Sukses

Peran pelatih dalam sebuah klub amat krusial dalam mengangkat performa klub yang ditangani. Pihak klub tentu akan dengan senang hati mempertahankan keberadaan pelatih dalam jangka panjang jika performanya mampu mengangkat prestasi klub. Seperti 5 pelatih berikut. (AFP/Miguel Riopa)
1/6

Peran pelatih dalam sebuah klub amat krusial dalam mengangkat performa klub yang ditangani. Pihak klub tentu akan dengan senang hati mempertahankan keberadaan pelatih dalam jangka panjang jika performanya mampu mengangkat prestasi klub. Seperti 5 pelatih berikut. (AFP/Miguel Riopa)

Selengkapnya
Gian Piero Gasperini. Pelatih Italia berusia 64 tahun ini mulai menangani Atalanta pada 14 Juni 2016 di awal musim 2016/2017 menggantikan Edoardo Reja yang akhirnya membesut Timnas Albania. Hingga kini ia telah mendampingi La Dea dalam 5 tahun, 8 bulan dan 28 hari. (LaPresse via AP/Spada)
1/6

Gian Piero Gasperini. Pelatih Italia berusia 64 tahun ini mulai menangani Atalanta pada 14 Juni 2016 di awal musim 2016/2017 menggantikan Edoardo Reja yang akhirnya membesut Timnas Albania. Hingga kini ia telah mendampingi La Dea dalam 5 tahun, 8 bulan dan 28 hari. (LaPresse via AP/Spada)

Selengkapnya
Jurgen Klopp. Pelatih Jerman berusia 54 tahun ini mulai menangani Liverpool pada 8 Oktober 2015 di pertengahan musim 2015/2016 menggantikan posisi Brendan Rodgers akhirnya hijrah ke Glasgow Celtic. Hingga kini ia telah mendampingi The Reds dalam 6 tahun, 5 bulan dan 4 hari. (AP/Jon Super)
1/6

Jurgen Klopp. Pelatih Jerman berusia 54 tahun ini mulai menangani Liverpool pada 8 Oktober 2015 di pertengahan musim 2015/2016 menggantikan posisi Brendan Rodgers akhirnya hijrah ke Glasgow Celtic. Hingga kini ia telah mendampingi The Reds dalam 6 tahun, 5 bulan dan 4 hari. (AP/Jon Super)

Selengkapnya
Sean Dyche. Pelatih Inggris berusia 50 tahun ini mulai menangani Burnley pada 30 Oktober 2012 di pertengahan musim 2012/2013 menggantikan posisi Eddie Howe yang akhirnya kembali ke AFC Bournemouth. Hingga kini ia telah mendampingi Burnley dalam 9 tahun, 4 bulan dan 13 hari. (AP/Jon Super)
1/6

Sean Dyche. Pelatih Inggris berusia 50 tahun ini mulai menangani Burnley pada 30 Oktober 2012 di pertengahan musim 2012/2013 menggantikan posisi Eddie Howe yang akhirnya kembali ke AFC Bournemouth. Hingga kini ia telah mendampingi Burnley dalam 9 tahun, 4 bulan dan 13 hari. (AP/Jon Super)

Selengkapnya
Christian Streich. Pelatih Jerman berusia 56 tahun ini mulai menangani SC Freiburg sebagai pelatih utama pada 29 Desember 2011 di pertengahan musim 2011/2012 menggantikan Marcus Sorg. Hingga kini ia telah mendampingi SC Freiburg dalam 10 tahun, 2 bulan dan 14 hari. (AFP/Tobias Schwarz)
1/6

Christian Streich. Pelatih Jerman berusia 56 tahun ini mulai menangani SC Freiburg sebagai pelatih utama pada 29 Desember 2011 di pertengahan musim 2011/2012 menggantikan Marcus Sorg. Hingga kini ia telah mendampingi SC Freiburg dalam 10 tahun, 2 bulan dan 14 hari. (AFP/Tobias Schwarz)

Selengkapnya
Diego Simeone. Pelatih Argentina berusia 51 tahun ini mulai menangani Atletico Madrid pada 23 Desember 2011 di pertengahan musim 2011/2012 menggantikan posisi Quique Sanchez Flores. Hingga kini ia telah mendampingi Atletico Madrid dalam 10 tahun, 2 bulan dan 20 hari. (AP/Manu Fernandez)
1/6

Diego Simeone. Pelatih Argentina berusia 51 tahun ini mulai menangani Atletico Madrid pada 23 Desember 2011 di pertengahan musim 2011/2012 menggantikan posisi Quique Sanchez Flores. Hingga kini ia telah mendampingi Atletico Madrid dalam 10 tahun, 2 bulan dan 20 hari. (AP/Manu Fernandez)

Selengkapnya
Peran pelatih dalam sebuah klub amat krusial dalam mengangkat performa klub yang ditangani. Pihak klub tentu akan dengan senang hati mempertahankan keberadaan pelatih dalam jangka panjang jika performanya mampu mengangkat prestasi klub. Seperti 5 pelatih berikut. (AFP/Miguel Riopa)
Gian Piero Gasperini. Pelatih Italia berusia 64 tahun ini mulai menangani Atalanta pada 14 Juni 2016 di awal musim 2016/2017 menggantikan Edoardo Reja yang akhirnya membesut Timnas Albania. Hingga kini ia telah mendampingi La Dea dalam 5 tahun, 8 bulan dan 28 hari. (LaPresse via AP/Spada)
Jurgen Klopp. Pelatih Jerman berusia 54 tahun ini mulai menangani Liverpool pada 8 Oktober 2015 di pertengahan musim 2015/2016 menggantikan posisi Brendan Rodgers akhirnya hijrah ke Glasgow Celtic. Hingga kini ia telah mendampingi The Reds dalam 6 tahun, 5 bulan dan 4 hari. (AP/Jon Super)
Sean Dyche. Pelatih Inggris berusia 50 tahun ini mulai menangani Burnley pada 30 Oktober 2012 di pertengahan musim 2012/2013 menggantikan posisi Eddie Howe yang akhirnya kembali ke AFC Bournemouth. Hingga kini ia telah mendampingi Burnley dalam 9 tahun, 4 bulan dan 13 hari. (AP/Jon Super)
Christian Streich. Pelatih Jerman berusia 56 tahun ini mulai menangani SC Freiburg sebagai pelatih utama pada 29 Desember 2011 di pertengahan musim 2011/2012 menggantikan Marcus Sorg. Hingga kini ia telah mendampingi SC Freiburg dalam 10 tahun, 2 bulan dan 14 hari. (AFP/Tobias Schwarz)
Diego Simeone. Pelatih Argentina berusia 51 tahun ini mulai menangani Atletico Madrid pada 23 Desember 2011 di pertengahan musim 2011/2012 menggantikan posisi Quique Sanchez Flores. Hingga kini ia telah mendampingi Atletico Madrid dalam 10 tahun, 2 bulan dan 20 hari. (AP/Manu Fernandez)

Foto: 5 Pelatih di Liga Top Eropa dengan Masa Bakti Terlama di Klubnya Hingga Musim 2021 / 2022

Peran pelatih dalam sebuah klub amat krusial dalam mengangkat performa klub yang ditangani. Pihak klub tentu akan dengan senang hati mempertahankan keberadaan pelatih dalam jangka panjang jika performanya mampu mengangkat prestasi klub. Seperti 5 pelatih berikut.
Photographer:
Hendriyan

Foto Terkini

Pemain Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan melakukan selebrasi setelah berhasil mencetak gol penentu kemenangan pada babak adu penalti dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024 melawan Korea Selatan U-23 di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat (26/04/2024) WIB. (Dok. PSSI)5
Indonesia
Foto: Pecah! Ekspresi Sukacita Timnas Indonesia U-23 usai Menang Dramatis dari Korea Selatan Lewat Adu Penalti
Rasa sukacita tak mampu ditutupi para pemain Timnas Indonesia U-23 setelah menang dramatis atas Korea Selatan pada laga perempat final Piala Asia U-23 di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat (26/04/2024) WIB. Skuad Garuda Muda menang melalui babak adu penalti dengan skor 11-10. Pratama Arhan yang menjadi algojo penentu berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Dirinya kemudian melakukan selebrasi bersama para pemain lain untuk meluapkan rasa bahagianya setelah sukses memenangkan laga yang penuh drama tersebut. Berikut potret ekspresi sukacita para penggawa Timnas Indonesia U-23 usai menang dramatais dari Korea Selatan.
Suporter Indonesia membuat koreografi saat memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia U-23 pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024 melawan Korea Selatan U-23 di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat (26/04/2024) WIB. (Dok. AFC)5
Indonesia
Foto: Banjir Dukungan Suporter Indonesia Berikan Suntikan Semangat untuk Kemenangan Garuda Muda atas Korea Selatan di Piala Asia U-23
Ribuan suporter Indonesia kembali memdati tribune Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia U-23 melawan Korea Selatan U-23, Jumat (26/04/2024) dini hari WIB. Mereka tanpa rasa lelah memberikan dukungan untuk Garuda Muda melalui nyanyian dan koreografi-koreografi unik. Kehadiran mereka menjadi suntikan semangat untuk kemenangan skuad asuhan Shin Tae-yong. Rizky Ridho dkk menang dramatis dalam duel adu penalti dengan skor 11-10 setelah skor imbang 2-2 tak berubah hingga perpanjangan waktu 2x15 menit. Hasil tersebut membuat Timnas Indonesia melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024.
Kemenangan dramatis diraih Timnas Indonesia U-23 setelah menyingkirkan Korea Selatan U-23 lewat drama adu penalti 11-10, setelah hingga babak perpanjangan waktu skor sama kuat 2-2 pada laga perempatfinal Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. Eksekusi penalti Pratama Arhan menjadi penentu Garuda Muda memulangkan Korea Selatan U-23, sang juara pada edisi 2020 dari pentas Piala Asia U-23 2024. dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-23 makin dekat ke Olimpiade Paris 2024. (Dok. AFC)8
Indonesia
Foto: Dramatis! Pulangkan Korea Selatan dari Piala Asia U23 2024, Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal dan Kian Dekat ke Olimpiade Paris
Kemenangan dramatis diraih Timnas Indonesia U-23 setelah menyingkirkan Korea Selatan U-23 lewat drama adu penalti 11-10, setelah hingga babak perpanjangan waktu skor sama kuat 2-2 pada laga perempatfinal Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. Eksekusi penalti Pratama Arhan menjadi penentu Garuda Muda memulangkan Korea Selatan U-23, sang juara pada edisi 2020 dari pentas Piala Asia U-23 2024. Dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-23 makin dekat ke Olimpiade Paris 2024.
Juara bertahan tim putra Jakarta LavAni Allo Bank Electric sukses memetik kemenangan perdana atas tim pendatang baru, Jakarta Garuda Jaya pada laga pembuka PLN Mobile Proliga 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Kamis (25/4/2024). Fahri Septian dkk menang 3-0 (25-16, 25-22, 25-20) atas tim asuhan pelatih asal China, Li Quijang yang dipersiapkan untuk mewakili Indonesia pada ajang Kejuaraan Voli Asia U-20. (Dok. PBVSI)7
Ragam
Foto: Awal Mulus Jakarta LavAni Allo Bank Electric di PLN Mobile Proliga 2024, Petik Kemenangan Perdana usai Sikat Jakarta Garuda Jaya
Juara bertahan tim putra Jakarta LavAni Allo Bank Electric sukses memetik kemenangan perdana atas tim pendatang baru, Jakarta Garuda Jaya pada laga pembuka PLN Mobile Proliga 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Kamis (25/4/2024). Fahri Septian dkk menang 3-0 (25-16, 25-22, 25-20) atas tim asuhan pelatih asal China, Li Quijang yang dipersiapkan untuk mewakili Indonesia pada ajang Kejuaraan Voli Asia U-20.
Sepanjang sejarah Premier League Liga Inggris yang dimulai sejak musim 1992/1993, gelar top skor mayoritas diraih oleh para pemain yang berasal dari klub Big Six, yaitu klub-klub yang konsisten berada di papan atas klasemen Premier League dari musim ke musim. Namun nyatanya, 5 pemain dari luar klub Big Six berikut mampu memutus dominasi tersebut dengan menjadi top skor. Berikut kelima pemain tersebut. (AFP/Lindsey Parnaby)5
Inggris
Foto: Daftar 5 Pemain di Luar Klub Big Six yang Sukses Menjadi Top Skor Sepanjang Sejarah Premier League Liga Inggris
Sepanjang sejarah Premier League Liga Inggris yang dimulai sejak musim 1992/1993, gelar top skor mayoritas diraih oleh para pemain yang berasal dari klub Big Six, yaitu klub-klub yang konsisten berada di papan atas klasemen Premier League dari musim ke musim. Namun nyatanya, 5 pemain dari luar klub Big Six berikut mampu memutus dominasi tersebut dengan menjadi top skor. Berikut kelima pemain tersebut.

Copyright © 2024 bola.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved