Gelombang Protes Global Datang, FIFA Putuskan Memangkas Harga Tiket Piala Dunia 2026

Sebelumnya, tiket final Piala Dunia 2026 bahkan dipatok hingga USD 4.185, atau nyaris Rp70 juta. Kini FIFA mempersiapkan harga tiket USD 60, atau Rp1 juta.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 17 Desember 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi Piala Dunia 2026. (Dok. fifa.com)

Bola.com, Jakarta - FIFA akhirnya memangkas harga sebagian tiket Piala Dunia 2026 menyusul gelombang protes besar dari penggemar di seluruh dunia.

Dalam langkah yang jarang terjadi, badan sepak bola dunia itu mengumumkan tiket seharga USD 60, atau Rp1 juta akan tersedia untuk setiap pertandingan, termasuk laga final, bagi pendukung paling loyal dari tim-tim peserta.

Advertisement

Sebelumnya, tiket final bahkan dipatok hingga USD 4.185, atau nyaris Rp70 juta. Keputusan memangkas harga tiket ini menjadi koreksi signifikan atas strategi penjualan FIFA yang menuai kritik tajam, terutama karena harga tiket yang dinilai terlalu mahal dan dianggap menjauhkan suporter setia dari stadion.

Tiket murah tersebut akan dialokasikan melalui federasi sepak bola nasional masing-masing, yang nantinya akan bertugas menentukan distribusinya kepada penggemar yang rutin mengikuti tim mereka, baik kandang maupun tandang.


Skema Supporter Entry Tier dan Kritik yang Belum Mereda

Heidi Klum (kiri) dan pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni (kanan), meletakkan trofi Piala Dunia sebagai simbolisme bahwa drawing atau undian fase grup Piala Dunia 2026 akan dimulai. (Mandel Ngan/Pool Photo via AP)

FIFA menyebut kategori harga baru ini sebagai Supporter Entry Tier, dengan kuota sekitar 400 hingga 750 lembar tiket per tim di setiap pertandingan.

Kebijakan ini berlaku di seluruh 16 kota tuan rumah Piala Dunia Amerika Utara, yang tersebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Meski demikian, kelompok pendukung Football Supporters Europe (FSE) menilai langkah FIFA belum cukup. Mereka menyebut pemangkasan harga ini sebagai taktik meredam kemarahan akibat reaksi negatif global.

Menurut FSE, mayoritas penggemar tetap dipaksa membeli tiket dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan turnamen sebelumnya, bahkan menjadi Piala Dunia termahal sepanjang sejarah bagi penonton.


Piala Dunia Terbesar, Pendapatan Fantastis, dan Polemik Berlanjut

Logo Piala Dunia 2026. (Bola.com/FIFA)

Piala Dunia 2026 edisi Amerika Utara akan menjadi yang pertama dengan format 48 tim, meningkat dari sebelumnya 32 tim.

FIFA diperkirakan meraup pendapatan setidaknya USD 10 miliar, didorong oleh harga tiket tinggi, program hospitality di stadion NFL, serta sistem penjualan dan penjualan ulang tiket yang dikelola langsung oleh FIFA.

Meski telah menerima lebih dari 20 juta permintaan tiket, kritik dari penggemar, terutama di Eropa, terus bermunculan. Isu harga dinamis, biaya tambahan penjualan ulang, hingga akses bagi penyandang disabilitas menjadi sorotan utama.

Bahkan, FIFA kembali melunak dengan menghapus biaya administrasi pengembalian dana setelah final digelar pada 19 Juli. Tekanan publik ini menunjukkan bahwa kebijakan tiket FIFA belum sepenuhnya diterima oleh basis penggemar global.

Banyak pihak menilai, di tengah ambisi komersial yang besar, FIFA tetap dituntut untuk menjaga aksesibilitas dan komitmennya kepada para pendukung setia sepak bola dunia.

Sumber: The Washington Times

Berita Terkait