Sukses


Rahmad Darmawan: Harga Minimal Pemain Asing di Malaysia Rp 3 M

Bola.com, Jakarta - Rahmad Darmawan sudah menerima tawaran melatih tim asal Malaysia, PBDKT T-Team. Ia akan berangkat ke Negeri Jiran untuk memulai karier barunya pada Selasa (3/12/2015).

Eks pelatih Persija ini langsung menghadapi tugas memimpin T-Team menghadapi Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dalam laga play-off. Tim yang menang di laga ini berhak tampil di Malaysia Super League.

Seperti apa persiapan Rahmad untuk berkarier di Malaysia? Apa pendapatnya soal kompetisi di Malaysia? Target apa yang diberikan manajemen tim buatnya? Berikut petikan obrolan Rahmad dengan bola.com pada Jumat (27/11/2015):

Anda datang ke tim di mana materi pemain sudah ada. Tak banyak pemain pilihan Anda. Seberapa sulit kondisi yang akan dihadapi?

Saya sudah melihat materi pemain yang akan saya latih. Ada tujuh pemain muda di tim itu yang masuk dalam tim Harimau Muda. Saya harus bisa memaksimalkan pemain yang ada. Tak cuma materi pemain, saya juga sudah lihat gaya main T-Team.

Pada dasarnya tim ini bermain seperti kebanyakan klub Malaysia atau timnas Malaysia. Mereka kerap memanfaatkan lebar lapangan. Kalau ada kesempatan melakukan umpan silang, mereka akan lakukan, bahkan kadangan tak perlu sampai ke daerah pertahanan lawan untuk melepas crossing. Gambaran ini sudah cukup membantu saya.

Apa target yang diberikan oleh manajemen T-Team?

Promosi. Jadi kalau T-Team menang di pertandingan play-off melawan ATM, target sudah tercapai karena kami akan promosi. Ha..ha..ha.

Seandainya T-Team lolos play-off dan main di Malaysia Super League, pasti akan ada perubahan dari rencana Anda, bukan?

Tentu. Saya harus berhitung ulang dan mempersiapkan tim dengan lebih cermat. Lawan yang dihadapi di MSL pasti lebih berat. Banyak tim dan pemain bagus di MSL.

2 dari 2 halaman

2

Rahmad Darmawan (Bola.com/Peksi Cahyo)

Kenapa hanya Konate Makan dan Abdoulaye Maiga yang Anda ajak ke Malaysia? Tidak ada pemain Indonesia?

Sebetulnya ada pemain Indonesia yang saya ajak. Dia sudah mau. Tapi di saat-saat akhir ia membatalkan rencana untuk ikut ke Malaysia. Siapa dia, tak enak kalau saya sebut namanya. (Saat bola.com menyebut nama Boaz Solossa, Rahmad hanya tertawa tanpa mengiyakan atau membantah hal tersebut)

Anda mengajak asisten pelatih dari Indonesia ya?

Betul. Saya mengajak pak Satia Bagdja untuk menjadi asisten pelatih. Tadinya Francis Wewengkang yang akan pergi. Tapi, ternyata lisensi kepelatihan dia tak memenuhi syarat. Sementara satu asisten lagi adalah Pak Rasiman. Dia juga akan bertugas menganalisis data.

Puas dengan pemain asing yang dimiliki T-Team sekarang?

Kami punya Konate dan Maiga yang sudah saya ketahui betul kemampuannya. Lalu ada dua orang pemain asing lagi asal Uzbekistan. Tapi, satu orang pemain cedera dan sedang menjalani pemulihan. Saya berharap mereka bisa tampil bagus. Ada opsi menambah lagi kalau pemain yang cedera itu tak bisa main lagi. Saya harus cermat memilih pemain asing karena harganya tak murah.

Bisa dibilang rata-rata kualitas pemain asing di Malaysia lebih bagus jika dibanding dengan pemain asing yang ada di Indonesia. Kontrak mereka umumnya memang lebih mahal. Menurut informasi yang saya dengar, pemain asing di Malaysia minimal menerima kontrak sebesar Rp 3 miliar semusim.

Ngomong-ngomong, kapan Anda bisa pulang ke Indonesia?

Saya minta ke klub, maksimal sebulan sekali boleh pulang ke Indonesia.

Video Populer

Foto Populer