Kebangkitan Persipura di Tangan Rahmad Darmawan: Melesat dalam 7 Laga, Mampukah Mutiara Hitam Kembali ke Kasta Tertinggi?

Persipura sedang moncer di Pegadaian Championship musim ini sejak kedatangan Rahmad Darmawan. Mampukah musim depan mereka kembali ke kasta tertinggi?

BolaCom | Vincentius AtmajaDiterbitkan 13 Desember 2025, 09:30 WIB
Rahmad Darmawan memimpin sesi latihan Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (14/10/2025) (Dok. Persipura)

Bola.com, Jakarta - Tim legendaris dari tanah Papua, Persipura Jayapura, mulai menggeliat di Pegadaian Championship musim 2025/2026. Persipura mulai berani bicara persaingan kembali ke kasta teratas.

Persipura untuk sementara berada di urutan ketiga klasemen Grup B dengan koleksi 23 poin dari 12 pertandingan. Jumlah itu berjarak lima poin di bawah Barito Putera, pemuncak klasemen.

Advertisement

Kedatangan pelatih kawakan, Rahmad Darmawan, ke Persipura langsung membawa pengaruh positif bagi tim berjuluk tim Mutiara Hitam ini.

Rahmad Darmawan memimpin tujuh pertandingan sejauh ini, dengan hasil lima kali menang, satu kali imbang, dan sekali kalah.

Rahmad Darmawan datang memimpin Persipura sejak pekan kelima, ia menggantikan posisi Ricardo Salampessy pada 13 Oktober lalu. Di tangannya, kini Persipura merajut asa menatap kembali promosi ke Super League.


Memori Kejayaan

Persipura jadi juara Liga Indonesia 2005 setelah mengalahkan Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. (Bola.com/Dok. Persipura)

Bagi pemerhati sepak bola nasional, sudah mafhum apabila Rahmad Darmawan bukanlah sosok asing bagi publik Jayapura. Pelatih asal Lampung itu pernah menjadi bagian dari masa kejayaan Mutiara Hitam di periode 2005-2010.

Gelar perdana Persipura Jayapura dihadirkan Rahmad Darmawan pada 2005. Mantan pelatih Persija Jakarta dan Barito Putera itu berhasil mengawali kehebatan Persipura setelah menumbangkan Persija pada partai puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Ketika itu, Persipura dihuni nama-nama yang kini jadi legenda sepak bola Indonesia, seperti Boaz Solossa, Ian Kabes, Korinus Fingkreuw, dan Christian Worabay. Mereka jadi kunci keberhasilan Persipura meraih titel juara.

Pelatih yang akrab disapa RD itu mengombinasikan mereka dengan pemain-pemain berpengalaman seperti Jendri Pitoy, Jack Komboy, Mauly Lessy, Marwal Iskandar hingga Eduard Ivakdalam untuk membentuk skuad Persipura yang begitu solid. 


Penuh Pengalaman

Ricardo Salampessy (paling kanan) menjadi pelatih kepala Persipura Jayapura di Pegadaian Liga 2 2024/2025. (Dok. Persipura)

Manajer Persipura, Owen Rahadiyan, menjelaskan penunjukan RD bukan tanpa alasan. Manajemen mempertimbangkan sejarah manis yang pernah diukir pada 2005. 

Prestasi RD tidak hanya membawa Persipura juara Liga Indonesia. Sebagai pelatih, ia tercatat pernah mengantarkan Sriwijaya FC, Arema Malang, meraih trofi, hingga mengantarkannya menduduki kursi pelatih Timnas Indonesia.

Dengan pengalaman melatih yang luas termasuk kecerdasan taktik yang dimilikinya, manajemen Persipura meyakini kapasitas RD sangat bagus sehingga pelatih berusia 58 tahun itu dianggap merupakan pilihan tepat.

"Kami percaya dengan Coach Rahmad Darmawan, yang punya kapasitas dan pengalaman untuk membawa Persipura ke arah yang lebih baik. Semoga ke depan, performa tim terus meningkat dan bisa kembali bersaing di papan atas," kata Owen.

"Banyak pertimbangan dalam pemilihan pelatih, dari background, track record melatih, dan menilai budaya di Papua, bisa mengetahui cara empati di sana," tambahnya.


Beri Bukti

Pelatih Persipura Jayapura di Pegadaian Championship 2025/2026, Rahmad Darmawan. (Dok. Persipura)

Kedatangan RD membuat Persipura melesat, dengan meraih lima kemenangan plus sekali imbang, mencetak 10 gol dan tanpa kebobolan. Sebagai pembanding, sebelum kedatangan RD, Persipura sudah kebobolan enam gol dalam lima laga pembuka.

Hanya, di laga terakhir lalu, Persipura kalah 0-1 dari Kendal Tornado FC.

Lantas apa kata RD dengan kembalinya ke Persipura?

"Saya sedikit memberikan improvisasi permainan kepada tim. Terutama memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan lini pertahanan," ucapnya usai menang 4-0 atas PSIS Semarang, 18 November lalu.

"Saya akan melihat sejauh mana lini depan berkembang karena banyak pemain Persipura yang terlalu keasyikan saat menyerang. Mereka seolah lupa bahwa sepak bola juga membutuhkan pertahanan," lanjut pelatih 59 tahun tersebut.

Jika mampu mempertahankan performa apik seperti sekarang ini, Persipura berpeluang melaju jauh di Championship, atau bahkan merebut tiket promosi ke Super League musim depan.

"Saya rasa itu masih terlalu dini, ya. Saya juga masih harus berproses dengan para pemain yang ada," kata RD.


Momentum Kebangkitan Klub-Klub Papua

Starting XI Persipura Jayapura saat bertandang ke markas Deltras FC, Stadion Gelora Delta Sidoarjo dalam lanjutan Pegadaian Championship 2025/2026 (11/10/2025). (Dok. Persipura)

Berbicara sepak bola di kawasan Indonesia Timur, nama Persipura selalu muncul. Tim Mutiara Hitam begitu melegenda sebagai satu di antara klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Indonesia dan membanggakan tanah Papua.

Persipura sudah lima kali menjadi juara Liga Indonesia, yakni pada musim 2005, 2008/2009, 2010/2011, 2013, dan 2016. Mereka juga tiga kali menjadi runner-up, yakni musim 2009/2010, 2011/2012, dan 2014.

Selain Persipura, ada sejumlah klub dari kawasan Indonesia Timur yang sempat merasakan ketatnya persaingan di kompetisi kasta teratas Indonesia, dari Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persiram Raja Ampat, dan Perseru Serui.

 

Berita Terkait