Sukses


Tingkah Polah Banting Setir Para Eks Bintang Sepak Bola : Bikin Kaget Pilihan Eks Real Madrid dan Liverpool

Bola.com, Jakarta - British Boxing Board of Control (BBBoC) sempat mendapat kabar heboh. Hal itu terkait keinginan Rio Ferdinand menjadi petinju profesional. Namun, lembaga tersebut menolak, dan dipastikan kisah hidup legenda Manchester United (2002–2014) gagal berwarna.

Ya! Pada 2018 atau tiga tahun setelah tak lagi memperkuat Queens Park Rangers (2014–2015), Ferdinand bikin geger. Bagaimana tidak, Ferdinand yang sudah mengucapkan sayonara kepada sepak bola menegaskan kalau dirinya ingin menjajal kerasnya dunia tinju.

Tak gertak sambal, mantan bek yang bergelimang trofi bersama Setan Merah itu sampai menyatroni kantor BBBoC guna meluluskan keinginannya. Namun eks pilar Timnas Inggris itu harus mengubur mimpi.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

Daftar Nama

Maklum, berstatus ahli gebuk tak semudah yang dibayangkan orang, termasuk bang Ferdinand. Apalagi dia sudah tak lagi muda, 38 tahun. Meski kecewa tingkat dewa, satu di antara pemain kesayangan Sir Alex Ferguson tersebut pulang ke rumah dengan kepala dingin.

Ferdinand bukan pesepak bola pertama yang ingin banting setir. Beberapa di antaranya cukup sukses di profesi barunya. Siapa saja?

 

3 dari 8 halaman

Leon McKenzie dan Curtis Woodhouse – Tinju

Keduanya mantan pemain bola. McKenzie yang kini berusia 44 tahun pernah memperkuat sederet klub macam Crystal Palace, Norwich City, Coventry City, dan Corby Town. Sementara itu, Woodhouse, pernah berkostum Sheffield United, Birmingham City, dan Hull City.

Tak kuat gabut usai pensiun dan kebetulan juga postur mendukung, keduanya memilih merambah ring tinju. McKenzie memenangkan delapan pertarungan dan kalah dua kali.

Woodhouse lumayan keren. Dia adalah juara kelas welter ringan Inggris dan mengakhiri karier 31 pertarungannya dengan 24 kemenangan. Hebatnya, 13 di antara hasil positif itu datang dari KO dan tujuh kekalahan.

 

4 dari 8 halaman

Tim Wiese – Pegulat WWE

Banyak cara meraup cuan. Prinsip itu sepertinya dipegang teguh oleh Wiese. Walau tak lagi eksis di jagat balbalan, eks kiper Werder Bremen dan 1899 Hoffenheim itu tak lantas mengurung diri di rumah.

Bermodal otot di sekujur tubuh serta postur menjulang nyaris dua meter, si mata elang berahang baja ini memutuskan menjadi pegulat. Dia melakukan debutnya di industri WWE pada November 2016. Meski hanya sampai 2017, setidaknya rekening Wiese terus bertambah.

 

5 dari 8 halaman

Arjan de Zeeuw – Detektif

Hanya numpang lahir di Belanda, De Zeeuw justru meraup ketenaran dan kekayaan dari sepak bola Inggris. Memang sih dia tak setenar pemain Premier League seperti Roy Keane dan Thierry Henry.

Tapi, setidaknya, eks bek Wigan Athletic dan Portsmouth itu sudah punya modal kala memutuskan balik ke kampung halaman pada 2008. Pensiun di Belanda pada 2009, De Zeeuw melamar jadi detektif investigasi dan diterima.

 

6 dari 8 halaman

Royston Drenthe – Rapper

Bermain untuk banyak klub tak membuat nama Drenthe lantas menjulang. Dia pernah cukup bersinar di Feyenoord (2005-2007) yang akhirnya membawanya ke Real Madrid.

Tapi, di Real Madrid, Drenthe memble. Dari 2007 hingga 2012, dia terombang-ambing ke klub lain sebagai pemain pinjaman.

Nasib baik juga enggan berpihak kala dia hijrah dari Santiago Bernabeu. Sejak 2015 dia menclok di Kayseri Erciyesspor, klub Turki. Karena punya banyak waktu, Drenthe mengisinya dengan melakoni hobi terpendamnya sebagai rapper.

 

7 dari 8 halaman

Daniel Agger – Seniman Tato

Berawal dari suka, kini malah jadi sumber cuan. Tak ada yang menyangka, Agger kini menjadi seniman tato. Agger dan tato memang tak bisa dipisahkan.

Mantan bek Liverpool itu memang sosok yang doyan merajah tubuh. Selain kepala dan wajah, semua bagian tubuh Agger tak lepas dari tato.

Kini pemain Brøndby 37 tahun itu menerima jasa pembuat tato. Harganya tentu saja tak murah. Lumayan buat nambah-nambah penghasilan bulanan.

 

8 dari 8 halaman

Knut Anders Fostervold – Bersepeda

Cedera bukanlah kiamat bagi Fostervold. Dia justru menemukan cabang olahraga lain yang membuat namanya kian tenar yakni balap sepeda.

Sebelumnya, Fostervold bermain untuk liga Norwegia. Posisinya sebagai gelandang. Pada 200, dia terbang ke Inggris. Grimsby Town yang tengah mencari pilar di lini tengah meminjamnya dari Molde FK.

Malang, Fostervold dibekap cedera. Dia kemudian mudik dan setelah pulih banting setir jadi pembalap sepeda.

Di olahraga barunya ini, Fostervold meledak. Dia mewakili Norwegia pada time trial kejuaraan dunia 2006 dan 2007, masing-masing finis di urutan ke-43 dan ke-51. Kring...kring...kring...

Video Populer

Foto Populer