Sukses


Lika-Liku Karier Alessandro Nesta: Sang Legenda AC Milan yang Latih Monza 2 Kali dalam Tujuh Pekan

Alessandro Nesta, legenda sepak bola Italia, kini kembali melatih Monza setelah penunjukan kedua untuk menyelamatkan klub dari degradasi.

Bola.com, Jakarta - Legenda AC Milan, Alessandro Nesta, kembali ditunjuk sebagai pelatih klub Serie A, Monza, Selasa (11/2/2025). Dia kembali ke klub Italia tersebut setelah tujuh pekan lalu dipecat. 

Monza terus terpuruk di Serie A dan masih berada di dasar klasemen. Kekalahan telak 1-5 dari Lazio menjadi pukulan terakhir bagi dewan direksi, yang akhirnya memutuskan untuk memecat Salvatore Bocchetti, setelah hanya memimpin tim dalam tujuh pertandingan.

Bocchetti awalnya ditunjuk sebagai pengganti Nesta dengan harapan membawa perubahan positif. Namun, hasil yang diperoleh jauh dari ekspektasi. Monza malah kembali memanggil Nesta, yang dianggap keputusan yang bikin heran. 

Yap, klub secara resmi mengumumkan mencabut keputusan pemecatan dan menunjuk kembali mantan bek AC Milan tersebut sebagai pelatih kepala.

"AC Monza juga mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan pemecatan Alessandro Nesta, yang kini kembali menjabat sebagai pelatih kepala tim utama Biancorossi," demikian penjelasan klub.

Keputusan ini menimbulkan tanda tanya besar, tetapi tampaknya dewan direksi Monza masih percaya bahwa Nesta memahami tim dengan baik dan dapat membawa mereka keluar dari zona degradasi.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Karier Bermain yang Gemilang

Kembalinya Nesta tidak menjamin jalan keluar mudah bagi Monza. Serie A kini memasuki fase krusial.  Mereka harus segera menemukan formula kemenangan jika ingin selamat dari degradasi.

Sebagai mantan bintang AC Milan, Nesta tentu memiliki pengalaman besar di sepak bola Italia, tetapi tantangannya kali ini sangat berat. Jika tidak segera membawa perubahan positif, Monza bisa menghadapi akhir musim yang tragis.

Dikenal sebagai salah satu bek terbaik sepanjang masa, Nesta memiliki reputasi yang tak terbantahkan. Dengan kecepatan, teknik tekel yang artistik, serta penguasaan bola yang elegan, ia telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah sepak bola.

Pada Februari 2025, ia ditunjuk kembali sebagai pelatih kepala klub Serie A, Monza, setelah pemecatan pelatih sebelumnya. Penunjukan ini menandai babak baru dalam kariernya sebagai pelatih.

Alessandro Nesta menghabiskan lebih dari dua dekade sebagai pemain profesional, sebagian besar berkarier di Serie A. Ia dikenal sebagai bek tengah yang andal, bermain untuk dua klub besar, Lazio dan AC Milan.

Selama kariernya, Nesta mencatatkan lebih dari 400 penampilan di Serie A dan berhasil meraih berbagai gelar, baik domestik maupun Eropa. Bersama Lazio, ia memenangkan Scudetto dan Coppa Italia, sedangkan di AC Milan, ia meraih banyak gelar, termasuk Liga Champions UEFA.

Keberhasilan Nesta di level klub juga diimbangi dengan penampilan gemilang bersama Timnas Italia. Sejak debut pada 1996, ia telah mengumpulkan 78 caps dan turut berkontribusi dalam kesuksesan Italia di Piala Dunia 2006. Keberadaan Nesta di lini belakang memberikan stabilitas dan kepercayaan diri bagi rekan-rekannya di lapangan.

3 dari 3 halaman

Karier Kepelatihan

Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Alessandro Nesta memulai karier kepelatihannya. Ia mengambil peran sebagai pelatih kepala di Monza, meskipun pengalamannya di sana tidak berjalan mulus.

Pada Desember 2024, Nesta dipecat setelah hanya meraih satu kemenangan dari 17 pertandingan. Keputusan tersebut mengejutkan banyak pihak, mengingat reputasinya sebagai pemain.

Pada Februari 2025, Monza memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada Nesta. Penunjukan ini dilakukan setelah pemecatan pelatih Salvatore Bocchetti.

Dengan kontrak yang berlaku hingga Juni 2026, Nesta diharapkan dapat mengangkat performa Monza dan menyelamatkan klub dari ancaman degradasi. Tugas ini bukanlah hal yang mudah, mengingat persaingan di Serie A yang sangat ketat.

Sumber: berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer