Sukses


Putra Michael Ballack Meninggal Dunia karena Kecelakaan, Ini Ungkapan Kesedihan dari Eks Kekasih Sang Ayah

Bola.com, Jakarta - Model cantik kelahiran Lebanon, Natacha Tannous, mengungkapkan kesedihan mendalam setelah kepergian Emilio Ballack, putra dari mantan pesepak bola Jerman, Michael Ballack, yang meninggal dunia secara tragis dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Natacha Tannous yang pernah memiliki kebersamaan dengan Michael Ballack, mengungkapkan betapa sedih dirinya dengan kabar duka tersebut.

Emilio Ballack meninggal dalam tragedi kecelakaan setelah tertindih quad bike di Portugal. Tragedi tersebut terjadi di Troia, sebuah wilayah di selatan Lisbon, tak jauh dari rumah Michael Ballack. Dari laporan yang ada, Emilio terlibat dalam kecelakaan pada Kamis (5/8/2021).

Rasa duka tentu menyelimuti keluarga Michael Ballack yang kehilangan sosok tercinta dalam keluarga mereka. Bahkan mantan kekasih Ballack, Natacha Tannous, pun larut dalam kesedihan.

Dalam Instagram miliknya, Natacha Tannous mengunggah foto kebersamaannya dengan Emilio Ballack. Ada sekitar enam foto yang diunggahnya dalam satu feeds di Instagram. Pesan yang dituliskannya cukup menyedihkan, menggambarkan betapa rasa duka pun dirasakan oleh Natacha.

"Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan tragedi ini. Tidak ada. Ini adalah mimpi buruk yang mengerikan sehingga seseorang berharap bisa bangun. Kamu adalah sinar matahari dan kamu pergi? Bagaimana ini bisa adil?" tulis Natacha dalam Instagram miliknya.

Begitu panjang ungkapan kesedihan model kebangsaan Prancis dan Lebanon itu terungkap dalam media sosialnya. Dalam penutup ungkapannya itu, ia mengaku kepergian Emilio Ballack menjadi luka yang tidak akan pernah bisa sembuh dalam hatinya.

"Tak ada kata-kata yang menghibur. Dan tidak akan pernah. Emilio, kamu telah menyentuh kami untuk selamanya. Kamu sekarang telah meninggalkan bekas luka yang tidak dapat disembuhkan di hati semua orang. Terutama hatiku," ujar mantan kekasih Michael Ballack itu.

Video

2 dari 2 halaman

Pesan Lengkap Natacha Tannous

Emilio Sayang,

Ketika saya pertama kali bertemu denganmu, usiamu 12 tahun. Kamu telah menjadi remaja yang luar biasa, sangat berempati, penyayang, cerdas, baik hati, pandai dalam segala hal (golf, basket, dan sepak bola). Kamu memiliki kepribadian yang luar biasa, itu sebabnya kamu selalu populer. Kamu sangat menawan, kamu meyakinkanku untuk bermain 'verstecken' empat kali dalam sehari, atau permainan 'nicht lachen', di mana aku selalu kalah darimu.

Saya masih tertawa dengan cerita dari perkemahan musim panas. Kamu membuat semua orang tertawa dan memberikan senyum di wajah siapa pun.

Belum pernah dalam hidup saya melihat seorang remaja yang tidak pernah berkelahi dan selalu mencoba untuk membantu orang lain. Anda akan selalu berdiri di tengah dan bertindak seperti seorang pacificator. Anda luar biasa."

Lewat WhatsApp, saya tak bisa mengendalikan air mata mengenai semua momen berharga yang lucu dan bahkan latihan matematika atau esai humaniora itu, karena kamu selalu ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal. Kamu selalu terdorong dan selalu mendorong diri sendiri. Menjadi biasa saja bukanlah kamu.

Saya yakin kamu meraih kesuksesan dalam hal apa pun yang kamu usahakan, yang kamu muliki dalam seluruh hidup saya. Namun, itu terlalu pendek, dicuri dari dirimu.

Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan tragedi ini. Tidak ada. Ini adalah mimpi buruk yang mengerikan sehingga seseorang berharap bisa bangun. Kamu adalah sinar matahari dan Anda pergi? Bagaimana ini bisa adil?

Satu-satunya penghiburan yang saya rasakan adalah merasa diberkati karena pernah bertemu denganmu dan cukup beruntung menghabiskan banyak waktu bersamamu, hampir lima tahun.

Namun, tragedi ini hanya membuat hati hancur dan memilukan. Kalau dipikir-pikir, seharusnya bisa memakan Nutella untuk sarapan, untuk bergadang bermain video game sebelum ujian, memiliki haribos di kamar tidur. Mengapa mencoba menjadi baik ketika sekarang semua tampak sia-sia.

Kamu telah menjalani masa muda seperti malaikat dan pergi sebagai satu di antaranya (malaikat).

Saya berdoa untukmu Emilio. Rasa duka saya bersama ayahmu, Louis dan Jordi, Oma dan Opa, dan keluarga, baik Michael dan Simone di saat yang sangat sulit dan tak bisa dihibur ini.

Tak ada kata-kata yang menghibur. Dan tidak akan pernah.

Emilio, kamu telah menyentuh kami untuk selamanya. Kamu sekarang telah meninggalkan bekas luka yang tidak dapat disembuhkan di hati semua orang. Terutama hatiku.

Sumber: Instagram

Video Populer

Foto Populer