Sukses


Gareth Bale Akhirnya Bongkar Alasan Utama Dirinya Tiba-Tiba Pensiun pada Januari 2023

Gareth Bale akhirnya mengungkap alasan di balik keputusan pensiun dini yang ia umumkan pada Januari 2023. Mantan bintang Real Madrid dan kapten Timnas Wales itu memilih mengakhiri karier profesionalnya pada usia 33 tahun karena faktor keluarga, khususnya kondisi kesehatan sang ayah.

Bola.com, Jakarta - Gareth Bale akhirnya mengungkap alasan di balik keputusan pensiun dini yang ia umumkan pada Januari 2023. Mantan bintang Real Madrid dan kapten Timnas Wales itu memilih mengakhiri karier profesionalnya pada usia 33 tahun karena faktor keluarga, khususnya kondisi kesehatan sang ayah.

Keputusan tersebut diambil beberapa pekan setelah Gareth Bale memimpin Timnas Wales di Piala Dunia 2022 dan menutup masa bermainnya bersama Los Angeles FC di Amerika Serikat.

Pengumuman pensiun Gareth Bale kala itu mengejutkan publik sepak bola dunia. Ia masih aktif bermain dan baru saja membantu LAFC menjuarai MLS Cup setelah bergabung pada Juni 2022 dengan kontrak satu tahun.

Melalui pernyataan resmi di media sosial, Gareth Bale menyebut keputusan itu sebagai langkah paling berat sepanjang kariernya, terutama karena berkaitan dengan pengabdiannya membela Wales.

Dalam pernyataan emosionalnya, Gareth Bale menyinggung makna mengenakan seragam nasional yang menurutnya sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Ia menegaskan bahwa perasaan dan dampak membela negaranya jauh melampaui apa yang bisa ia tuliskan atau ucapkan di hadapan publik.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kondisi Ayah

Lebih dari dua tahun berselang, Gareth Bale akhirnya menjelaskan konteks di balik keputusan tersebut dalam wawancara bersama majalah GQ.

Ia mengakui kondisi ayahnya yang memburuk menjadi pemicu utama untuk menilai ulang prioritas hidup. Menurut Bale, pengalaman itu menyadarkannya bahwa kehidupan pribadi dan keluarga memiliki nilai yang tidak dapat digantikan oleh prestasi di lapangan.

"Ayah saya jatuh sakit dan itu sangat memengaruhi keputusan saya untuk pensiun. Banyak orang tidak mengetahui apa yang terjadi di rumah seseorang. Saat itu saya benar benar menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang sepak bola,” ujar Bale.

Sejak pensiun, Bale memilih menjalani kehidupan yang lebih tenang dan menjaga jarak dari sorotan publik. Ia menempatkan keluarga sebagai pusat aktivitasnya sehari hari.

Bagi Bale, hal hal yang dulu terasa menekan dan menimbulkan kecemasan saat masih aktif bermain kini dipandangnya dengan lebih ringan.

“Anak-anak, kehidupan rumah tangga, keluarga, dan sahabat adalah yang paling penting. Dulu ada banyak hal dalam sepak bola yang membuat saya sangat khawatir, tapi sekarang saya bisa menertawakannya,” tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Gareth Bale Tutup Karier di MLS

Bale juga menyoroti kebahagiaan sederhana yang kini ia nikmati bersama anak-anaknya. Ia mengaku senang menyaksikan putranya bermain sepak bola dan merasakan kembali momen ketika ayahnya dulu menonton dirinya bertanding.

Selain itu, ia juga menikmati waktu menemani putrinya yang menekuni olahraga berkuda. Dalam perjalanan karier selama 17 tahun, Bale mencatatkan pencapaian luar biasa.

Ia meraih lima gelar Liga Champions dan tiga titel La Liga bersama Real Madrid, serta menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di generasinya.

Karier profesionalnya dimulai di akademi Southampton sebelum debut di tim utama pada usia 16 tahun, menjadikannya salah satu debutan termuda klub tersebut.

Namanya melambung saat bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 2007. Bersama Spurs, Bale tampil dalam 166 pertandingan sebelum hijrah ke Real Madrid pada 2013 melalui transfer senilai 85,3 juta poundsterling yang kala itu memecahkan rekor dunia.

Ia menutup kariernya secara dramatis dengan mencetak gol penyeimbang pada menit ke-127 untuk LAFC di final MLS Cup melawan Philadelphia, sebuah momen yang menjadi penutup manis perjalanan panjangnya di sepak bola profesional.

Penulis: Roger Ali 

Sumber: Sportbible 

Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer