Efek Domino Setelah PSSI Pecat STY dan Patrick Kluivert, Pengamat: Pelatih Baru Mikir-mikir Dulu Jika Ingin Melatih Timnas Indonesia

Tepat dua bulan ini kursi pelatih Timnas Indonesia lowong. Kekosongan itu tepatnya sejak PSSI memecat Patrick Patrick Kluivert dan stafnya pada 16 Oktober 2025.

BolaCom | Gatot SumitroDiterbitkan 15 Desember 2025, 15:45 WIB
Ekspresi para pemain Timnas Indonesia saat menghadapi Irak pada putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sport City, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. (Timnas Indonesia)

Bola.com, Jakarta - Tepat dua bulan ini kursi pelatih Timnas Indonesia lowong. Kekosongan itu tepatnya sejak PSSI memecat Patrick Patrick Kluivert dan stafnya pada 16 Oktober 2025.

Keputusan penghentian kerja sama itu menyusul kegagalan eks striker Timnas Belanda dan Barcelona itu meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026.

Advertisement

Jika dihitung mundur lagi. Maka selama sembilan bulan PSSI telah memulangkan dua juru taktik. Setelah Shin Tae-yong resmi dipecat PSSI, 6 Januari lampau.

Efek pemecatan Shin Tae-yong langsung terasa pada performa dan prestasi Timnas Indonesia di semua level. Para suksesor seperti Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Indra Sjafri bisa dinilai gagal total.

Patrick Kluivert tak mampu menjaga, apalagi, meningkatkan kinerja Jay Idzes dkk. di dua putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di round empat sebagai kesempatan terakhir, Timnas Indonesia digebuk Arab Saudi 2-3 dan dijegal Irak 0-1.

Gerald Vanenburg yang ingin memberi warna baru permainan Timnas Indonesia U-23 dengan filosofi ball possession pun tak bertahan sampai seumur jagung. Prestasi pemain muda jeblok di Piala AFF U-23 2024 dan tak lolos Piala Asia U-23 2026.

 


Belum Ada Pelatih yang Merapat

Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-11 lewat eksekusi penalti yang sempurna Kevin Diks. Tampak dalam foto, pemain Indonesia, Kevin Diks (kanan) merayakan gol pada pertandingan pertama Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Rabu 8 Oktober 2025 waktu setempat atau Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. (AP Photo)

Indra Sjafri yang dapat warisan Timnas Indonesia U-23 dari Gerald Vanenburg pun gagal total untuk mempertahankan medali emas di SEA Games 2025.

Bak kebakaran jenggot. PSSI yang menyadari kegagalan beruntun serius mencari pelatih baru pengganti Patrick Kluivert. Namun dua pelatih dikabarkan menolak menukangi Timnas Indonesia.

Timur Kapadze yang digadang-gadang mau merapat ke Timnas Indonesia undur diri. Menurut kabar, arsitek yang sukses meloloskan Uzbekistan ke Piala Dunia 2026 ogah bekerja di Indonesia karena PSSI hanya memberi tugas membesut Timnas Indonesia U-23.

 


Faktor Kenyamanan

Pelatih kepala Johnny Ajax asal Belanda, Johnny "John" Heitinga, menyaksikan pertandingan Eredivisie Belanda antara FC Twente dan Ajax Amsterdam di stadion De Grolsch Veste di Enschede pada 26 Oktober 2025. (Vincent Jannink/ANP/AFP)

Sementara itu, Jhon Heitinga yang masuk bursa pelatih baru dikabarkan juga menolak. Dali Tahir, pengamat senior yang mantan pengurus PSSI tak heran dengan penolakan Timur Kapadze dan John Heitinga.

"Pelatih dari mana pun, pertama yang dipertimbangkan adalah rasa nyaman. Jika ada pelatih yang didekati PSSI menolak, karena mereka tahu nanti tak akan nyaman melatih Timnas Indonesia," katanya.

Dali Tahir yang pernah jadi anggota Komite Etik FIFA dan punya pengalaman hubungan Internasional tahu ada komunikasi antara para pelatih di Dunia.

"Bisa jadi John Heitinga menolak karena dia tak mau kariernya seperti Patrick Kluivert. Saya menduga, tak menutup kemungkinan John Heitinga komunikasi dengan Patrick Kluivert soal kondisi sepak bola Indonesia. Bagi pelatih kontrak besar bukan tujuan utama, tapi kenyamanan di atas materi," jelasnya. 

Berita Terkait