Sukses


Terungkap, Pelatih Atalanta Terinfeksi COVID-19 Saat Pertandingan Liga Champions

Bola.com, Turin - Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini membuat sebuah pengakuan telah terinfeksi virus corona pada hari pertandingan Liga Champions melawan Valencia.

Bergamo adalah satu di antara pusat pandemi COVID-19 di Italia. Banyak ahli menyebutkan pertandingan babak 16 besar Liga Champions di San Siro itu sebagai satu di antara sumber outbreak.

Ada kurang lebih 40.000 orang bepergian ke Milan dan mereka tidak menyadari telah ada virus, lalu banyak orang kembali bepergian ke kota lain, termasuk ke wilayah selatan.

"Saya merasa sakit sehari sebelum pertandingan melawan Valencia, kemudian pada sore hari pertandingan saya merasa lebih buruk," kata Gasperini kepada La Gazzetta dello Sport, dikutip dari Football Italia.

“Jika Anda melihat gambar-gambarnya, saya tidak terlihat bagus di bench. Dua malam sesudahnya, saya tidak bisa tidur nyenyak. Saya tidak demam, tetapi saya merasa seperti itu," imbuhnya.

“Setiap dua menit, ambulans lewat karena ada rumah sakit di dekat tempat pelatihan. Itu terdengar seperti zona perang. Pada malam hari saya akan berpikir, apa yang akan terjadi pada saya jika saya pergi ke rumah sakit itu? Saya tidak bisa pergi sekarang, masih banyak yang harus saya lakukan," kata Gasperini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Mulai Sadar

Gasperini mencoba untuk tenang menghadapi situasi itu.

“Itu merupakan lelucon bagi saya untuk meringankan suasana, tetapi di sisi lain, saya benar-benar memikirkan hal itu. Kemudian, pada hari Sabtu 14 Maret, saya menjalani sesi latihan terberat selama bertahun-tahun, satu jam di atas threadmill, ditambah lari 10 km. Saya merasa kuat, luar biasa."

Setelah itu, ia mulai curiga karena tanda-tanda gejala COVID-19 makin jelas.

“Sehari kemudian, tim menerima makanan dari seorang koki terkenal yang merupakan penggemar Atalanta. Saya mencicipinya dan kehilangan indera perasa," katanya.

Setelah itu, Gasperini mengisolasi diri di Zingonia selama tiga minggu. Ia lalu kembali ke rumahnya di Turin dan tetap menjaga jarak dengan istri dan anak-anaknya.

"Karena saya tidak pernah mengalami demam, saya tidak melakukan tes swab, tetapi 10 hari yang lalu tes darah mengonfirmasi saya menderita COVID-19. Saya memiliki antibodi, tetapi itu tidak berarti saya sekarang kebal."

Sumber: Football Italia

Video Populer

Foto Populer