Sukses


Kental Ideologi Kiri! 5 Klub Sepak Bola Ini Teman dari Rakyat yang Tertindas

Bola.com, Jakarta Politik nggak bisa dipisahkan dari kehidupan. Sejak kita bangun tidur sampai tidur kembali, politik selalu lekat dengan kehidupan yang kita jalani. Semua aspek, nggak terkecuali. Sepak bola juga menjadi kegiatan yang nggak lepas dari yang namanya politik.

Sepak bola terkadang menjadi ruang untuk mengekspresikan posisi politik atau memperjuangkan sebuah kepentingan dari seorang pemain atau klub. Dari spektrum yang kanan hingga kiri. Nggak sedikit pula ada klub yang sedari awal memang berutujuan politik.

Jika kita bicara politik yang memiliki spektrum kiri, sepak bola kerap kali memiliki kisah heroik di dalamnya. Mulai dari sejarah klub, pelatih, pemain, hingga para suporter fanatiknya. Yang dimaksud kiri adalah keberpihakan mereka pada sesuatu yang teralienasi atau terasing dalam kancah kapitalisme.

Mereka berpihak pada kelas pekerja, kelompok yang terpinggirkan, hingga bangsa-bangsa yang masih terjajah. Nah, berikut ini 5 klub sepak bola yang kental dengan politik spektrum kiri.

2 dari 6 halaman

1. FC ST. Pauli

Terletak di Kota Hamburg, Jerman, klub satu ini sangat mencolok dengan ideologi yang dipegangnya, yaitu kiri. Berdiri sejak 1910, FC St. Pauli merupakan salah satu klub tradisional di tanah Bavaria.

Karena standing point-nya, klub ini menjadi klub pertama di Jerman yang secara terbuka menentang segala yang berbau kanan di kandang mereka, stadion Millerntor. Di setiap pintu masuk stadion mereka tertulis kata-kata, “Tidak ada tempat untuk: Homophobia, Fasisme, Seksisme, dan Rasisme.”

Suporter fanatik mereka juga terbilang sangat unik! Karena mereka mendapuk tengkorak dan dua tulang yang saling menyilang sebagai simbol yang selalu diperlihatkan saat FC St. Pauli bertanding.

3 dari 6 halaman

2. Rayo Vallecano

Banyak yang nggak tahu, bahwa Rayo Vallecano merupakan salah satu klub asal kota Madrid. Ya, selain Real Madrid dan Atletico Madrid, klub ini jadi salah satu klub rival di sana.

Klub yang berdiri sejak 1924 ini sangatlah anti-fasis dan bisa dibilang kiri. Bahkan, Rayo Vallecano mengklaim klubnya sebagai wadah bersuara bagi kelas pekerja dan rakyat tertindas.

Klub ini bisa dibilang anti-fasis karena, saat Jenderal Franco berkuasa di Spanyol, sang diktator tersebut memiliki klub kesayangan, yaitu Real Madrid. Nah, Rayo Vallecano ini merupakan antitesa dari Los Galacticos.

Suporter klub ini juga kerap membentangkan spanduk dan bendera bergambar Che Guevara. Juga, Rayo Vallecano kerap terlibat langsung dalam membela hak-hak pekerja dan warga di lingkungannya.

4 dari 6 halaman

3. Celtic FC

Klub ini berdiri tahun 1887 dan bisa dibilang sebagai salah satu klub tertua di dunia. Klub asal kota Glasgow ini sempat membuat penggalangan dana yang bertujuan untuk membantu pengungsi Irlandia yang tercekik kelaparan dan terlunta-lunta di kota Glasgow.

Celtic FC juga sempat menentang Imperliasime Inggris. Bahkan, sering kali mereka bersuara saat pertandingan berlangsung untuk bangsa-bangsa yang tertindas, salah satunya Palestina.

Salah satu kelompok suporter mereka, Green Brigade, mencitrakan dirinya sebagai “front luas bagi semua suporter yang menentang fasisme, rasisme, sektarianisme dan imperialisme.”

5 dari 6 halaman

4. Livorno

Livorno merupakan salah satu kota di Italia yang paling kaya dengan sejarah kirinya. Di kota inilah, Partai Komunis Italia berdiri tahun 1921. Sejak itu, gambar palu-arit dan bandiera rossa tak pernah hilang di kota ini.

Berdiri sejak 1915, paham kiri dalam AS Livorno tak pernah lekang oleh waktu. Berusia sudah lebih seabad, poster dan bendera bergambar Che Guevara, Lenin, Antonio Gramsci dan Fidel Castro masih terus berkibar di tribun suporter stadion Armando Picchi.

AS Livorno punya barisan suporter fanatik. Dari komunis hingga anarkis. Salah satunya adalah Brigate Autonome Livornese 99, yang berdiri tahun 1999. Mereka juga memiliki salah satu pemain legendaris yang kental dengan paham kirinya, Cristiano Lucarelli.

6 dari 6 halaman

5. Olympique de Marseille

Sebagai kota terbesar kedua di Prancis, Marseille rumah bagi salah satu klub tertua di sana, Olympique de Marseille. Berdiri sejak 1899, Olympique de Marseille tak hanya kaya prestasi, tetapi suporternya terkenal sangat anti-fasisme.

Ultras Marseille, barisan fanatik suporter Marseille, merupakan musuh bebuyutan suporter fasis dan rasis di Perancis maupun Eropa. Mereka sangat benci Hooligan.

Rival utama Marseille adalah Paris Saint Germain (PSG). Sementara PSG dianggap mewakili pemodal dan ultra-kanan, Marseille mewakili kelas pekerja dan rakyat jelata.

Itu dia 5 klub sepak bola yang sangat kental dengan paham spektrum kiri. Mereka masih berpegang teguh pada spektrum tersebut sampai hari ini. Dan suporter fanatik mereka masih mewariskan nilai-nilai yang dibangun sedari awal klub tersebut berdiri.

 

(*)

Video Populer

Foto Populer