Sukses


Pentas Pembuktian Empat Pemain Andalan Grup C Piala Presiden

Bola.com, Jakarta - Piala Presiden 2015 akan mulai bergulir pada 30 Agustus. Sebanyak 16 klub peserta telah memastikan diri mengikuti turnamen gagasan Mahaka and Sport Entertaiment tersebut.

Empat grup penyisihan dimainkan di empat kota berbeda yakni, Bandung (Grup A), Malang (Grup B), Bali (Grup C), Makassar (Grup D).

Grup yang akan paling menyita perhatian pecinta sepak bola Tanah Air adalah Grup C. Grup yang disebut sebagai grup neraka tersebut dihuni oleh klub-klub yang berlabel papan atas seperti, tuan rumah, Bali United, Persija Jakarta, Mitra Kukar, dan Persita Tangerang. Keempatnya siap bersaing untuk lolos dari babak penyisihan grup.

Selain adu kehebatan tim, pertandingan di Grup C akan menjadi arena persaingan para bintang lapangan. Siapa saja pemain yang potensial menjadi pusat perhatian? Berikut simak ulasan Bola.com:

1. Bayu Gatra (Bali United)

Bayu Gatra (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Nama: Bayu Gatra Sanggiawan

Lahir: Jember, 12 November 1991 (23 Tahun)

Posisi: Gelandang sayap

Karier klub: Persekap Pasuruan (2009-2010); Persisam Putra Samarinda (2011-2014); Bali United (2015)

Timnas: SEA Games U-23 (2013), Asian Games (2014), Piala AFF (2014)

Bayu Gatra sudah menjadi andalan Bali United Pusam saat menggunakan nama Persisam Putra Samarinda mulai tahun 2011. Ia salah satu pemain binaan Diklat Pusam yang mengantarkan Kalimantan Timur jadi jawara PON 2012.

Sinar kebintangan Bayu kian bersinar ketika membela Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2013 di Myanmar. Bayu salah satu pemain yang jadi kartu truf pelatih, Rahmad Darmawan. Tim Merah-Putih sukses melaju ke final, sebelum ditumbangkan Thailand dengan skor tipis 0-1. Namanya pun masuk dalam skuat Timnas Garuda di Piala AFF 2014.

Saat klub berpindah kandang ke Bali, Bayu jadi salah satu dari sedikit pemain yang memilih bertahan. Ia kini salah satu pemain senior karena di Bali United banyak dihuni pemain belia yang baru menjalani debut profesional pada musim 2015 ini.

Oleh pelatih Tim Serdadu Tridatu, Indra Sjafri, posisi Bayu didorong lebih ke depan sebagai penyerang sayap di skema 4-3-3. Mengandalkan kemampuan dribel dan kecepatan lari Bayu jadi andalan untuk menggedor pertahanan lawan.

Bayu tidak kesulitan beradaptasi dengan posisi barunya karena ia terhitung pemain yang punya naluri mencetak gol tinggi.

2. Mbida Messi (Persija Jakarta)

Mbida Messi (kiri) berebut bola dengan pemain PSB, Fikri Al Habsy. (Bolacom/Arief Bagus)

Nama: Georges Parfait Mbida Messi
Lahir: Yaounde, 8 Desember 1980 (34 Tahun)
Posisi: Gelandang

Karier Klub: Tonnerre Yaounde (1999-2000); Rizerspor (2000-2001); Canon Yaounde (2001-2002); Lokeren (2003-2004); Al-Kharitiyat (2006); Olhanense (2006-2009); Interclube (2010-2012); Persib Bandung (2012-2013); Persiram Raja Ampat (2014); Persija Jakarta (2015)

Sepeninggal Stefano Lilipaly, yang memilih mudik ke Belanda, Persija Jakarta kehilangan sosok gelandang serang pengatur serangan ulung. Mbida Messi didatangkan untuk menutup lubang yang ditinggalkan Lilipaly.

Gelandang gaek berumur 34 tahun tersebut direkrut Persija Jakarta dari Persiram Raja Ampat menguatkan sisi ofensif lini tengah Macan Kemayoran. Pelatih, Rahmad Darmawan menginginkan seorang gelandang yang intens menyorongkan umpan-umpan terukur ke para penyerang.

Sebagai seorang dirijen lini kedua, Messi memiliki kualitas passing, dribel, dan mengendali tempo permainan yang terhitung oke. Di masa persiapan Piala Presiden, Messi terlihat cepat beradaptasi.

Pemain yang pernah merumput di Persib Bandung tersebut diharapkan membuat lini tengah Persija lebih bergigi. Bermain berdampingan dengan Ramdani Lestaluhu, Novri Setiawan, Vendri Mofu, dan Isryad Maulana, ia akan jadi momok bagi lini pertahanan para pesaing di Grup C.

3. Maman Abdurahman (Persita Tangerang)

Pemain Persita Tangerang, Maman Abdurrahman melakukan koordinasi saat laga ujicoba melawan PSAU di Lapangan Sutasoma, Jakarta, Jumat (21/8/2015). Persita mengalahkan PSAU dengan skor 1-0. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Nama: Maman Abdurrahman
Lahir: Jakarta, 12 Mei 1982 (33 Tahun)
Posisi: Bek tengah

Karier:

Klub: Persijatim Solo FC (2001-2004); PSIS Semarang (2005-2008); Persib Bandung (2008-2013); Sriwijaya FC (2013-2014); Persita Tangerang (2015)

Timnas: SEA Games U-23 (2003-2005), Piala AFF (2006), Piala Asia (2007), Kualifikasi Piala Dunia (2006 dan 2010), Piala AFF (2008), Kualifikasi Piala Asia (2011), Kualifikas

Siapa yang tidak mengenal Maman Abdurrahman. Nama yang satu ini sangat populer di kalangan sepak bola Tanah Air di pertengahan tahun 2000-an. Ia pemain pelanggan Timnas Indonesia. Namanya jadi jaminan ketangguhan Tim Merah-Putih.

Sayang, sinar kebintangannya meredup karena cedera lutut pada 2012. Ia sempat absen tak memiliki klub hampir setahun. Di usianya yang menginjak 33 tahun, Maman mengusung semangat kebangkitan bersama Persita Tangerang.

Walau usianya tak lagi muda, performa stoper yang dibesarkan Persijatim Jakarta Timur itu masih terlihat oke. Keistimewaannya memenangi duel-duel bola udara masih terlihat. Ia juga punya kelebihan lain, pintar membaca permainan yang mempermudahnya mematikan serangan lawan.

Arsitek Persita, Bambang Nurdiansyah mendapuk Maman sebagai kapten tim. Ia diharapkan jadi sosok pemimpin pemain-pemain belia yang mendominasi Tim Pendekar Cisadane.

4. Eka Ramdani (Mitra Kukar)

Eka Ramdani (Persibmania)

Nama: Eka Ramdani
Lahir: Purwakarta, 18 Juni 1984 (31 Tahun)
Posisi: Gelandang serang

Karier:

Klub: Persib Bandung (2002-2003); Persijatim (2003-2004); Persib Bandung (2005-2011); Persisam Putra Samarinda (2011-2012); Pelita Bandung Raya (2012-2013); Semen Padang (2013-2014); Mitra Kukar (2015)

Timnas: SEA Games (2003), Piala Kemerdekaan (2006), Piala Asia (2007), Piala AFF (2008), Kualifikasi Piala Dunia (2010), Kualifikasi Piala Asia (2011)

Nama Eka Ramdani identik dengan Persib Bandung, karena selama tujuh tahun sang gelandang serang bermain bersama Maung Bandung. Keputusan berani diambil Eka pada musim 2011-2012 dengan berkelana ke luar Bandung.

Jika menilik rekam jejaknya, keberanian Eka merantau sudah ada sejak usia belia. Karena merasa tak dapat kesempatan bermain yang cukup di Persib ia pindah ke Persijatim. Di klub ini Eka membangun reputasi.

Walau bertubuh kecil Eka masuk kategori salah satu gelandang serang yang disegani di persaingan elite sepak bola Tanah Air. Visi bermainnya sebagai playmaker terhitung jempolan. Ia juga dikenal sebagai eksekutor tendangan bebas yang bagus.

Mitra Kukar yang kehilangan banyak pemain pasca terhentinya kompetisi ISL 2015 tak ragu-ragu mendatangkan Eka dari Semen Padang. Tim Naga Mekes menaruh harapan besar Eka bisa jadi salah satu pemain kunci di sektor tengah.

Baca Juga :

Duel Pelatih Berpengalaman Grup C Piala Presiden 2015

Empat Calon Bintang Grup A Piala Presiden 2015

Jajal Persib di Piala Presiden, Persiba Waspadai Konate

Video Populer

Foto Populer