Bola.com, Bangkok - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, menekankan pentingnya kekompakan seluruh pemangku kepentingan olahraga Indonesia dalam SEA Games 2025 Thailand.
Erick Thohir memuji Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dan Ketua Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia. Bayu Priawan Djokosoetono, yang terus memberikan dukungan di SEA Games 2025.
Erick Thohir menyebut suasana kebersamaan yang terbangun di SEA Games 2025 menjadi faktor penting dalam capaian prestasi Tim Indonesia. Menurutnya, dukungan lintas peran, mulai dari pimpinan hingga cabang olahraga, harus berjalan seiring.
"Saya juga mengucapkan apresiasi kepada KOI, CdM, ini Mas Bayu, tentu Mas Okto, dan seluruh cabang olahraga yang benar-benar kita rasakan sebagai keluarga," ujar Erick Thohir.
Dukungan Nyata
Dia menjelaskan kehadiran para pemimpin di lapangan memiliki arti strategis bagi atlet dan tim. Erick Thohir menilai keberadaan tersebut menjadi bentuk nyata dukungan yang tidak bisa digantikan.
"Kita di sini kompak, ya, saling mendukung. Kalau ada apa-apa saling mendukung, ya. Apalagi kalau pemimpin-pemimpinnya ada di lapangan, belum ketua cabang olahraga yang menunggu," ucapnya.
Erick Thohir mengatakan bahwa keberhasilan tidak bisa dicapai jika setiap pihak berjalan sendiri-sendiri. Dia menganggap kekompakan sebagai kunci utama dalam membangun prestasi olahraga nasional.
"Nah, itulah konteks kalau mau berhasil harus kompak, enggak bisa semua jalan sendiri-sendiri," imbuhnya.
Apresiasi untuk Media
Erick Thohir turut menyampaikan apresiasi kepada media yang dinilainya memiliki peran penting dalam mengabarkan perjuangan atlet Indonesia di SEA Games 2025.
Dia mengatakan publikasi yang konsisten membantu menghadirkan cerita positif bagi masyarakat.
"Saya mengucapkan juga terima kasih kepada media, ya. Saya tahu media punya peran penting. Bagaimana beberapa hari terakhir media terus mempublikasikan para pahlawan bangsa. Ya, ada running text TV, ada di media sosial, ada di berita, saya ucapkan terima kasih," papar Erick Thohir.
"Indonesia perlu ini. Indonesia perlu punya cerita baik. Jangan sampai cerita-cerita baik Indonesia selalu tertutupi oleh cerita-cerita yang sebenarnya itu hanya cerita kecil, tapi jadi besar."
"Padahal pejuang-pejuang bangsa modern kita hari ini para atlet, ya. Ada yang patah tangan di sepeda, ya kan? Ada yang pelatih masuk rumah sakit, ya. Mereka sedang mencoba mengibarkan bendera kita, bangsa Indonesia," ungkapnya.