10 Ribu Buruh Bakal Geruduk Istana dan Balai Kota, Tolak UMP 2026

KSPI berencana mendatangi Istana Negara dan Balai Kota DKI Jakarta menuntut penolakan UMP 2026. 10 ribu buruh disebut bakal turun ke jalan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 Desember 2025, 16:20 WIB
Aksi unjuk rasa untuk menuntut pemerintah menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 8 hingga 10 persen. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Bola.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi unjuk rasa pada 29-30 Desember 2025 untuk menolak besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 yang dianggap tidak memenuhi harapan buruh.

Presiden KSPI, Said Iqbal, memprediksi lebih dari 10 ribu pekerja akan terlibat dalam demonstrasi tersebut.

Advertisement

“Pada 29 Desember, sekitar 1.000 buruh akan berkumpul di Istana Negara karena banyak yang masih libur. Hari berikutnya, jumlah peserta diperkirakan meningkat hingga 10 ribu," ujar Iqbal dalam konferensi pers daring, Sabtu (27-12-2025).

Selain aksi di Istana, ribuan buruh dari Jawa Barat dan Banten berencana melakukan konvoi motor menuju Jakarta.

"Konvoi motor diperkirakan melibatkan 10-20 ribu kendaraan yang masuk Jakarta pada malam hari melalui rute Pantura, Puncak, Cianjur, dan Sukabumi," tambah Iqbal.


Fokus Unjuk Rasa

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2026 di Jakarta. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Aksi ini menyoroti ketidakpuasan buruh terhadap UMP DKI Jakarta 2026 yang ditetapkan sebesar Rp5,73 juta per bulan.

Menurut Iqbal, angka tersebut belum mencukupi kebutuhan hidup layak (KHL) di Ibu Kota.

"KSPI, bersama aliansi serikat pekerja se-DKI, menolak kenaikan upah minimum yang menggunakan indeks 0,75," tegasnya dalam konferensi pers, Rabu (24-12-2025).

Unjuk rasa akan difokuskan di Istana Kepresidenan Jakarta dan Balai Kota DKI Jakarta.

"Aksi ini merupakan respons buruh atas keputusan UMP 2026. Secara hukum, kami juga akan mengajukan gugatan ke pengadilan," kata Iqbal.


Jadwal Lain

Iqbal menambahkan, jika jadwal pada Senin (29-12-2025) belum memungkinkan karena masih libur atau pekerja belum kembali, demonstrasi alternatif akan digelar pada minggu pertama Januari 2026.

Tujuannya tetap sama, menolak keputusan UMP yang dianggap tidak sejalan dengan kebutuhan hidup buruh di Ibu Kota.

Dengan rencana aksi yang melibatkan ribuan buruh dan konvoi motor, KSPI berharap pemerintah pusat dan daerah dapat meninjau kembali besaran UMP 2026, sekaligus membuka ruang dialog dengan serikat pekerja untuk menentukan upah yang layak.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait