Bola.com, Jakarta - Juventus mengalami kekalahan memalukan 0-4 dari Atalanta, dini hari tadi WIB. Hasil buruk di Stadion Allianz tersebut menjadi satu di antara kekalahan kandang terburuk sejak tahun 1967. Hasil ini semakin meningkatkan tekanan terhadap pelatih kepala Thiago Motta, yang masa depannya kini semakin dipertanyakan setelah serangkaian hasil mengecewakan.
Tak ayal, mulai bermunculan spekulasi siapa yang akan menggantikan peran Thiago Motta sebagai pelatih Bianconeri. Tiga nama berpotensi menggantikannya, yakni Antonio Conte, Gian Piero Gasperini, dan Roberto De Zerbi.
Baca Juga
Advertisement
Kegagalan Juventus di Liga Champions dan Supercoppa, ditambah performa inkonsisten di Serie A, membuat posisi Motta berada di ujung tanduk. Pada sisi lain, Motta masih mendapat dukungan dari Direktur Olahraga Juventus, Cristiano Giuntoli.
Juventus terancam gagal meraih trofi musim ini dan hanya mampu bertahan di peringkat keempat Serie A. Kabar dilansir dari La Gazzetta, situasi ini membuat manajemen Juventus mempertimbangkan beberapa opsi.
Keputusan akhir akan diambil sebelum Piala Dunia Antarklub pada 14 Juni 2025. Juventus perlu memastikan pelatih baru dapat membawa tim kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di level tertinggi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kandidat Kuat Pengganti Thiago Motta
Berikut profil singkat tiga kandidat terkuat pengganti Thiago Motta:
- Antonio Conte: Pengalamannya yang luas dan hubungan baik dengan Juventus membuatnya menjadi kandidat terkuat. Prestasi gemilangnya di masa lalu menjadi jaminan kualitas kepelatihannya.
- Gian Piero Gasperini: Reputasinya sebagai pelatih berpengalaman dan sukses bersama Atalanta menjadi daya tarik utama. Gasperini dikenal dengan gaya bermainnya yang atraktif dan efektif.
- Roberto De Zerbi: Meskipun mungkin bukan pilihan utama, De Zerbi menawarkan gaya bermain menyerang dan reputasi sebagai pelatih muda berbakat. Ia bisa menjadi pilihan jangka panjang bagi Juventus.
Selain ketiga nama tersebut, muncul pula kabar Juventus sempat menghubungi Xavi Hernandez. Namun, tujuan kontak tersebut masih belum jelas, dan tak bisa dikonfirmasi terkait dengan posisi pelatih kepala.
Advertisement
Analisis Situasi dan Prediksi Serie A
Kekalahan telak 0-4 dari Atalanta menjadi titiK yang memperburuk posisi Motta. Juventus gagal di Liga Champions, Supercoppa, dan Coppa Italia. Mereka kini berada di peringkat keempat Serie A, tertinggal 8 poin dari Inter Milan, SANG memimpin klasemen.
Persaingan perebutan gelar juara Serie A 2024/2025 masih sangat ketat. Inter Milan menjadi favorit utama, diikuti Napoli dan Atalanta. Juventus masuk kandidat, tapi inkonsistensi membuat mereka seolah terpinggirkan.
Sumber: Tuttosport, La Gazzetta dello Sport, Sportbible, L'Equipe, Football Italia