol, merebut tempat di skuad Inggris, dan membuktikan bahwa waktunya di level atas belum habis.

 

Sumber: Planet Football

Berita Terkait