Prestasi ini menjadikan Masniari peraih emas SEA Games secara beruntun sejak edisi Vietnam 2021, Kamboja 2023, hingga Thailand 2025. Ia menjadi tulang punggung renang Indonesia di level internasional. (Dok. PB Akuatik Indonesia)
Jauh dari sorotan karier gemilangnya, Masniari memiliki tekad tinggi sejak kecil. Perenang berdarah Batak-Jerman ini memulai renang di usia 11 tahun di Wiesbaden, Jerman. Ia kemudian melanjutkan latihan hingga Frankfurt untuk mengasah kemampuan. (Dok. PB Akuatik Indonesia)
Awalnya, ia hanya berenang sekali seminggu karena menyenangkan. Tawaran pelatih tim lebih tinggi mengubah jalannya menjadi latihan empat kali seminggu demi mencapai cita-cita tertinggi di cabor renang tingkat internasional. (Dok. PB Akuatik Indonesia)