Cerita Wayne Rooney Dapat Ancaman Pembunuhan Ketika Pindah ke MU

Mantan striker Inggris Wayne Rooney menuturkan cerita saat dirinya memutuskan pindah dari Everton ke Manchester United pada 2008.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 12 Desember 2025, 21:00 WIB
Gol terakhir Wayne Rooney dalam Derbi Manchester terjadi pada musim 2013/2014 tepatnya pada pekan ke-5 Liga Inggris, 22 September 2013. Saat itu MU yang bertandang ke markas Manchester City harus menyerah 1-4, dan Wayne Rooney mencetak satu-satunya gol bagi Setan Merah pada menit ke-87 saat MU telah ketinggalan empat gol. (AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Mantan striker Inggris Wayne Rooney menuturkan cerita saat dirinya memutuskan pindah dari Everton ke Manchester United pada 2008. Ia mengaku sampai  menerima ancaman pembunuhan ketika meninggalkan klub masa kecilnya itu. 

Pada usia 18 tahun, Rooney menandatangani kontrak dengan Setan Merah dalam kesepakatan senilai £27 juta pada 2004. Saat itu, ia menolak tawaran kontrak terbesar dari Everton.

Advertisement

Namun, kepindahannya dari Merseyside memicu reaksi keras dari sebagian pendukung Everton.

“Saya mendapat ancaman pembunuhan,” kata Rooney dalam episode terbaru The Wayne Rooney Show dari BBC Sport, Jumat (12/12/2025). 

“Rumah orang tua saya disemprot cat dan dirusak. Rumah pacar saya saat itu, yang sekarang menjadi istri saya, juga disemprot cat.”

“Di situlah Anda harus benar-benar kuat secara mental. Orang-orang di sekitar Anda harus membantu," imbuh dia. 

 


Tidak Mudah Tinggalkan Everton

Duet Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney merupakan salah satu pasangan tersukses yang dimiliki oleh Manchester United. Pencapaian terbaik mereka ketika musim 2007/2008 karena berhasil menyabet gelar Liga Inggris sekaligus Liga Champions. (Foto: AFP/Yoshikazu Tsuno)

Wayne Rooney mengaku tidak mudah meninggalkan Everton, yang merupakan klub masa kecilnya. Namun, ia memilih tetap melangkah. 

“Meninggalkan Everton sangat sulit karena saya pergi ke Manchester United, dan Liverpool serta Manchester memiliki rivalitas besar sehingga membuat semuanya semakin sulit," kata Rooney. 

“Tapi saya selalu punya pola pikir ‘Saya tidak peduli’. Saya tahu apa yang saya inginkan dan tahu bagaimana mencapainya.”

“Saya harus tetap kuat secara mental. Ini datang dari orang-orang di kota saya sendiri, jadi itu berat, tapi saya berpikir ‘Saya tidak peduli’, Anda harus egois dan membuat keputusan seperti itu," imbuh Rooney. 

 


Tekanan di Media Sosial

Pemain Manchester United, Wayne Rooney ajak anaknya Kai Wayne Rooney menonton pertandingan antara Everton vs Crystal Palace di Goodison Park, Liverpool, Senin (7/12/2015). (AFP Photo/Lindesy Parnaby)

Ketika Rooney pindah ke Manchester United, media sosial belum sebesar sekarang. Ia merasa hal tersebut menciptakan tekanan baru bagi pemain muda saat ini.

Putra tertuanya, Kai, kini bermain di akademi MU. Rooney menekankan pentingnya memiliki jaringan dukungan yang kuat jika ingin menjadi pemain profesional.

“Sekarang beda karena ada media sosial. Ketika saya muda, saya hanya muncul di koran lokal dan orang-orang di Liverpool mengenal saya," kata Rooney. 

“Sekarang, saya melihat itu terjadi pada anak saya yang berusia 16 tahun dan aktif di media sosial. Dia bermain untuk United, disponsori Puma, dan ada ratusan ribu atau jutaan orang yang menontonnya sejak usia muda. Saya dulu tidak punya itu." 

Sumber: BBC

 

Berita Terkait