Sukses


Hasil Rapat Tim Ad Hoc akan Dibawa ke Kongres FIFA

Bola.com, Jakarta - Komite reformasi tata kelola sepak bola Indonesia, Tim Ad Hoc sudah menggelar rapat kerja sebanyak empat kali dalam kurun waktu satu bulan semenjak komite itu dibentuk, awal Desember 2015. Tim Ad Hoc menggelar rapat keempat di kediaman ketua Agum Gumelar, pada Senin (11/1/2016) malam WIB.

Agum Gumelar mengungkapkan, rapat kali ini menghasilkan tiga poin penting. Pertama, Tim Ad Hoc akan melaporkan seluruh hasil tersebut ke dalam Kongres Luar Biasa FIFA pada 26 Febuari 2015 dan kongres AFC tanggal 29 Febuari 2016.

"Kami akan menyerahkan seluruh hasil rapat kepada Asosiasi FIFA pada tanggal 24 Febuari 2016, untuk dapat direkomendasikan dan dibahas dalam sidang Exco FIFA sehari kemudian. Selanjutnya, Exco FIFA akan membawa seluruh laporan Tim Ad Hoc ke Kongres FIFA pada 26 Fabuari 2016 di Zurich, Swiss. Tim Ad Hoc juga akan melaporkan seluruh hasil rapat ke kongres AFC," ungkap Agum seusai memimpin rapat Tim Ad Hoc di kediamannya, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Hasil rapat selanjutnya, Tim Ad Hoc mengevaluasi apa saja kerja yang sudah dilakukan berdasarkan hasil rapat-rapat sebelumnya. Ketiga, Tim Ad Hoc ke depannya akan membahas secara detail apa saja yang harus dilakukan guna mereformasi tata kelola sepak bola di Indonesia sesuai harapan masyarakat, dengan mengundang narasumber yang relevan dan berpengalaman di sepak bola Indonesia. Selanjutnya, hasil tersebut dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Tim Ad Hoc bentukan FIFA atas permintaan Presiden Jokowi untuk membenahi tata kelola sepak bola Indonesia. Jadi, saya harus melaporkan semua hasil rapat ke FIFA. Saya yang akan hadir ke Zurich, Swiss. Saya didampingi salah satu anggota, tapi saya belum menentukannya," kata Agum.

Dalam rapat Tim Ad Hoc kali ini hanya dihadiri Agum Gumelar (Ketua), IGK Manila (Wakil Ketua), Tommy Welly (Anggota), Joko Driyono (Anggota), Mahfudin Nigara (Anggota), Raja Pane (Anggota), dan Pinky Hidayati (Anggota). Sementara, perwakilan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan Pemerintah kembali absen.

Video Populer

Foto Populer