Sukses


Persebaya Diganjal Ikuti Piala Piala Presiden?

Bola.com, Jakarta - Bonek 1927 protes keras dengan keputusan Mahaka Sports and Entertainment, yang menyertakan Persebaya Surabaya di bawah manajemen PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) jadi peserta di Piala Presiden. Mereka berjanji akan mengerahkan massa untuk melakukan aksi protes.

Presidium Bonek 1927, Andy Peci, mengatakan pihaknya sebenarnya mendukung turnamen Piala Presiden 2015. Asalkan dalam turnamen tersebut tidak ada nama Persebaya yang menurut klaimnya bukanlah klub asli.

Andy telah menyampaikan secara langsung keberatannya itu kepada CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, di Jakarta. Mereka meminta dengan tegas tidak mencantumkan nama Persebaya di turnamen yang jadi pramusim ISL 2015-2016 tersebut.

"Bila protes kami tidak didengarkan Mahaka, kami akan demo besar-besar di Surabaya. Kami tunggu sampai pekan depan bagaimana keputusan Mahaka," kata Andy di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

"Kami tidak masalah bila mereka memakai nama Surabaya United untuk ikut turnamen ini. Tapi, yang penting jangan atas namakan Persebaya," ia menambahkan.

Sebelumnya Bonek 1927 telah mengirimkan surat terbuka bagi Presiden Joko Widodo soal ikut sertanya Persebaya di Piala Presiden 2015. Andy berjanji beberapa hari ke depan akan berdemo di Istana Presiden.

Di sisi lain, akibat konflik dualisme Persebaya itu, persiapan para penggawa Persebaya yang berada di bawah pengelolaan PT MMIB untuk berlaga di Piala Presiden 2015 jadi terganggu. Sebab, fokus para pemain menjadi terpecah. Maklum, hal ini menyangkut tempat mereka bernaung.

"Ini hajat hidup kami dan kami juga cinta Persebaya. Jadi, mendengar kabar kalau hari ini kasus dualisme ini disidangkan, kami cemas," tutur Fandi Eko Utomo, gelandang Persebaya asal Surabaya, mewakili rekan-rekannya.

Namun, Fandi dkk. untuk sementara bisa merasa lega setelah mengetahui sidang lanjutan Sengketa Persebaya ini ditunda dua minggu ke depan karena bukti surat dari PSSI yang menyatakan PT MMIB sebagai pengelola Persebaya yang sah belum bisa dihadirkan di persidangan.

"Ternyata belum putusan, jadi kami bisa tenang kembali," timpal Thomas Ryan Bayu, kiper asli Surabaya.

Pelatih Persebaya, Ibnu Grahan, mengaku tak kaget saat mengetahui konsentrasi para pemainnya terbelah karena kabar tersebut. Namun, ia yakin anak buahnya bisa mengatasi guncangan itu. "Mereka pemain profesional. Ini bukan domain mereka, biarkan para pengurus yang memikirkannya," ujar Ibnu.

Benar saja, alih-alih lemas, para pemain Persebaya justru bersemangat saat menjalani latihan, Selasa (18/8/2015). Ibnu senang karena apa yang ia suntikkan pada para pemain ternyata berdampak positif. Padahal, sebelum memulai latihan mereka sempat dilanda keresahan.

"Saya bilang ke mereka, kalau seharusnya kasus ini dijadikan lecutan untuk membuktikan bahwa mereka layak membawa nama Surabaya," katanya.

Kasus dualisme Persebaya ini senantiasa jadi sorotan karena kedua kubu sama-sama memiliki pendukung loyal dan sama-sama mengklaim sebagai pihak yang asli atau berhak menggunakan nama Persebaya yang seutuhnya.

Baca Juga:

Persebaya Pede Lolos Penyisihan Grup Piala Presiden 2015

Wawancara Ibnu Grahan: Persib Lawan Terberat Persebaya

Feature: Saat Tambaksari Tak Lagi Riuh Yel Fanatisme Persebaya

Shin Tae-yong Punya Cara Cerdik Bantai Irak

Video Populer

Foto Populer