Sukses


5 Gelandang Box-to-Box Paling Ciamik di Dunia: Fisik Prima, Main Efektif, dan Cerdik

Bola.com, Jakarta - Tak mudah menjalankan peran sebagai gelandang box-to-box. Selain harus bisa membantu pertahanan, dia juga harus mampu membantu serangan secara maksimal.

Gelandang box-to-box harus punya kekuatan fisik serta stamina di atas rata-rata. Soalnya, gelandang box-to-box tak pernah diam alias wajib bergerak sepanjang laga.

Ada syarat lain yang wajib dipunya. Di antaranya adalah efesiensi bermain serta kecerdasan. Itu bertujuan agar sang gelandang bisa bergerak efektif dalam transisi bertahan dan menyerang. Tak heran, gelandang box-to-box merupakan aset berharga bagi sebuah tim.

Pertanyaanya, siapa-siapa saja gelandang box-to-box terbaik saat ini? Dan tim apa saja yang beruntung memilikinya? Penasaran? Langsung lahap infonya di bawah kuy!

 

2 dari 6 halaman

llkay Gundogan (Manchester City)

Banyak klub mencoba menggaetnya dengan iming-iming selangit. Namun, semakin digoda, semakin kuat pula cengkeraman Manchester City terhadapnya.

Ya, City tak akan penah melepas pilar berusia 31 tahun itu. Gundogan juga tegas menyatakan ingin purna bhakti di Etihad Stadium.

Direkrut dari Borussia Dortmund pada 2016, Gundogan sosok krusial di lini tengah The Citizens. Walau cedera beberapa kali menerpa, Gundogan kembali bisa bermain dengan performa terbaiknya.

Musim 2020/21 adalah momen kebangkitan Gundogan setelah cedera. Dia mengemas 10 gol dan enam assist dalam 43 duel di semua ajang kompetisi. Bisa dibilang, kelahiran 24 Oktober 1990 merupakan salah satu gelandang box-to-box di Premier League saat ini.

 

3 dari 6 halaman

2. Mateo Kovacic (Chelsea)

Disia-siakan Real Madrid, Kovacic tampil apik bersama The Blues. Madrid memboyong Kovacic dari Inter Milan pada 2015.

Namun, tiga tahun berselang, raksasa Spanyol melepas pemain Internasional Kroasia itu ke Stamford Bridge sebagai pemain pinjaman. Terpukau, Chelsea langsung menyodorkan kontrak resmi kepada Kovacic pada 2019.

Merasa dihargai, Kovacic ciamik. Di bawah polesan Thomas Tuchel, Kovacic kian mengilap. Musim lalu, gelandang petarung berusia 28 tahun mengemas dua gol dan enam assist dalam 44 penampilan di semua kompetisi.

 

4 dari 6 halaman

3. Leon Goretzka (Bayern Munchen)

Jika mau, Goretzka bisa saja hengkang dari Die Roten. Banyak klub yang bersedia menampung. Barcelona dan Juventus merupakan dua klub beken Eropa yang pernah ngiler mengharapkan servis gelandang pendiam 27 tahun itu.

"Dia berkualitas. Dia pantas bermain di klub papan atas Eropa," sanjung Marc-André ter Stegen, rekan Goretzka di Timnas Jerman.

Loyalitasnya yang tinggi membuat Goretzka enggan melepaskan jersey Bayern Munchen sejak direkrut dari Schalke pada 2018. Beda dengan dulu, dia juga getol melatih otot-ototnya hingga dijuluki Hulkretzka.

Kerja keras tak kenal lelah membuat Goretzka rentan cedera. Alhasil, Goretzka melewatkan banyak duel pada musim 2021/22. Kini, Goretzka siap bangkit dengan kekuatan baru.

 

5 dari 6 halaman

4. Nicolo Barella (Inter Milan)

Kalau pemuja AS Roma pernah menyatakan no Totti no happy, maka pendukung fanatik Inter Milan sah-sah saja meneriakkan ini: No Barella, No Bahagia. Barella memang memesona.

Musim lalu, eks Cagliari terlibat dalam 47 laga bersama I Nerazzuri. Hasilnya cukup memuaskan, yaitu empat gol dan 13 assist. Sayang, Italia alpa di Piala Dunia 2022. Itu berarti, dunia tak bisa menyaksikan salah satu gelandang box-to-box terbaik.

 

6 dari 6 halaman

5. Luka Modric (Real Madrid)

Zinedine Zidane bukan tipe pelatih yang doyan memuji. Dia apa adanya. Jadi, kalau legenda Prancis itu sampai memuji seseorang, itu berarti sebuah kebenaran yang tak terbantahkan.

Tentang Modric, Zidane bilang begini: dia fenomenal. Dia tidak seperti pemain berusia 35 tahun bukan?

Pujian itu dilontarkan Zidane, tak lama setelah Real Madrid menggiling Atalanta 3-1 pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2020/21. Kemenangan Los Blancos tak lepas dari aksi ciamik Modric.

Modric bukan pemain sembarangan. Dia tua-tua keladi. Memasuki usianya yang 37 September 2022, skil Modric sama sekali tak terkikis. Posisinya di Madrid, klub yang dibelanya sejak 2012, nyaris tak tergantikan. Musim lalu, si mungil mengemas tiga gol dan assist dalam 44 penampilan di semua kompetisi. Di Piala Dunia 2022 Qatar, Modric memimpin Kroasia sebagai kapten tim.

Sumber: Sportkeeda 

Video Populer

Foto Populer