Sukses


2 Pemain Jadi Korban Melimpahnya Pemain Bintang di SFC

Bola.com, Tenggarong - Sriwijaya FC banyak memboyong pemain berstatus bintang seusai kegagalan di Piala Jenderal Sudirman. Sederet pemain papan atas negeri ini, semisal eks kuartet Persib Bandung, yakni Firman Utina, Achmad Jufriyanto, Supardi Nasir, dan M. Ridwan.

Laskar Wong Kito juga menarik lagi Yu Hyun-koo dari Semen Padang, dan mendatangkan dua pemain asing beken, Alberto Goncalves serta Thierry Gathuessi.

Masuknya nama-nama itu berimbas pada komposisi pemain lama. Dua pemain sudah jadi "korban" skuat Sriwijaya FC yang bermaterikan pemain berkualitas itu.

Di laga pembuka Piala Gubernur Kaltim kontra PS TNI (28/2/2016), T.A. Musafri dan Fachruddin Wahyudi Aryanto, harus puas berada di tribune penonton karena tak dimasukan pelatih Benny Dollo ke dalam susunan pemain.

Kenyataan ini tentu mengecewakan keduanya, yang kerap jadi pilihan utama saat SFC tampil di Piala Presiden serta Piala Jenderal Sudirman. Kendati pahit, keduanya mengaku bisa menerima keputusan sang pelatih.

"Hal semacam ini biasa terjadi di sepak bola, namun jarang saya alami. Kalau ditanya apakah kecewa, tentu sebagai pemain saya sangat ingin bermain di lapangan. Melihat yang lain berjuang, saya juga ingin menyumbangkan kontribusi positif bagi tim," ungkap Musafri.

Pemain asal Ternate itu mengaku tak patah arang dan berjanji terus memperlihatkan penampilan terbaik, dalam sesi latihan maupun ketika diturunkan di pertandingan.

Hal sama diungkapkan Fachruddin Wahyudi Aryanto. Bek berpostur tegap itu menuturkan bila ia bisa memahami keputusan pelatih dan sebagai pemain, tugasnya hanyalah berlatih sebaik mungkin agar siap bila sewaktu-waktu dimainkan tim pelatih.

"Saya harus bisa menunjukkan permainan yang lebih maksimal dan saya yakin pelatih juga lebih mengerti soal strategi permainan termasuk pemilihan pemain di starting eleven,” jelasnya.

Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo, yang dikonfirmasi mengenai hal ini menegaskan jika pemilihan 18 pemain di setiap laga yang dijalani murni berdasarkan performa saat latihan, kepentingan strategi serta melihat gaya permainan tim yang akan dihadapi.

"Tidak masuk dalam starting eleven tim bukan berarti pemain itu buruk, saya sudah sering katakan itu. Kadang-kadang ada pemain yang tidak cocok melawan tim A dan lebih maksimal saat bertemu tim B," tegasnya.

Video Populer

Foto Populer