Sukses


Menpora Laporkan Hasil Kajian PSSI ke Jokowi Pekan Depan

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, akan bertemu lagi dengan Presiden RI, Joko Widodo, pada Senin (29/2/2016). Pertemuan itu untuk melaporkan hasil kajian pencabutan pembekuan PSSI yang sudah berlangsung sejak 17 April 2015.

Laporan yang akan disampaikan Menpora itu sudah merupakan hasil revisi. Jokowi memang meminta Menpora untuk memperbaiki laporan hasil kajian pencabutan pembekuan PSSI saat bertemu dengan Menpora pada, Kamis (25/2/2016) malam WIB.

"Kami sudah berdiskusi dengan banyak pihak. Kajian juga sudah diselesaikan. Hari Senin (29/2/2016), kami menghadap Presiden terkait hasil kajian pencabutan sanksi PSSI," kata Imam, saat sesi jumpa pers di kantor Kemenpora, Jumat (26/2/2016).

Terkait poin-poin hasil kajian yang akan dilaporkan ke Jokowi, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa itu enggan memberikan bocoran. Imam meminta semua pihak untuk menunggu pertemuan antara pihaknya dengan orang nomor satu di Tanah Air itu.

"Masyarakat kami minta bersabar. Kami akan melaporkan hasil kajian, baru berikutnya kami akan lihat bersama semua keinginan (tata kelola sepak bola yang lebih baik) jadi harapan. Semua pasti ingin perbaikan," ia menuturkan.

Sebelumnya, Imam juga menegaskan Presiden Joko Widodo tidak pernah meminta pihaknya untuk mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI. Pernyataan pria asal Bangkalan, Madura itu kontras dengan apa yang keluar dari mulut Ketua Tim Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar.

Saat itu, versi Agum, Jokowi sudah sepakat untuk mengaktifkan kembali PSSI. Induk organisasi sepak bola di Tanah Air itu bak mati suri sejak adanya pembekuan dari Kemenpora dan jatuhnya sanksi FIFA pada 30 Mei 2015.

Sementara itu, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengungkapkan tidak bisa memastikan batas waktu pengumuman hasil kajian pencabutan pembekuan PSSI. Menurutnya, hal itu jadi kewenangan Presiden Jokowi.

"Keputusan Presiden soal hasil kajian tetap akan diumumkan oleh Menpora atas arahan dari Presiden," ucap Gatot.

Video Populer

Foto Populer