Jorge Lorenzo Ungkap Rahasia yang Ia Simpan dari Rossi dalam Perebutan Gelar MotoGP 2015

Jorge Lorenzo buka-bukaan rahasia yang ia sembunyikan dari Valentino Rossi saat berebut gelar juara dunia pada MotoGP 2015.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 Desember 2025, 12:45 WIB
Pembalap Spanyol dari tim Ducati, Jorge Lorenzo merayakan selebrasi didampingi pembalap Italia dari Movistar Yamaha, Valentino Rossi usai balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya di Montmelo, (17/6). (AFP PHOTO / Lluis Gen)

Bola.com, Jakarta - Jorge Lorenzo mengungkap sebuah rahasia yang ia simpan rapat-rapat dari Valentino Rossi saat keduanya terlibat persaingan sengit memperebutkan gelar MotoGP musim 2015.

Lorenzo mengaku sengaja menyembunyikan keberadaan sebuah cryosauna di motorhome miliknya demi meraih keunggulan kompetitif atas sang rekan setim sekaligus rival beratnya kala itu.

Advertisement

Lorenzo dan Rossi, yang sama-sama membela Yamaha, memang terlibat banyak duel panas sepanjang karier mereka. Namun, musim 2015 menjadi yang paling kontroversial.

Pada musim tersebut, Lorenzo keluar sebagai juara dunia MotoGP untuk ketiga kalinya, di tengah tudingan konspirasi yang dilontarkan Rossi terhadap Marc Marquez.

Dampak dari konflik itu masih terasa di paddock hingga kini, dan kembali ramai diperbincangkan seiring peringatan satu dekade musim 2015, tahun ini.


Melakukan Hal Ekstrem

Pebalap Yamaha Movistar, Valentino Rossi, ternyata masih lebih baik ketimbang Jorge Lorenzo pada musim perdana bersama Ducati. (EPA/Ettore Ferrari)

Dalam wawancara dengan Moto.it, Lorenzo membeberkan bagaimana obsesinya terhadap performa membawanya melakukan berbagai hal ekstrem, termasuk menyembunyikan fasilitas pemulihan fisik canggih dari Rossi.

Tantangan itu tidak mudah, mengingat motorhome kedua pebalap kerap diparkir bersebelahan di paddock.

"Saya berinvestasi besar pada olahraga saya," kata Lorenzo.

"Saya beri contoh untuk menunjukkan seberapa obsesifnya saya saat itu: saya membeli motorhome yang bisa dibongkar-pasang sesuai keinginan saya, tidak seperti yang lain yang standar. Saya bisa menyusunnya ulang tergantung kebutuhan," imbuhnya.

Lorenzo kemudian mengungkapkan bahwa ia memasang cryosauna di dalam motorhome tersebut.

"Saya memasang cryosauna di dalamnya, dan saya masuk ke suhu minus 180 derajat Celsius selama tiga menit setiap selesai sesi untuk pemulihan," ungkapnya.

Sengaja Dirahasiakan

Jorge Lorenzo saat menjalani tugas sebagai pembalap penguji Yamaha pada sesi tes MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Februari 2020. (Mohd RASFAN / AFP)

Ia menjelaskan, penggunaan cryosauna tersebut membutuhkan hidrogen yang harus tersedia sangat dekat dengan sirkuit di setiap kota tempat balapan digelar.

"Kami harus mencari tempat yang bisa memproduksi hidrogen sangat dekat dengan sirkuit di setiap kota. Asisten saya harus menempuh perjalanan hingga 100 kilometer untuk mendapatkannya. Saya melakukan semua itu pada 2015," tutur Lorenzo.

Menurutnya, seluruh upaya tersebut sengaja dirahasiakan dari Rossi.

"Saya ingin merahasiakannya karena mereka selalu memarkir motorhome Valentino tepat di sebelah saya," kata Lorenzo.

"Saya meminta asisten saya memposisikannya agar tidak terlihat. Dia harus memasang hidrogen itu sedemikian rupa supaya tidak ada yang melihatnya, bahkan asisten Valentino," lanjutnya.

Lorenzo menegaskan, hampir tidak ada seorang pun yang mengetahui rencana tersebut.

"Saya tidak ingin siapa pun tahu, bahkan manajer saya sendiri tidak tahu. Semua ini saya lakukan hanya untuk menjaga rahasia dan mendapatkan keunggulan kompetitif," aku Lorenzo, kini berusia 38 tahun.

Tim Pendukung

MotoGP 2015. Dua pembalap Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo saling bersaing merebut gelar juara dunia MotoGP 2015. Sebelum seri ke-18 alias seri terakhir di MotoGP Valencia, Valentino Rossi masih memimpin dengan 312 poin, sementara Jorge Lorenzo mengoleksi 305 poin. Pada seri ke-17 di Malaysia, Valentino Rossi dianggap menendang sang rival dan akhirnya dihukum start di posisi buncit di seri terakhir. Valentino Rossi pun akhirnya hanya finis di posisi ke-4 di MotoGP Valencia, sementara Jorge Lorenzo menjadi kampiun, sekaligus menjadi juara dunia usai melewati perolehan poin Valentino Rossi, 330 berbanding 325. (AFP/Javier Soriano)

Ia menambahkan bahwa dirinya juga membawa tim pendukung lengkap selama musim tersebut.

"Saya membawa dokter, fisioterapis, semuanya. Saya melakukan segalanya dan menginvestasikan segalanya agar bisa menjadi lebih kuat setiap hari," kata Lorenzo.

Ketegangan yang muncul sepanjang musim 2015, ditambah respons Yamaha yang dinilai kurang maksimal terhadap gelar juara dunianya, akhirnya mendorong Lorenzo hengkang ke Ducati pada 2017.

Pembalap asal Spanyol itu kemudian mengakhiri karier MotoGP-nya pada akhir musim 2019, setelah menjalani satu musim penuh cedera bersama tim pabrikan Honda.

Kendati sudah pensiun sebagai pebalap, Lorenzo dipastikan akan kembali lebih aktif di paddock musim depan. Ia akan menjalani peran baru sebagai pelatih pembalap bagi Maverick Vinales.

 

Sumber: Crash

Berita Terkait