Timnas Indonesia U-22 Zero Medali di SEA Games 2025, Pengamat Desak Zainuddin Amali Bertanggung Jawab

Pengamat sepak bola, Binder Singh, secara terbuka menagih tanggung jawab Wakil Ketua Umum PSSI, Zainuddin Amali, terkait kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025.

BolaCom | Rizki HidayatDiterbitkan 13 Desember 2025, 22:02 WIB
Para pemain Timnas Indonesia U-22 saat melawan Myanmar pada pertandingan SEA Games 2025 di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai, Jumat (12/12/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 terus menuai sorotan. Pengamat sepak bola, Binder Singh, secara terbuka menagih tanggung jawab Wakil Ketua Umum PSSI, Zainuddin Amali, terkait hasil mengecewakan Tim Garuda Muda yang pulang tanpa medali.

Dalam podcast terbarunya, Sabtu (13/12/2025), Binder menilai Zainuddin Amali sebagai sosok yang paling layak dimintai penjelasan karena berstatus penanggung jawab langsung Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025.

Advertisement

Menurut pria yang memiliki channel YouTube, Bola Bung Binder itu, kegagalan total tersebut bukan semata persoalan teknis di lapangan, melainkan cerminan lemahnya pengambilan keputusan dan perencanaan di level manajemen.

Binder menyoroti unggahan Instagram anggota Exco PSSI, Arya Sinuligga, yang menyatakan "minta maaf, urusan Timnas sepak bola putra untuk SEA Games, saya tidak mengerti (silakan tanya yang mengerti)".


Timnas Indonesia U-22 di Bawah Kendali Zainuddin Amali

Raut muka kekecewaan para pemain Timnas Indonesia U-22 setelah selesai bertanding Timnas Indonesia U-22 melawan Myanmar U-22 di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Jumat (12/12/2025) malam WIB.

Menurut Binder, pernyataan tersebut menjadi sinyal kuat, urusan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games tahun ini berada di bawah kendali Zainuddin Amali. Selain itu, Binder Singh menegaskan, pemilihan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas U-22 juga merupakan keputusan Zainuddin Amali.

Bahkan, target medali emas yang akhirnya berujung kegagalan total disebut berasal dari Amali, berbeda dengan target pemerintah melalui Kemenpora yang hanya membebankan medali perak.

Fakta Tim Garuda Muda gagal meraih satu pun medali, bahkan tersingkir pada fase grup, dinilai sebagai kegagalan nonteknis yang harus dijelaskan secara terbuka oleh Amali.

"Indra Sjafri sudah menyatakan bertanggung jawab secara teknis. Sekarang pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab secara nonteknis?" ujar Binder dalam rilis yang diterima Bola.com. 

 


Lemahnya Perencanaan

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainuddin Amali mendampingi pemain timnas Indonesia U-17 menyaksikan tayangan acara pengundian pembagian grup Piala Dunia U-17 yang digelar Zurich, Swiss, Jumat (15/9/2023) malam. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ia menilai seharusnya ada diskusi intensif antara waketum PSSI dan pelatih terkait strategi krusial, termasuk laga penentuan melawan Myanmar yang membutuhkan kemenangan dengan margin gol tertentu.

Ketidaksiapan strategi, pemilihan pelatih yang sejak awal menuai perdebatan publik, hingga pemanfaatan pemain seperti Ivar Jenner yang dinilai tak sesuai kapasitas, disebut sebagai bukti lemahnya perencanaan.

Ironisnya, Amali sendiri sebagai penanggung jawab Timnas Indonesia U-22 tidak datang dan mendampingi tim di Thailand. Binder menyebut kegagalan itu sebagai sesuatu yang memalukan, terlebih Indonesia takluk dari Filipina.

 


Bukan untuk Menjatuhkan Timnas Indonesia U-22

Meski demikian, ia menegaskan kritik ini bukan untuk menjatuhkan Timnas Indonesia U-22, melainkan menuntut akuntabilitas.

"Kalau Erick Thohir bisa minta maaf atas kegagalan Timnas Indonesia senior, maka publik berhak menunggu siapa dari PSSI yang bertanggung jawab atas kegagalan SEA Games ini," tegasnya.

Menurut Binder, evaluasi tidak boleh berhenti pada pelatih. Publik menanti keberanian Zainuddin Amali untuk tampil dan menjelaskan kegagalan Timnas Indonesia U-22 yang digadang-gadang bertabur talenta, termasuk pemain diaspora, namun justru pulang zero prestasi.

 

Berita Terkait