John Herdman Kandidat Kuat Pelatih Timnas Indonesia, Haris Pardede: Piala AFF 2026 Adalah Kunci

Meski belum digaungkan secara resmi oleh PSSI, besar kemungkinan pelatih Timnas Indonesia yang saat ini lowong akan diserahkan kepada John Herdman.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 21 Desember 2025, 08:00 WIB
Dirangkum dari Transfermarkt, John Herdman merupakan pelatih yang berpengalaman bersama Timnas Kanada. Ia pernah tampil bersama The Reds, julukan Timnas Kanada, di Piala Dunia 2023 Qatar, (AFP/Adrian Dennis)

Bola.com, Jakarta - Meski belum digaungkan secara resmi oleh PSSI, besar kemungkinan pelatih Timnas Indonesia yang saat ini lowong akan diserahkan kepada John Herdman.

John Herdman, yang saat ini berusia 50 tahun, terbilang cukup moncer sebagai pelatih. Juru taktik berpaspor Inggris itu pernah memimpin Timnas Kanada di Piala Dunia 2022, meski akhirnya tersingkir di fase grup tanpa kemenangan sekali pun.

Advertisement

Selain itu, John Herdman juga pernah membesut Toronto FC, klub sepak bola profesional Kanada yang berbasis di Toronto. Klub ini berkompetisi di Major League Soccer (MLS) sebagai anggota Konferensi Timur.

Rencana PSSI merekrut John Herdman mendapat komentar beragam dari pecinta sepak bola di tanah air, termasuk para pengamat. Ada yang setuju, tak sedikit pula yang lebih condong ke Giovanni van Bronckhorst, kandidat yang juga sempat mencuat.


Sosok yang Tepat?

Nama baru muncul sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia. Ia adalah John Herdman yang digadang-gadang akan duduk di kursi kepelatihan Skuad Garuda menggantikan Patrick Kluivert yang diberhentikan semenjak gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. (AFP/Adrian Dennis)

Haris Pardede, pengamat sepak bola nasional, via kanal YouTube Nusantara TV ikut memberikan pandangannya terkait rencana penunjukan John Herdman.

Apakah John Herdman sosok yang tepat menggantikan Patrick Kluivert? "Harapannya seperti itu karena jawabannya kan belum ada. Bukan enggak ada, tapi belum ada. Nanti tentunya kita akan lihat progresnya. Persiapan nanti Maret ada FIFA series ya. Kemudian kalau enggak salah Juni itu masih ada satu lagi FIFA matchday. Baru nanti Juli akan ada Piala AFF," kata Haris Pardede.

Menurut Haris Pardede, tantangan pertama John Herdman adalah Piala AFF 2026 yang wajib dimenangkan.

"Nah, itu kan kalau apa itu barrier pertama kan. Bukan soal menang kalah. Tapi kalau Piala AFF sih harusnya kalau memang menurunkan tim terbaik, ya selesai itu barang," ujarnya.


Piala AFF Dulu

Sayangnya, Kanada kala itu gagal melaju ke fase gugur setelah menghuni peringkat terakhir klasemen Grup F. Skuad asuhan John Herdman kalah dalam tiga kali penampilan yang membuat mereka tak memperoleh satupun poin. (AFP/Patrick T. Fallon)

Pengamat yang juga jurnalis senior itu menyoroti siapa pelatih pasca pemecatan Patrick Kluivert. Siapa pun pelatihnya, menurut dia, memenangkan Piala AFF adalah kunci.

"Kita kan banyak preferensi soal soal pelatih. Ada yang pengen ini, pengen itu, pengen balik ke Shin Tae-yong, dan macam-macam. Tapi siapa pun nantinya yang ditunjuk PSSI sebagai pelatih, kalau bisa usahakan Piala AFF kunci. Ini semacam obat penenang dulu atau kalau main itu dia cedera pain killers dulu," tukasnya sembari menambahkan bahwa target terbesar selanjutnya adalah Piala Asia 2027.

"Belum menyembuhkan memang, karena dapat pun nanti akan terbelah. Ada yang bilang,'Ah, ini kan pialanya gampang sekarang'. Tapi kan pain killers. Nah, nanti baru Januari 2027 itulah pembuktiannya di Piala Asia di Arab Saudi," paparnya.


Target Piala Asia

John Herdman juga dilaporkan sudah melakukan wawancara dengan perwakilan PSSI yang tengah berada di Eropa untuk mencari kandidat pelatih baru Timnas Indonesia. (AFP/Miguel Medina)

Haris menambahkan, target berikutnya ialah Piala Asia.

"Untuk juara susahlah ya. Masuk final pun susah. Tapi paling enggak bisa lolos dari fase grup. Nah, itu baru kita lihat,'Oh, kayaknya nih kita sudah dapat pelatih yang memang oke'. Jadi, secara CV sih kelihatannya sih aman-aman saja".

"Setuju enggak setuju tuh wajar. Tapi tidak ada yang terlalu red flag. Kalau saya sedikit boleh bandingkan, pelatih sebelumnya banyak red flag-nya sejarahnya. Kita jujur saja bilang dan itu akan jadi beban dia dan tim kan," katanya.

"Nah, yang sekarang ini tidak terlalu ada red flag, tapi pembuktiannya nanti kita tunggu setahun ke depanlah. Kta akan lihat seperti apa nanti dia sentuhannya bisa mengubah Garuda kita," pungkasnya.

Berita Terkait