Sukses


Awal Positif Gian Piero Gasperini sebagai Pelatih AS Roma: Warisan Claudio Ranieri Luar Biasa

Sempat ada peringatan bahwa AS Roma membutuhkan kesabaran saat memulai pendekatan baru di bawah Gian Pierp Gasperini, tetapi mereka kini berada di puncak klasemen Serie A dengan rekor 100 persen.

Bola.com, Jakarta - Sempat ada peringatan bahwa AS Roma membutuhkan kesabaran saat memulai pendekatan baru di bawah Gian Pierp Gasperini, tetapi mereka kini berada di puncak klasemen Serie A dengan rekor 100 persen.

Pada laga pertama, I Giallorossi mengalahkan Bologna dengan skor 1-0 di Olimpico. Skor identik juga terulang ketika AS Roma mengandaskan Pisa 1-0 di markas lawan. 

Usai laga melawan Pisa, Gasperini memuji kontribusi pelatih musim lalu, Claudio Ranieri yang menurutnya sudah mewarisi tim yang luar biasa. 

"Itu adalah hal yang paling luar biasa dari skuad yang saya warisi dari Claudio Ranieri, yang memiliki paruh kedua musim yang fantastis, meskipun mereka bermain dengan sistem dan konsep taktis yang berbeda," Gasperini menuturkan. 

"Mereka waspada dan siap mengikuti saya sejak hari pertama, mungkin karena mereka hampir lolos ke Liga Champions dan memiliki tekad untuk melakukan yang lebih baik." 

"Ketika Anda memiliki komponen profesionalisme, fokus, dan tekad, Anda sudah memulai dengan baik,” tambah eks pelatih Atalanta itu. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Keluar dari Zona Nyaman

Gasperini turut menitikberatkan bahwa semua pemain AS Roma harus keluar dari zona nyaman. Hal yang ia maksud adalah seorang pemain harus versatile atau serba bisa. 

Dia mencontohkan sosok Manu Kone dan Paulo Dybala yang memainkan peran berbeda ketika menghadapi Pisa. Yang menarik, Gasperini menginginkan sang pencetak gol Matias Soule mengikuti jejak Paulo Dybala yang menurutnya bisa bermain di beberapa posisi berbeda pada lini depan. 

"Dybala bermain di sisi kiri, sementara Soule tampil sangat baik di sisi kanan, dan saya tidak ingin memindahkannya dari sana,” jelas Gasperini.

"Paulo bisa bermain di mana saja, di sisi kiri, sebagai gelandang serang, atau sebagai penyerang tengah. Secara alami, dia bisa memotong ke dalam dan menendang dengan kaki kiri, tetapi saya tidak percaya seorang pemain harus dibatasi oleh zona nyamannya." 

"Dia bisa masuk ke area serangan mana pun dan tahu apa yang harus dilakukan. Saya juga menginginkan hal itu untuk Soule, mereka tidak boleh hanya mengandalkan kaki favorit mereka, mereka perlu memiliki variasi," tambahnya. 

Laga berikutnya usai jeda internasional, AS Roma akan melawan Torino di ajang Liga Italia 2025/2026. 

3 dari 3 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Video Populer

Foto Populer