Karim Benzema Ungkap Kekurangan Real Madrid di Era Xabi Alonso

Karim Benzema mengungkap akar masalah Real Madrid di tengah tekanan kepada Xabi Alonso.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 13 Desember 2025, 10:45 WIB
Pemain depan Ittihad asal Prancis bernomor punggung 09, Karim Benzema, merayakan golnya selama pertandingan Liga Pro Saudi antara Al-Ittihad dan Al-Nassr di King Abdullah Sports City di Jeddah pada tanggal 6 Desember 2024. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Real Madrid sedang berada dalam fase sulit setelah menelan dua kekalahan beruntun, masing-masing dari Celta Vigo dan Manchester City.

Rentetan hasil buruk itu membuat tekanan mengarah ke pelatih Xabi Alonso, yang posisinya disebut-sebut terancam, meski belum genap setahun menangani Los Blancos.

Advertisement

Performa Madrid dalam beberapa pekan terakhir juga dinilai tak sejalan dengan ekspektasi. Kritik pun mengemuka, terutama kepada Alonso.

Namun, mantan penyerang Madrid, Karim Benzema, menilai akar persoalan tim ibu kota Spanyol itu bukan semata pada sang pelatih, melainkan pada para pemainnya.

Menurut Benzema, masalah utama Madrid terletak pada belum terbangunnya pemahaman di antara para pemain kunci di lini depan.

"Yang kurang dari mereka hanyalah koneksi antara Mbappe, Vinicius, Bellingham, dan Rodrygo. Semua orang harus tahu apa yang harus dilakukan di lapangan," ujar Benzema dalam wawancara dengan L'Equipe, yang dikutip Marca.


Peran Setiap Pemain

Penyerang Brasil Real Madrid, Endrick (kiri), merayakan gol kelima timnya bersama rekan-rekannya selama pertandingan leg pertama babak 16 besar Copa del Rey (Piala Raja Spanyol) antara Real Madrid CF dan RC Celta de Vigo di stadion Santiago Bernabeu, Madrid pada Jumat (17/1/2025). (JAVIER SORIANO / AFP

Benzema kemudian memerinci peran yang seharusnya dijalankan masing-masing pemain.

"Bellingham perlu memahami bahwa dirinya adalah pengatur permainan, bukan pencetak gol. Mbappe adalah pencetak gol, bukan gelandang serang. Vinicius bukan gelandang bertahan, dia adalah sayap kiri," kata striker yang gabung Madrid periode 2009-2023 ini.

Benzema menegaskan, selama setiap pemain memahami tugasnya, persoalan akan teratasi.

"Kita sedang membicarakan pemain-pemain yang masuk sepuluh besar dunia, dan semuanya berada dalam satu tim," lanjutnya.

Benzema juga mengakui tantangan besar ketika banyak bintang dengan karakter kuat berada dalam satu skuad.

"Ini sulit karena setiap orang punya kepribadian dan karakter masing-masing. Semua ingin menjadi yang terbaik, jadi situasinya agak rumit," ucapnya.

Itulah mengapa, ia menilai setiap pemain perlu menyadari bahwa kontribusi sesuai peran masing-masing adalah demi kepentingan tim.

"Semua harus memahami bahwa, lewat perannya, mereka bisa memberi kontribusi untuk kebaikan tim," tambah striker berusia 37 tahun ini.


Pemain Ikut Bertanggung Jawab

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, berjalan bersama para pemainnya saat pertandingan La Liga Spanyol melawan Rayo Vallecano di Estadio de Vallecas, Spanyol, Minggu (9/11/2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Lebih jauh, Benzema menilai solusi atas kemerosotan Madrid tidak sepenuhnya berada di tangan Alonso. Ia menegaskan, tanggung jawab utama tetap ada pada para pemain.

"Tidak, pelatih tidak bisa berbuat banyak. Dia punya nama-nama besar, dia menurunkan siapa yang bermain paling baik. Setelah itu, semuanya soal pemain," kata Benzema.

Benzema, yang kini bermain di Al-Ittihad ini, menekankan pentingnya sikap menerima dalam persaingan internal tim.

"Jika rekan setim Anda lebih baik dari Anda, Anda harus menerimanya. Masalahnya adalah tidak mau menerima bahwa pemain di depan Anda mencetak lebih banyak gol," ujarnya.

Menurut Benzema, situasi semacam ini kerap muncul ketika lima atau enam pemain hebat berada dalam satu tim. 

"Semua orang memberi sesuatu. Pada akhirnya, pencetak gol memang selalu mendapat sedikit lebih banyak perhatian daripada yang lain. Tapi, dia selalu membutuhkan yang lain. Anda tidak bisa melakukannya sendirian," tutur Benzema.

 

 

Sumber: Football Espana

Berita Terkait