Sukses


Jangan Kaget, Segini Penghasilan Jesse Lingard Selama Berkarier di Korea Selatan

Berapa banyak uang yang didapatkan Jesse Lingard di Korea Selatan?

Bola.com, Jakarta - Perjalanan Jesse Lingard di Korea Selatan akan segera mencapai titik akhir yang emosional bulan ini.

Mantan pemain muda Manchester United itu menutup petualangannya di Asia Timur setelah menjalani periode yang jauh dari sorotan publik, kontras dengan masa gemilangnya di Inggris.

Lingard, yang mengoleksi 32 caps bersama Timnas Inggris, sempat menikmati banyak momen cerah saat berseragam MU.

Ia turut mengangkat trofi Piala Liga Inggris, Liga Europa, dan Piala FA, termasuk mencetak gol penentu kemenangan atas Crystal Palace di Stadion Wembley pada final Piala FA.

Kini berusia 32 tahun, Lingard menjadi bagian dari kelompok kecil pesepak bola Inggris yang kariernya berlanjut di luar negeri, relatif terlupakan setelah lintasan karier yang dulu menjanjikan di tanah kelahirannya meredup.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Perubahan Total

Kepindahannya ke Nottingham Forest tidak membawanya kembali ke performa terbaik yang sempat membuatnya dilabeli sebagai wonderkid.

Dari situ, ia memilih perubahan total dengan menerima tantangan besar, hijrah ke FC Seoul dan menghadapi perbedaan budaya yang signifikan.

Sejak bergabung, Lingard mencatatkan 67 penampilan bersama klub Korea Selatan tersebut.

Ia beradaptasi dengan lingkungan barunya dan berkontribusi langsung dalam 29 gol, sebuah gambaran jelas tentang dampak positif dari komitmennya terhadap tantangan baru itu.

Basis penggemar FC Seoul di Asia Timur berharap ia memperpanjang kontraknya setahun lagi, tetapi Lingard memilih membiarkan masa baktinya berakhir, meski dengan pendapatan yang jauh lebih kecil dibandingkan masa lalu.

3 dari 5 halaman

Berapa Gaji Jesse Lingard di FC Seoul

Menurut laporan The Mirror, sekitar 25 klub tertarik merekrut Lingard pada awal 2024, ketika ia berstatus bebas transfer setelah hanya semusim di Nottingham Forest.

Di antara peminat tersebut terdapat klub besar Serie A, Lazio, serta sejumlah klub Inggris. Namun, Lingard justru memilih langkah berbeda dengan menerima pemotongan gaji besar demi bergabung dengan FC Seoul, dengan bayaran sekitar 17.500 paun (Rp 389,1 juta) per pekan.

Angka itu merosot tajam dibandingkan gajinya sebelumnya yang mencapai 180.000 paun (Rp4 miliar) per pekan di City Ground.

Meski begitu, bagi Lingard, perubahan gaya hidup memiliki arti yang sama pentingnya dengan penghasilan untuk menghidupi keluarganya. Ia sebelumnya mengungkapkan adanya perubahan besar dalam kesehatan mental, pola makan, dan kehidupan sehari-harinya sejak pindah ke Korea Selatan.

Kendati telah mengalami penurunan signifikan, gaji tahunan sekitar 910.000 paun (Rp20,2 miliar) tetap bukan jumlah kecil.

Jika diperinci sejak awal kontraknya pada 7 Februari 2024 hingga berakhir pada 31 Desember, total pendapatan tersebut tetap terbilang besar bagi kebanyakan orang.

4 dari 5 halaman

Catatan Lingard untuk Perbaikan K League

Pada laga terakhirnya, Lingard masih sempat mencetak gol. Namun, momen penutupnya di Korea Selatan juga diwarnai pesan penting terkait hal-hal yang menurutnya perlu dibenahi di K League.

Dikutip dari The Korea Herald, ia menyoroti tiga aspek utama: kondisi lapangan, infrastruktur klub, dan kualitas perwasitan.

Ia menjelaskan bahwa, berbeda dengan Eropa yang umumnya memiliki sistem pemanas di bawah rumput untuk menjaga lapangan tetap layak saat musim dingin, sejumlah stadion di Korea Selatan menjadi sulit digunakan ketika cuaca buruk.

"Adakalanya kami benar-benar tidak bisa berlatih karena kondisi lapangan, misalnya saat turun salju," ujarnya.

Lingard juga menekankan pentingnya investasi pada infrastruktur pendukung tim.

"Ruang ganti dan fasilitas klub harus ditingkatkan. Ini bukan hanya soal fisik atau teknik. Lingkungan memiliki dampak besar terhadap kondisi mental dan psikologis pemain," katanya.

5 dari 5 halaman

Apa Setelah Ini

Perwasitan menjadi poin terakhir yang ia soroti.

"Saya bukan tipe pemain yang biasanya bermasalah dengan wasit," tuturnya.

"Namun ada pertandingan di mana terasa emosi sengaja dipancing. Kadang sangat sulit mengendalikan perasaan karena cara pertandingan itu dikelola. Hal ini harus diperbaiki," tuturnya.

Menjelang kepulangannya ke Inggris, Lingard menyampaikan rencana terdekatnya adalah beristirahat dan merayakan Natal bersama putri serta keluarganya, sebelum menentukan langkah selanjutnya pada Januari.

Sejumlah klub MLS, tim-tim dari Liga Pro Arab Saudi, serta Wrexham yang dimiliki investor Hollywood disebut-sebut sebagai kandidat terdepan untuk merekrutnya secara gratis.

 

Sumber: Give Me Sport

Video Populer

Foto Populer