Bola.com, Jakarta - Marc Marquez kembali berada di puncak dunia MotoGP pada musim debutnya bersama Ducati. Kepindahan besar sang juara dunia delapan kali itu langsung berbuah manis, sekaligus mengukuhkan Ducati sebagai kekuatan dominan dalam beberapa tahun terakhir di kelas premier.
Menatap musim 2026, yang akan menjadi tahun terakhir regulasi mesin 1000cc sebelum MotoGP memasuki era baru, Marquez menunjukkan keyakinan penuh terhadap pabrikan asal Bologna tersebut. Ia percaya Ducati masih akan mampu menyediakan motor tercepat di lintasan, sebuah faktor krusial dalam perburuan gelar juara dunia.
Namun, di balik optimisme itu, Marquez juga tak menutup mata terhadap perubahan besar yang akan datang. MotoGP akan beralih ke mesin 850cc dan ban Pirelli mulai 2027, sebuah fase transisi yang membuat masa depannya belum sepenuhnya jelas.
Kini berusia 32 tahun dan menjadi pembalap tertua di grid setelah Johann Zarco, Marquez memiliki peluang emas untuk mengejar gelar juara dunia ke-10 pada musim depan. Jika itu terwujud, ia akan melampaui Valentino Rossi dan menyamai rekor legendaris Giacomo Agostini.
Ducati Jadi Prioritas Jangka Pendek
Di tengah perayaan akhir tahun Ducati, Campioni in Festa, Marquez menegaskan fokus utamanya masih tertuju pada performa dan kemenangan. Ia menilai Ducati tetap menjadi tempat terbaik untuk mewujudkan ambisi tersebut, setidaknya dalam waktu dekat.
“Untuk tahun depan, sudah jelas kami akan memiliki motor tercepat, dan itu adalah hal paling penting,” ucap Marquez, dikutip dari GPone.com.
Terkait periode setelah 2026, Marquez bersikap lebih terbuka. “Untuk 2027-2028, semuanya masih abu-abu, semuanya terbuka. Tapi kalau melihat kondisi saya sekarang, saya senang, saya cepat, dan saya menang. Prioritas saya adalah tetap kompetitif, dan di Ducati itu bisa tercapai,” lanjutnya.
Ia mengakui masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan besar soal masa depan kariernya.
Isyarat Kontrak Normal Dua Tahun
Ketika diminta menilai keinginannya bertahan di Ducati dalam skala nol hingga sepuluh, Marquez memberikan jawaban yang cukup jelas. “Delapan. Kami bekerja untuk menang, semua orang menginginkannya, dan itu sangat penting untuk 2027-2028,” tuturnya.
Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa Marquez cenderung menjalani pola kontrak dua tahunan yang lebih stabil. Sebelumnya, ia memutus kontrak jangka panjang bersama Honda untuk menjalani satu musim bersama Gresini, sebelum akhirnya menandatangani kontrak dua tahun dengan tim pabrikan Ducati.
Meski demikian, spekulasi soal kemungkinan kembalinya Marquez ke Honda tetap belum sepenuhnya tertutup. Hubungan panjang yang pernah terjalin membuat opsi tersebut selalu muncul, terlebih memasuki era regulasi baru.
Ducati Masih Pegang Kendali
CEO Ducati, Claudio Domenicali, mengonfirmasi bahwa pembicaraan kontrak untuk musim 2027 akan mulai bergerak pada Februari atau Maret mendatang. Ia menegaskan situasi Marquez, maupun Francesco Bagnaia, masih akan dievaluasi secara menyeluruh.
“Marc tampil sangat baik bersama kami dan sebaliknya, tetapi semuanya tetap harus dievaluasi. Hal yang sama juga berlaku untuk Pecco,” ujar Domenicali.
Dalam empat musim terakhir, Ducati selalu melahirkan juara dunia MotoGP. Francesco Bagnaia meraih dua gelar, disusul Jorge Martin, dan kini Marc Marquez. Fakta ini semakin menegaskan daya tarik Ducati sebagai tim yang konsisten menyediakan motor kompetitif.
Menjelang perubahan besar di MotoGP, Marquez berada di persimpangan menarik antara ambisi, performa, dan masa depan. Untuk saat ini, satu hal masih pasti, Ducati menjadi senjata utama sang juara untuk terus menorehkan sejarah.
Sumber: Crash.net