Sukses


Legenda Swiss Janjikan Austria Libas Portugal di Euro 2016

Bola.com, Wina - Timnas Austria tak memiliki sejarah bagus di event Piala Eropa. Mereka baru sekali berpartisipasi, dan itupun saat berstatus tuan rumah bersama Swiss pada Euro 2008. Di Prancis 2016, tim berjuluk Das Team ini berjanji memberikan kejutan.

Seperti dilansir Newsobserver.com, Kamis (17/3/2016), kubu Austria sudah menyiapkan strategi khusus untuk bersaing di Grup C. Maklum, bersama mereka ada tiga kekuatan yang dianggap berimbang, yakni Portugal, Islandia dan Hungaria.

Secara materi, Portugal berada di atas tiga partisipan lain. Namun, andai melihat performa, terutama di fase kualifikasi, justru Cristiano Ronaldo dkk berada dalam kondisi bahaya. Satu di antaranya penampilan Austria yang moncer di fase penyisihan.

Pelatih Timnas Austria, Marcel Koller mengungkapkan, timnya memiliki spirit ganda untuk tak sekadar berstatus tim penggembira. Jajaran federasi sepak bola Austria (OFB) membuktikan keseriusan mereka dengan memperpanjang kontrak sang arsitek, dua tahun ke depan.

Artinya, sentuhan Koller dianggap memiliki kapasitas mumpuni untuk tampil bagus di Prancis. Kontrak dua tahun, dan itu berarti sampai gelaran Piala Dunia 2018, memberi gambaran optimisme kubu Austria.

"Pasukanku sangat seimbang, dan saya melakukan itu demi regenerasi. Hebatnya, para pemain mudaku sangat matang dari sisi pengalaman serta mental. Kombinasi itulah yang membuatku percaya, Austria tak hanya sekadar menumpang lewat, tapi kami akan mempermalukan tim sekelas Portugal," beber Koller.

Koller mengambil alih posisi pelatih Austria dari Dietmar Constantini pada November 2011, setelah mereka gagal lolos ke putaran final Euro 2012. Sang pelatih anyar sempat mendapat hujatan kala tak bisa membawa anak asuhnya lolos ke putaran final Piala Dunia 2014.

Beruntung, Koller tak dipecat dan justru membuat perubahan drastis dalam sistem permainan Austria. Alhasil, tim yang punya julukan Unsere Burschen ini bisa pergi ke putaran final Euro 2016 dengan jemawa. Pada babak penyisihan, mereka mengemas 28 poin dari maksimal 30 angka, di atas perolehan Rusia dan Swedia.

Prestasi ini menjadi catatan tersendiri karena Austria akhirnya bisa melenggang ke turnamen akbar negara-negara di Eropa tersebut dengan statut non-tuan rumah.

"Dalam rentang 4,5 tahun terakhir kami membangun sebuah tim, meski belum mencapai puncak dan atau meraih sukses. Saya berjanji memberikan perubahan, dan itu akan terlihat lagi di Prancis. Para pemain pilihanku sudah pasti tak ingin hanya bertanding 3 partai di Prancis," tegas Koller, yang menjadi pelatih terlama Austria sejak Herbert Prohaska (6 tahun).

Guna mempersiapkan diri, Austria bakal meladeni tantangan Albania (25/3/2016) dan Turki, tiga hari berselang. Kekuatan Austria semakin lengkap dengan kembalinya kiper Robert Almer dan sayap Martin Harnik. Keduanya sempat absen karena kendala cedera lutut.

Koller juga mulai memberikan kesempatan kepada anak muda, seperti debutan Alessandro Schoepf, asal klub Schalke 04. "Koller memberikan banyak perubahan di fase kualifikasi, dan itu terjadi setelah gagal ke Brasil 2014. Sekarang kami jauh lebih solid, dan tentu saja akan mengejutkan di Prancis 2016," ancam David Alaba.

Alaba tak asal ucap. Andai menilik skuat terkini, kekuatan Austria merata di semua lini. Pada area belakang, mereka punya kapten asal klub Leicester City, Christian Fuchs, Sebastian Prödl (Watford), Aleksandar Dragovic (Dynamo Kiev) dan jagan muda dari Tottenham Hotspur, Kevin Wimmer.

Di sisi sentral, peran penting dilakukan Marko Arnautovic (Stoke City), David Alaba (Bayern Munchen), Julian Baumgartlinger (Mainz), Marcel Sabitzer (Leipzig), Martin Harnik (Stuttgart) dan Zlatko Junuzovic(Werder Bremen).

Sumber: Newsobserver

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer