Bola.com, Jakarta - Mohamed Salah kembali menjadi pusat perhatian setelah masa depannya di Liverpool memasuki fase paling panas sejak ia bergabung pada 2017. Situasi memanas itu dipicu wawancara eksplosif usai Liverpool bermain imbang 3-3 kontra Leeds United, ketika Salah mengaku kecewa berat karena kembali dicadangkan dan merasa klub telah melemparnya ke bawah bus.
Komentar keras itu memicu spekulasi bahwa sang bintang Mesir bisa meninggalkan Anfield pada bursa transfer Januari 2026. Ia memang sudah lama dikaitkan dengan minat besar dari Saudi Pro League dan MLS, terlebih karena tawaran finansial yang sangat menjanjikan bagi pemain berusia 33 tahun.
Spekulasi semakin liar setelah petinggi SPL, Omar Mugharbel, terbuka menyebut bahwa Salah adalah target utama klub-klub besar di Timur Tengah. Tidak hanya itu, Komisioner MLS Don Garber juga ikut melakukan pendekatan publik, memberi sinyal bahwa Amerika Serikat siap membuka pintu lebar-lebar bagi Salah.
Namun, perkembangan paling mengejutkan muncul di London. Laporan The Sun menyebut Salah bertemu mantan kapten Liverpool, Jordan Henderson, dalam sebuah pertemuan rahasia di restoran Italia, Scalini, Chelsea. Pertemuan yang berlangsung di tengah rumor transfer ini langsung mengundang kecurigaan karena Henderson pernah merasakan pengalaman bermain di Saudi.
Keduanya disebut berusaha datang tanpa menarik perhatian, tetapi kehadiran mereka tetap terdeteksi para pengunjung. Dari sinilah spekulasi baru semakin liar: apakah Salah sedang menggali informasi sebelum memutuskan hengkang ke Timur Tengah?
Pertemuan Rahasia di London, Henderson Kabarnya Jawab Banyak Pertanyaan Salah
Menurut laporan yang beredar, Salah tampak sangat serius mendengarkan penjelasan Henderson sepanjang pertemuan tersebut. Mereka dikabarkan berbincang selama sekitar 90 menit sambil menikmati pasta, kopi, dan air mineral.
Sumber The Sun mengungkap bahwa Salah dan Henderson bahkan datang dengan masker dan topi untuk menyamar. Meski demikian, seorang saksi mengatakan keduanya tetap mudah dikenali. Para pengunjung dibuat terkejut karena yang muncul ternyata dua mantan pilar Liverpool.
Seorang saksi mata lainnya menggambarkan suasana yang terjadi. Ia mengatakan Salah tampak antusias mendengarkan cerita Henderson, berkali-kali mendekat untuk memahami detail obrolan. Dilaporkan bahwa Henderson banyak memberi gambaran mengenai pengalamannya di Arab Saudi, mulai dari atmosfer liga hingga kehidupan sehari-hari di sana.
Meski Hendo hanya enam bulan di Al-Ettifaq sebelum pindah ke Ajax, ia disebut tetap berbicara cukup positif tentang pengalamannya. Laporan menyebut Henderson menjawab banyak pertanyaan dari Salah, sehingga wajar bila pertemuan ini langsung memicu asumsi bahwa Salah sedang mempertimbangkan langkah serupa.
Salah Masih Panas, Kritik Pedas untuk Klub dan Hubungan Retak dengan Arne Slot
Petualangan rumor ini sebenarnya bermula dari komentar pedas Salah setelah pertandingan di Elland Road pada akhir pekan lalu. Untuk pertama kalinya dalam kariernya, ia duduk di bangku cadangan selama 90 menit penuh.
“Saya tidak percaya saya duduk di bangku cadangan selama 90 menit. Itu yang ketiga kalinya. Seumur hidup saya belum pernah mengalami hal seperti itu,” kata Salah dalam wawancara yang diberitakan media Inggris.
Salah merasa kontribusinya telah diabaikan.“Saya sangat kecewa. Saya sudah memberikan banyak untuk klub ini selama bertahun-tahun, terutama musim lalu. Rasanya seperti klub melemparkan saya ke bawah bus,” ujar Salah.
Ia juga menyinggung soal janji yang tidak ditepati klub.“Klub menjanjikan banyak hal pada musim panas lalu. Sekarang saya duduk di bangku cadangan, jadi saya bisa bilang janji itu tidak ditepati,” lanjutnya.
Yang membuat situasi semakin rumit adalah pengakuan Salah bahwa hubungannya dengan Arne Slot sudah retak.“Dulu hubungan kami baik. Sekarang kami tidak punya hubungan sama sekali dan saya tidak tahu alasannya,” kata Salah.
Sinyal Kepergian Semakin Kuat, Liverpool Punya Masalah Baru di Bursa Transfer
Dengan kondisi ruang ganti yang memanas dan performa Salah yang tak lagi konsisten dimainkan, tekanan terhadap manajemen Liverpool semakin besar. Apalagi Salah bahkan tidak dimasukkan ke skuad saat The Reds mengalahkan Inter Milan pada tengah pekan.
Jika rumor kepergian ini menjadi kenyataan, Liverpool akan kehilangan salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah Premier League. Selain itu, The Reds juga akan menghadapi tantangan berat mencari pengganti di tengah musim.
Pertemuan rahasia dengan Henderson bukan bukti final bahwa Salah akan pergi. Namun, dalam dinamika transfer modern, pertemuan seperti itu sering menjadi awal dari keputusan besar.
Apakah Salah akan mengikuti jejak sejumlah bintang dunia yang merapat ke Saudi Pro League, atau memilih petualangan baru di MLS? Atau justru ada kejutan lain di bursa Januari nanti?
Semua mata kini tertuju pada Mohamed Salah.