Bola.com, Jakarta - Jamie Vardy kembali membuktikan kisah dongeng dalam kariernya belum berakhir. Meski telah menginjak usia 38 tahun, mantan penyerang Leicester City itu masih bersinar bersama Cremonese di Liga Italia, bahkan mencatatkan sejarah baru.
Setelah mencetak 200 gol dari 500 penampilan bersama Leicester City dan menjadi ikon kesuksesan The Foxes saat menjuarai Liga Inggris 2015/2016, Vardy memilih meninggalkan Inggris pada musim panas lalu.
Sejak bergabung dengan tim asuhan Davide Nicola, Vardy langsung mendapat kepercayaan. Ia telah mencetak empat gol dari 11 pertandingan dan menjadi tumpuan di lini depan Cremonese.
Penampilan terbaiknya sejauh ini terjadi saat Cremonese mengalahkan Bologna dengan skor 3-1, dengan Vardy mencetak dua gol. Konsistensinya juga terlihat dari sembilan laga beruntun yang ia mainkan penuh selama 90 menit, tanda adaptasinya berjalan mulus di Serie A.
Kontribusi tersebut membantu Cremonese bertahan di papan tengah klasemen, dengan catatan lima kemenangan dari 15 laga awal musim.
Pengorbanan Dipotong Gaji
Keputusan Vardy hijrah ke Italia ternyata dibarengi dengan pengorbanan besar. Berdasarkan data Capology, seperti dikutip dari Give Me Sport, Senin (15/12/2025), penyerang asal Inggris itu kini menerima gaji sekitar 31.420 paun per pekan bersama Cremonese, dengan potensi bonus hingga 7.813 paun per pekan.
Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan gajinya di Leicester City pada periode 2018-2025, yang mencapai sekitar 140.000 paun per pekan. Meski demikian, dengan skema bonus, Vardy tetap berpeluang mengantongi pendapatan lebih dari 2 juta paun per tahun.
Cetak Sejarah sebagai Pemain Inggris Pertama
Tak hanya berkontribusi di lapangan, Vardy juga mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Italia. Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Bulanan Serie A, mengungguli sejumlah nama besar seperti Mike Maignan (AC Milan) dan Lautaro Martinez (Inter Milan).
Penghargaan tersebut membuat Vardy menjadi pemain Inggris pertama yang meraih gelar Player of the Month Serie A sejak penghargaan itu diperkenalkan pada 2019.
CEO Serie A, Luigi De Siervo, memuji dampak Vardy di kompetisi tertinggi Italia. Menurutnya, Vardy adalah pemain dari era berbeda yang membawa kepemimpinan, mentalitas juara, dan ketajaman yang masih terjaga.
“Vardy adalah pemain dari era yang berbeda. Kedatangannya disambut antusias oleh seluruh penggemar Serie A, dan ia membalasnya dengan performa kelas atas, kepemimpinan alami, serta gol gol penting,” ujarnya.
Sumber: Give Me Sport