Musim Sulit Lewis Hamilton di Ferrari dan Pengakuan Jujur soal 4 Kelemahannya

Lewis Hamilton terpuruk di Ferrari, pengakuan lama soal kelemahan kembali disorot.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 13 Desember 2025, 15:15 WIB
Lewis Hamilton saat meraih Kualifikasi Sprint Race F1 GP China 2025. (Hector RETAMAL/AFP)

Bola.com, Jakarta - Lewis Hamilton sempat secara terbuka mengungkap empat kelemahan terbesarnya, di tengah periode sulit yang ia jalani pada awal petualangannya bersama Ferrari.

Pembalap berusia 40 tahun itu meninggalkan Mercedes dan bergabung dengan Ferrari menjelang musim Formula 1 2025, sebuah kepindahan besar yang disebut-sebut sebagai satu di antara transfer paling mencolok dalam sejarah F1.

Advertisement

Namun, langkah yang awalnya diproyeksikan sebagai mimpi justru berubah menjadi masa yang berat karena Hamilton kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Sepanjang musim, Hamilton terus bergulat dengan performa mobil SF-25 yang bermasalah. Kondisi tersebut membuatnya menjalani musim tanpa satu pun podium, sebuah catatan yang jauh dari ekspektasi.

Pada akhirnya, ia menutup musim di posisi keenam klasemen, terpaut 86 poin dari rekan setimnya, Charles Leclerc.


Kelemahan Terbesar

Pembalap Ferrari asal Inggris, Lewis Hamilton, melihat mobilnya setelah mengalami kecelakaan pada Grand Prix Formula Satu Belanda di Sirkuit Zandvoort, Belanda bagian barat, pada 31 Agustus 2025. (JOHN THYS/AFP)

Dalam beberapa balapan terakhir, raut kekecewaan tampak jelas dari Hamilton. Ia tersingkir di sesi Q1 dalam tiga seri beruntun, yakni di Las Vegas, Qatar, dan Abu Dhabi. Rentetan hasil itu mulai memunculkan tanda tanya mengenai masa depannya di ajang balap jet darat.

Dalam sebuah wawancara dengan GQ Sports pada 2024, Hamilton sebelumnya pernah berbicara jujur soal empat kelemahan terbesar yang ia miliki.

"Saya buruk dalam hal bahasa. Saya buruk dalam tenis. Tidak terlalu bagus bermain golf. Buruk dalam matematika," ujar Hamilton.

"Ada banyak hal yang memang tidak saya kuasai, tetapi apa pun itu, saya tetap mencobanya. Meski saya mungkin bukan yang terbaik, saya tetap berusaha. Saya terus mencoba dan tidak pernah menyerah, bahkan ketika rasa frustrasi muncul," lanjutnya.

Di sela akhir pekan Grand Prix Abu Dhabi, mantan rekan setim Hamilton di Mercedes, Nico Rosberg, sempat mendorongnya agar tidak menyerah dan tetap melanjutkan kariernya.

"Anda tidak bisa pensiun sekarang. Maksud saya, siapa yang akan menggantikannya? Dan itu juga bisa dianggap kehilangan muka karena mengambil proyek besar seperti ini lalu setelah 12 bulan, hanya karena sulit, kemudian pensiun. Itu tidak masuk akal," kata Rosberg.


Bersikap Dingin

Pembalap Ferrari asal Inggris, Lewis Hamilton, sedang mengemudi pada sesi kualifikasi Q2 Formula One Grand Prix Belanda di Sirkuit Zandvoort, Belanda bagian barat, pada 30 Agustus 2025. (NICOLAS TUCAT/AFP)

Menanggapi pernyataan tersebut, Hamilton memilih bersikap dingin.

"Saya tidak akan mengatakan apa pun kepada mereka. Tidak satu pun dari mereka pernah melakukan apa yang sudah saya lakukan," ucap Hamilton.

"Saat ini, saya hanya menantikan waktu libur. Saya ingin benar-benar memutuskan koneksi dan tidak berbicara dengan siapa pun. Tidak akan ada yang bisa menghubungi saya sepanjang musim dingin," tambahnya.

Hamilton juga menegaskan niatnya untuk benar-benar menjauh dari hiruk-pikuk dunia luar.

"Saya tidak akan membawa ponsel. Saya menantikan pelepasan total dari sistem. Biasanya saya selalu membawa ponsel ke mana-mana, tetapi kali ini, ponsel itu akan saya buang ke tempat sampah," lanjutnya.

Musim Formula 1 2026 dijadwalkan dimulai pada Maret, dengan Grand Prix Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, sebagai seri pembuka.

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait