Kekacauan Liga India: Kompetisi Vakum sejak Juli 2025, City Football Group Cabut

City Football Group (CFG) resmi melepas kepemilikannya di Mumbai City FC.

BolaCom | Muhammad Adi YaksaDiterbitkan 27 Desember 2025, 15:45 WIB
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Bola.com, Mumbai - City Football Group (CFG) resmi melepas kepemilikannya di Mumbai City FC. Keputusan ini diambil di tengah ketidakpastian masa depan Indian Super League (ISL).

Mumbai City mengumumkan kepergian CFG melalui pernyataan resmi pada Jumat (26/12/2025). CFG sebelumnya menguasai 65 persen saham klub sejak 2019.

Advertisement

Selama berada di bawah naungan CFG, Mumbai City mencatatkan prestasi signifikan. Klub tersebut berhasil meraih dua gelar juara liga domestik India.

Reuters mengabarkan bahwa keputusan CFG tidak terlepas dari situasi ISL yang belum memiliki kepastian operasional. Kompetisi tertinggi di India itu berada dalam kondisi vakum sejak Juli 2025.


Arahan Mahkamah Agung India

Indian Super League terhenti setelah berakhirnya kontrak komersial sepuluh tahun antara Federasi Sepak Bola Seluruh India (AIFF) dan Football Sports Development Limited. Hingga kini, belum ditemukan mitra komersial pengganti.

"Para pemilik pendiri akan mengambil alih kendali penuh organisasi ke depannya," tulis Mumbai City dalam pernyataan resmi di situs klub.

"CFG mengambil keputusan ini setelah melakukan tinjauan komersial menyeluruh dan mempertimbangkan ketidakpastian yang berkelanjutan terkait masa depan Indian Super League," jelasnya.

Negosiasi perpanjangan kontrak ISL terhenti setelah Mahkamah Agung India mengeluarkan arahan kepada AIFF. Federasi diminta tidak memperpanjang kerja sama sebelum penerapan konstitusi baru rampung.


Ajukan Proposal Baru

Sementara itu, The Hindu melaporkan, di tengah situasi tersebut, AIFF mengajukan proposal baru terkait kepemilikan kompetisi. ISL diusulkan untuk dimiliki dan dioperasikan oleh AIFF selama 20 musim ke depan.

AIFF telah menggelar pertemuan dengan seluruh klub peserta ISL untuk mencari solusi penyelenggaraan liga. Pertemuan tersebut juga membahas rencana jangka panjang kompetisi.

Dalam rencana tersebut, siklus kompetisi baru akan dimulai pada musim 2026/2027. Liga akan berlangsung dari 1 Juni 2026 hingga 31 Mei 2027 dengan sistem promosi dan degradasi.

Musim perdana di bawah skema baru akan menggunakan anggaran operasional terpusat sebesar Rp70 miliar. Setiap klub juga diwajibkan membayar biaya partisipasi tahunan sebesar Rp1 miliar kepada AIFF.


Nasib Musim Ini

AIFF akan mempertahankan 10 persen dari total pendapatan ISL. Sebanyak 30 persen dialokasikan untuk calon mitra komersial di masa depan.

Untuk musim ISL 2025/2026, format kompetisi masih belum ditentukan. AIFF mengajukan dua opsi, yakni sistem dua konferensi atau format Swiss.

Klub-klub ISL dijadwalkan kembali menggelar pertemuan pada Minggu (28/12/2025). Keputusan tersebut akan menentukan arah kompetisi musim ini.

AIFF selanjutnya akan membahas aspek operasional, batas gaji, serta perlindungan investasi klub. AIFF juga menargetkan ratifikasi keputusan melalui rapat umum tahunan.

Sumber: Reuters, The Hindu