Sukses


Baru 2 Hari Melatih T-Team, Kurnia Sandy Merasa Betah

Bola.com, Jakarta - Kiper legendaris Timnas Indonesia, Kurnia Sandy sudah dua hari bekerja di klub Malaysia, T-Team. Bersama Rahmad Darmawan, Satia Bagdja, dan Rasiman, Kurnia Sandy bakal berjuang di klub itu untuk menghadapi play-off Malaysia Super League, 30 Januari mendatang.

Meski baru dua hari bekerja di T-Team, Sandy mengaku sudah kerasan. Ia merasa seperti di Indonesia, meski ia berstatus sebagai perantauan di Kuala Terengganu. Ia mengaku tak perlu banyak adaptasi dan langsung tancap gas melatih kiper-kiper T-Team.

"Suasana T-Team sangat kekeluargaan. Kulturnya sama dengan Indonesia, begitu juga masyarakatnya. Jadi saya tidak merasa seperti warga asing, apalagi sudah ada pelatih dan pemain asal Indonesia," kata Kurnia Sandy kepada bola.com.

Sandy mengakui, keputusan melatih klub Malaysia sangat tepat. Pasalnya, ia kehilangan pekerjaan semenjak Indonesia disanksi FIFA per 30 Mei 2015. Kala itu, Sandy menangani Timnas U-19 dan U-16 bersama Fachri Husaini. Setelah Indonesia disanksi, Timnas U-16 dan U-19 langsung dibubarkan. Padahal, mereka telah menjalani pemusatan latihan lebih dari satu tahun.

"Kesempatan baik berkarier di Malaysia saat kompetisi di Indonesia vakum. Terpenting, saya bisa tetap bekerja di jalur sepak bola dan melupakan kekecewaan setelah timnas Indonesia dibubarkan," imbuhnya.

Sandy sempat mengalami sakit panas tinggi yang menyebabkan daya ingatnya melemah, pada Oktober 2015. Setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo, Sandy sembuh dan menjadi pelatih Persipasi Bandung Raya yang kini berganti nama menjadi Madura United.

Tawaran untuk melatih di Malaysia datang dari Rahmad Darmawan, pelatih kepala T-Team. Sandy pun langsung menyanggupi dan siap bekerja keras untuk klub berjulukan The Titans.

"Semoga kami sukses di play-off dan tampil di kasta tertinggi liga Malaysia. Mohon doanya, ya," tegas pria berusia 40 tahun itu. 

Video Populer

Foto Populer