Sukses


Statistik di PJS Ini Jadi PR Indra Sjafri di Bali United

Bola.com, Jakarta - Setelah tampil cukup mengesankan di Piala Presiden, Bali United terpaksa mengecap pil pahit pada gelaran Piala Jenderal Sudirman (PJS). Tim asuhan Indra Sjafri ini gagal meloloskan diri dari kepungan Persipura, Mitra Kukar, Semen Padang, dan PSM di Grup B.

Tim asal Bali ini menempati posisi buncit klasemen dengan raihan 4 poin setelah hanya mampu menang 2 kali dari adu penalti dan kalah 2 kali di waktu normal. Catatan itu diperparah dengan hanya berhasil memasukkan 1 gol dan kemasukan 4. Berikut catatan statistik Bali United.

Sektor penyerangan
Bali United yang dihuni mayoritas pemain muda tanpa mengandalkan pemain asing mencatatkan total 44 percobaan tembakan, namun hanya 15 yang tepat sasaran dengan akurasi sebesar 34%.

Loudry Setiawan menjadi pemain yang mencatatkan tembakan on-target terbanyak dengan total 4 tembakan. Sementara Fadil Sausu menjadi pemain dengan jumlah tembakan off-target terbanyak yaitu 6 tembakan disusul Lerby Eliandri dengan 5 tembakan melenceng.

Strategi yang diterapkan coach Indra Sjafri ini menghasilkan rata-rata 61% penguasaan bola dan total 2044 operan dengan akurasi kesuksesan sebesar 85%.

Hansamu Yama Pranata menjadi pemain dengan akurasi operan terbaik yaitu sebesar 95% lewat 108 operan sukses dari 114 percobaan dalam 3 pertandingan. Sedangkan Fadil Sausu menjadi pemain yang paling banyak melakukan operan sukses yaitu sebanyak 294 dari 348 kali percobaan (akurasi 84%).

Serdadu Tridatu berhasil menciptakan total 22 peluang. Hendra Sandi Gunawan menjadi pemain yang paling banyak menciptakan peluang untuk timnya dengan total 8 peluang melalui catatan 230 operan sukses dari 266 percobaan. Sedangkan satu-satunya gol yang diciptakan Bali United dilesakkan oleh Lerbi Eliandry memanfaatkan assist Bayu Gatra.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sektor pertahanan
Barisan pertahanan sebenarnya tidak tampil buruk. Tercatat Bali United sukses melakukan total 76 intersepsi, 57 sapuan, dan 11 kali memblok tendangan. Namun, dengan hanya mencatatkan 80 kali tekel sukses dari 136 kali percobaan tekel (rasio tekel sukses sebesar 59%) berbuah pahit dengan kemasukan 4 gol.

Penjaga gawang Dicky Indrayana (3 pertandingan) dan I Komang Arya Perdana (1 pertandingan) terpaksa harus berbagi 2 kali memungut bola dari gawangnya. Dicky Indrayana melakukan total 10 kali penyelamatan, 2 intersepsi, dan 2 kali sapuan.

Sementara di barisan pemain bertahan, Ambrizal Ammar menjadi pemain yang paling banyak melakukan intersepsi (13), disusul Hansamu Yama dan Fadil Sausu (12 intersepsi). Sedangkan pemain yang paling banyak melakukan sapuan adalah Agus Nova Wiantara (11 sapuan), disusul oleh Ricky Fajrin dan Indra Permana (10 sapuan)

Di sisi lain, Alsan Putra Masat Sanda menjadi pemain yang paling sering kehilangan penguasaan bola dengan 24 kali, disusul oleh Hendra Sandi dengan 15 kali. Total Bali United kehilangan 133 kali penguasaan bola.

Tak hanya itu, 2 pemain ini juga merupakan pemain yang cukup banyak melakukan pelanggaran dengan total masing-masing 4 pelanggaran, menyusul I Made Wirahadi yang menjadi pemain Bali United dengan total pelanggaran terbanyak dengan 5 pelanggaran. Hendra Sandi bersama Fadil Sausu menjadi pemain Bali United yang paling banyak dilanggar (7 kali dilanggar) setelah Indra Permana yang dilanggar sebanyak 9 kali oleh pemain lawan.

Bali United total dilanggar sebanyak 56 kali dan melakukan 42 kali pelanggaran dengan 9 kartu kuning dan 1 kartu merah. Bayu Gatra yang bermain sebanyak 222 menit mendapatkan 2 kartu kuning. Sedangkan kartu merah didapatkan oleh Loudry Meilana Setiawan hasil 2 kartu kuning yang diperolehnya dalam 138 menit bermain.

Catatan minor yang diperoleh pada perhelatan Piala Jenderal Sudirman ini tentu akan menjadi pekerjaan rumah Indra Sjafri di Bali United ke depannya.

Video Populer

Foto Populer