Sukses


Malam Penuh Derai Air Mata Sukacita Mauricio Pochettino

Bola.com, Jakarta - Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, pernah menyatakan hal paling membahagiakan buatnya selama melatih adalah keberhasilannya membawa Espanyol dari ancaman degradasi pada La Liga 2008-2009. Itu merupakan momen awal-awal ia menjadi pelatih.

Bahkan, setelah membawa Tottenham Hotspur ke semifinal Liga Champions musim ini, Mauricio Pochettino masih merasakan kebahagiaan saat masih di Espanyol itu, "kadarnya" lebih tinggi.

Namun, melihat reaksi yang diperlihatkan setelah Spurs memastikan jadi finalis Liga Champions musim ini, diyakini, itulah momen di mana Pochettino merasakan ledakan kebahagiaan tak terkira dalam kariernya sebagai pelatih.

Pelatih asal Argentina itu terus menerus meneteskan air mata. Tak terhitung berapa kali ia menyeka wajahnya, yang bercampur air mata dengan keringat setelah Spurs melangkah ke final dengan mengalahkan Ajax Amsterdam 3-2 dalam laga leg kedua semifinal di Johan Cruijff ArenA, Amsterdam, Kamis dini hari WIB (9/5/2019).

Kemenangan itu membuat Spurs memenangi agresivitas gol tandang, lantaran di leg pertama, mereka kalah 0-1. Agregat gol 3-3 membuat Spurs berhak ke final.

Sesaat setelah Lucas Moura mencetak gol ketiganya malam itu ke gawang Ajax, Pochettino terlihat berlari ke lapangan, ia berlutut dalam ketidakpercayaan. Air matanya tumpah.

Dia terus menangis saat berselebrasi dengan seluruh tim di lapangan.

2 dari 2 halaman

Segalanya Buat Pochettino

Setelah mereda beberapa saat, ia menerima sesi wawancara pasca pertandingan yang diajukan media. Saat itu, pertahanannya jebol. Air mata kembali menetes di wajahnya, tepatnya saat ia bicara perihal keluarganya. Ia harus menyeka wajahnya lagi.

"Saya ingin mengingat keluarga saya. Ini untuk mereka juga. Untuk orang-orang yang mendukung kami pada momen itu, sangat luar bisa bisa membalas mereka. Terima kasih," kata Pochettino sambil terbata-bata.

"Terima kasih sepak bola. Terima kasih buat pemain saya, mereka semua pahlawan," ucapnya dalam bagian lain wawancara dengan BT Sport.

"Tanpa sepak bola, mustahil bisa hidup," imbuhnya.

Dari situ bisa jadi gambaran betapa kemenangan ini seakan jadi segalanya buatnya.

Reaksi Pochettino ini tentu wajar. Ini pencapaian besar dalam kariernya sebagai pelatih. Ia menahbiskan diri sebagai pelatih yang membawa Tottenham Hotspur ke final Liga Champions untuk kali pertama sepanjang sejarah klub.

Kini pencinta sepak bola tinggal menunggu, apakah air mata kebahagiaan Mauricio Pochettino kembali tumpah saat Tottenham Hotspur mampu mengatasi perlawanan Liverpool dalam laga puncak, 2 Juni 2019?

Sumber: BT Sport

Video Populer

Foto Populer