Sukses


Zlatan Ibrahimovic Tuntut Kesempurnaan di AC Milan

Bola.com, Milan - Gelandang AC Milan, Ismael Bennacer, menyebut Zlatan Ibrahimovic adalah sosok yang menuntut kesempurnaan. Jika ada pemain Milan yang melakukan kesalahan di lapangan, Ibra langsung berteriak kesal.

Ibrahimovic kembali ke AC Milan pada bursa transfer Januari 2020. Mantan kapten Timnas Swedia itu bergabung dengan I Rossoneri secara cuma-cuma, setelah durasi kerjanya dengan LA Galaxy usai pada 31 Desember 2019.

Keputusan AC Milan merekrut Zlatan Ibrahimovic dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, eks striker Barcelona itu telah berusia uzur dan diprediksi akan sulit memperlihatkan ketajamannya.

Namun, Ibra justru masih bisa mempertontonkan kepiawaiannya dalam membobol gawang lawan. Teranyar, Ibrahimovic bermain gemilang saat bersua Sampdoria pada laga pekan ke-37 Serie A, di Stadio Comunale Luigi Ferraris, Kamis (30/7/2020) dini hari WIB.

Zlatan Ibrahimovic sukses dua kali membobol gawang Sampdoria, yakni pada menit ke-4 dan 58'. Berkat kontribusi Ibra, Milan berhasil menyudahi laga dengan kemenangan 4-1.

Selain Zlatan Ibrahimovic, dua gol AC Milan lainnya disumbangkan Calhanoglu menit ke-52 dan Rafael Leao menit ke-90+1, adapun gol tunggal Il Samp dicetak Kristoffer Askildsen (87').

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Menuntut Kesempurnaan

Berkat Tambahan dua gol tersebut, Zlatan Ibrahimovic telah mendulang 10 gol dari 19 pertandingan bersama AC Milan pada musim ini. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya tercipta di Serie A.

Selain itu, Ibra membantu Il Diavolo Rosso tak terkalahkan dalam 11 laga terakhir di liga, dengan perincian delapan kemenangan dan tiga hasil imbang.

Ismael Bennacer pun menyebut performa gemilang AC Milan tak lepas dari Zlatan Ibrahimovic yang menuntut kesempurnaan. "Dia banyak membantu Anda. Dengan dia di sana, Anda ingin melakukan lebih banyak, Anda tidak ingin kehilangan bola," ujar Bennacer.

"Anda harus memberikan yang terbaik, karena dia mencari kesempurnaan. Jika Anda tidak memberikannya, dia akan membunuh Anda. Dia memang seperti itu, tetapi dia benar," lanjutnya.

"Itu adalah haknya untuk berteriak ketika Anda melakukan kesalahan, dan tidak mengatakan apa pun ketika Anda melakukannya dengan baik. Begitulah cara Anda belajar dan menjadi pemain di level tertinggi," tutur Ismael Bennacer.

Sumber: Football Italia

Video Populer

Foto Populer