Sukses


Tony Sucipto Anggap Syarat Menpora bak Mimpi di Siang Bolong

Bola.com, Bandung - Pemerintah melalui Menpora RI Imam Nahrawi telah memberikan syarat berlapis sebelum surat keputusan (SK) pembekuan PSSI dicabut. Syarat utama ada empat macam dan selepas itu ada sembilan syarat lain yang mengikuti. Hal itu disampaikan Menpora dalam Rapat Kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI di Jakarta (2/3/2016).

Sembilan syarat PSSI untuk mencabut pembekuan tersebut di antaranya jadi juara Piala AFF 2016 dan SEA Games 2017, serta meraih gelar pada Asian Games XVIII 2018.

Mencermati syarat yang dilemparkan pemerintah tersebut, bek Persib Bandung, Tony Sucipto, menilai bagaikan mimpi di siang bolong. Pasalnya, mau berprestasi bagaimana jika kompetisi tidak berjalan.

"Tidak ada pertandingan, tidak ada kompetisi tahu-tahu diwajibkan untuk juara SEA Games, Piala AFF. Ya, sulit. sebagai pemain pasti akan bekerja keras, tapi tidak semudah itu, apalagi kompetisi terhenti," ujar Tony di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Selasa (8/3/2016). 

Pemain bernomor punggung 6 ini bahkan mempersilakan Menpora untuk memilih pemain yang akan tergabung di timnas dan membentuk tim. "Syukur-syukur kalau tim Indonesia bentukan Menpora itu bisa menjadi juara," cetus Tony.

Menurut bek sayap berusia 30 tahun itu, agar bisa menjuarai Piala AFF dan merebut medali emas SEA Games, dibutuhkan proses jangka panjang. "Dengan TC jangka panjang saja, mencapai juara cukup sulit. Tidak bisa dengan instan. Jadi syarat itu bak di awang-awang," kata Tony.

Dikatakan Tony, tuntutan atau syarat pemerintah cukup sulit direalisasikan dalam tempo yang mepet karena langkah awal untuk mencapai prestasi itu harus dilihat dari kompetisi dan pembinaan usia dini.

Sementara kompetisi di Indonesia sudah vakum cukup lama dan otomatis pembinaan pun terganggu. "Intinya langkah awal ke puncak prestasi adalah pembinaan dan kompetisi," ucapnya.

Pasalnya, setiap pemain yang dipanggil ke timnas Indonesia berawal dari sebuah kompetisi dan dari sebuah pembinaan yang berkelanjutan. "Kalau kompetisi stop, jelas mempersulit pembentukan timnas yang andal," ungkap pemain Persib Bandung kelahiran Surabaya ini.

 

Video Populer

Foto Populer